Diduga Tidak Netral, BEM Nusantara Memohon Kepada Presiden RI/Mendagri RI Segera Copot PJ. Gubernur Riau Dari Jabatannya.

admin

- Redaksi

Jumat, 7 Juni 2024 - 20:28 WIB

50322 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laporan: Kabiro Oposisi-News86 Meranti, Yudi Yustira.

Pekanbaru – Dinilai Tidak Netral, BEM Nusantara Riau Memohon kepada Presiden Republik Indonesia atau Mendagri RI agar segera mencopot Pj. Gubernur Riau SF Haryanto

Permintaan ini di latar belakangi oleh dugaan ketidak netralan yang Mana Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama di tanda tangani Oleh 5 menteri Pada Tanggal 22 September 2022 Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang di Tunjuk Sebagai PJ Gubernur atau Walikota Di Seluruh Indonesia Untuk tetap Netral Dalam Menjalankan Amanah sebagai Penjabat (PJ) Gubernur Riau.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Untuk Tidak ikut Cawe-cawe Politik untuk Menyambut Pilkada Serentak 2024 jika ada ada kedapatan PJ di suatu Daerah Terindikasi tidak Netral Maka akan mendapatkan Sanksi disiplin atau di Copot Dari jabatannya,” Jelasnya.

Maka dari itu, kami mendesak Presiden RI/Mendagri RI untuk segera mencopot SF Haryanto selaku PJ. Gubernur Riau, yang terekam dalam foto kontroversial bersama bakal calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Riau, Abdul Wahid dan Firdaus.

Foto tersebut menunjukkan, SF Haryanto berjabat tangan dengan kedua calon, yang kemudian memicu spekulasi di kalangan masyarakat mengenai netralitas sang pejabat.

Baca Juga :  Pemkab Meranti Gelar Sosialisasi Penanggulangan Karhutla.

Sebagai seorang pejabat publik dan Aparatur Sipil Negara (ASN), SF Haryanto seharusnya menjaga sikap netral dan tidak menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada mendatang.

Seharusnya, sebagai pejabat publik sekaligus ASN, Bapak PJ. Gubernur Riau menghindari berfoto dengan Pose yang seakan-akan mendukung salah satu bakal calon di Pilkada mendatang.

“Tindakan semacam ini justru menimbulkan kecurigaan masyarakat mengenai ketidak netralan beliau,” Jelas Nanang, KORDA BEM NUS Riau.

Lanjutnya, BEM Nusantara Riau juga menyoroti banyaknya spanduk dan baliho yang menampilkan calon-calon Gubernur di berbagai tempat, menjelang Pilkada. Dalam situasi seperti ini, ASN diharapkan untuk tidak menunjukkan dan mempublikasikan pilihannya secara terbuka.

“Sikap seperti ini sangat tidak netral dan bertentangan dengan prinsip-prinsip ASN yang seharusnya tidak memihak,” Tegasnya lagi.

Selain itu katanya lagi, BEM Nusantara Riau menilai, tindakan yang dilakukan oleh SF Haryanto dapat merusak kepercayaan publik terhadap integritas pejabat publik dan ASN.

Sebagai ASN, beliau seharusnya mematuhi aturan dan etika yang mengharuskan netralitas dalam setiap pemilihan umum. Jika tidak, ini dapat berdampak negatif pada proses demokrasi yang sedang berlangsung.

Baca Juga :  Bunda PAUD Meranti Hadiri Pembukaan Porseni IGTKI Riau.

Untuk menghindari perpecahan yang lebih besar di masyarakat serta menjaga aturan dan etika yang berlaku bagi ASN dan pejabat publik, kami meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia untuk mencopot PJ Gubernur Provinsi Riau. Ketidaknetralan yang ditunjukkan secara terang-terangan oleh beliau sangat tidak sesuai dengan etika pejabat publik dan ASN.

BEM Nusantara Riau berharap, tindakan tegas dari Presiden Republik Indonesia akan memberikan efek jera bagi pejabat lain yang mungkin berniat melakukan hal serupa.

Kita juga yakin, bahwa Presiden Republik Indonesia dan Mendagri RI akan mengambil langkah yang Kongkrit dan tepat demi menjaga integritas dan netralitas pejabat publik serta ASN di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Riau.

Desakkan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa proses Pilkada di Riau berjalan dengan jujur, adil, dan transparan.

“Untuk itu, BEM Nusantara Riau berkomitmen untuk terus memantau jalannya Pilkada serta memberikan kritik dan saran konstruktif demi terciptanya demokrasi yang sehat dan berintegritas di Provinsi Riau,” Pungkasnya.[]

Berita Terkait

STOP PERSS WARTAWAN MEDIA OPOSISI NEWS 86.COM
Didatangi Puluhan Murid SDN 11 Bokor, Aipda Ashobirin Kenalkan Literasi Digital.
Polres Kampar Ungkap kasus illegal logging di Sawmill Terbesar diwilayah hukumnya
Plt Bupati Asmar Tinjau Mobil Damkar dan Truk Sampah Baru
PKK Kepulauan Meranti Ikut Sukseskan PIN Polio Rangsang Barat
Kompetisi Semarak dengan Penampilan Gemilang Para Atlet Lintas Generasi
Meranti Terima 3 Penghargaan dalam Harganas ke-31 Provinsi Riau
Pimpin Sertijab 6 Pejabat Utama, Ini Harapan Kapolres Kepulauan Meranti.

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:54 WIB

Kapolresta Barelang Sambut Silaturahmi Pewarta Foto Indonesia Kepri, Dorong Sinergi Positif Dunia Jurnalistik dan Kepolisian

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Pembongkaran Illegal Di Punggur: Bumi Batam Dirobek, Hukum Dibungkam?

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:46 WIB

Skandal ‘Potong-Timbun’ di Batam: Jerat Hukum yang Mandul di Teluk Mata Ikan.

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:11 WIB

Laksanakan Arahan Dirjenpas, Rutan Batam Gelar Kegiatan Razia Dan Tes Urine Bersama APH. 

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:15 WIB

Batam Dalam Genggaman Judi Jempot: Melawan Hukum, Mengangkangi Izin.

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:21 WIB

Ironi Senja di Bengkong: Uang Rp3 Ribu dan Luka Masa Depan yang Tercabik

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:53 WIB

Oki Indra Purnama Siap Maju di Musda Hanura Kepri ke-IV.

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:57 WIB

Kompolnas Award 2025: Polsek Batu Ampar Raih Predikat Terbaik se-Indonesia

Berita Terbaru