Malam Tahun Baru 2024, Sumedang Diguncang Gempabumi M 4.8

Siwah Rimba

- Redaksi

Senin, 1 Januari 2024 - 00:54 WIB

50435 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Gempabumi berkekuatan magnitudo (M) 4.8 mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada malam jelang tahun baru 2024 atau Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB. Sebelumnya, gempabumi ini diawali oleh dua gempabumi pembuka (foreshock) berkekuatan M 4.1 yang terjadi pada pukul 14.35 WIB dan M 3.4 pada pukul 15.38 WIB.

Hasil rekaman data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi yang pertama dengan kekuatan M 4.1 berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua berkekuatan M 3.4 pada kedalaman 6 kilometer berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT dan yang ketiga (main shoke) atau M 4.8 berdekatan dengan pusat gempabumi sebelumnya yakni di 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

Sebelumnya laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempabumi yang kedua (M4.1) dirasakan cukup kuat oleh sebagian besar masyarakat Sumedang selama 2-3 detik. Guncangan itu membuat warga panik dan berhamburan keluar ruangan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk gempa bumi M4.8 saat ini tim BPBD masih di lapangan untuk melakukan kaji cepat situasi dan pendataan dampak kerusakan. Laporan visual yang sementara didapatkan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.

Gempabumi M4.8 ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding “Cisumdawu Twin Tunnel” atau Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola Tol Cisumdawu telah berada di lokasi untuk asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Atas keretakan itu dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali.

Di sisi lain, gempabumi ini turut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan dinding. Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.

Baca Juga :  Kapolri Beri Penghargaan Masuk Polisi untuk Casis Bintara Jari Putus karena Dibegal

“Para pasien dan petugas dievakuasi sementara untuk jaga-jaga hingga semua dipastikan aman,” jelas Pj. Sekda Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati dalam keterangan singkat.

*Hoaks Gempabumi Susulan Lebih Besar Pukul 23.00 WIB*

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, meluruskan bahwa kabar yang beredar tentang adanya gempabumi susulan yang lebih besar pada pukul 23.00 WIB adalah informasi yang tidak benar dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Atang menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat meprediksi kapan akan terjadi gempabumi.

Oleh sebab itu, Atang meminta kepada seluruh masyarakat Sumedang dan sekitarnya agar tidak panik namun tetap waspada. Dia juga meminta agar masyarakat hanya memperbarui informasi terkini terkait gempabumi dan potensi bencana lainnya dari instansi pemerintah seperti BMKG, BNPB, BPBD dan Badan Geologi.

“Tidak ada seorang ahlipun yang dapat memprediksi kapan terjadinya gempabumi termasuk gempa susulan. Kalau ada yang mengatakan bahwa nanti akan terjadi gempabumi susulan pada pukul 23.00 WIB itu adalah hoaks,” jelas Atang.

Kendati demikian, Atang tetap meminta masyarakat agar tenang dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi termasuk selalu waspada sebagai langkah antisipatif. Gempabumi yang terjadi di Sumedang tergolong berskala kecil sehingga kecil pula kemungkinannya untuk dapat menimbulkan dampak yang besar.

“Sumedang memang hari ini tiga kali terjadi gempa, tapi ini skala kecil. Namun kita harus tetap hati-hati dan siaga,” tandas Atang.

Baca Juga :  Haji Uma Dukung Mualem di Pilkada 2024

*Analisa Gempabumi: Dipicu Sesar Aktif Cileunyi-Tanjungsari*

Berdasatkan hasil analisa Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempabumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari. Anasila ini juga disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data BG Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.

*Gempabumi Masa Lalu*

Badan Geologi mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, maka masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat.

Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
(SR/TIM)

Berita Terkait

Presiden RI Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Ke6 Di Ruang Sidang Kabinet Istana Kepresidenan.
Presiden RI Prabowo Subianto Terima Kunjungan Resmi Presiden Senat Kerajaan Kamboja.
Presiden RI Prabowo Subianto Terima Kunjungan Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang, Bahas Perkembangan Proyek Kerja Sama AZEC.
Pernyataan Sikap Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri
Ikatan Wartawan Online Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan Dan Akan Terus Kawal Kasus Kekerasan Dan Intimidasi Tehadap Jurnalis.
Ketahui Cara Tepat Berzakat. Berikut Penjelasan Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdun
Polri Ungkap Sindikat Penipuan Online Berkedok Fake BTS dan SMS Blast, Dua WNA Cina Ditangkap di SCBD
Ketua Umum IWO Dwi Christianto: Kecam Teror Kepala Babi Ke Redaksi Tempo, Ancam Kebebasan Pers.

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 11:09 WIB

KP4S Gelar Aksi Solidaritas di Pelabuhan Poto Tano, Desak Pemerintah Segera Buka Moratorium Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa

Jumat, 9 Mei 2025 - 09:49 WIB

Pererat Tali Ukhuwah, Dandim Sumbawa Resmikan Musholla Al-Hassan di Koramil Lape Lopok

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:39 WIB

Rapat Dengar Pendapat DPRD Sumbawa Bahas Tambang Galian C, Koalisi LSM Soroti Izin dan CSR Mandek

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:43 WIB

Latihan Menembak Bersama Forkompinda Sumbawa: Sinergi dan Semangat dalam Menjaga Kondusivitas Daerah

Sabtu, 3 Mei 2025 - 14:58 WIB

Koramil 1607-04/Alas Gerebek Sarang Narkoba, Dua Pengguna Diamankan Bersama Barang Bukti

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:02 WIB

PWI Sumbawa Resmi Dilantik, Bupati Dorong Profesionalisme dan Literasi Media

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:37 WIB

LSM Ancam Demo Besar! DPRD Sumbawa Didesak Tindak Tambang Galian C Ilegal

Rabu, 30 April 2025 - 20:14 WIB

Koalisi LSM Desak DPRD Sumbawa Tindak Tambang Galian C Ilegal, Diduga Rugikan PAD dan Cemari Lingkungan

Berita Terbaru