Aceh Utara – Pelayanan publik yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjamin kesehatan masyarakat kembali menjadi sorotan. Sejumlah warga Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, mengeluhkan buruknya pelayanan di Puskesmas Matang Kuli. Keluhan itu terutama datang dari pasien yang merasa diabaikan karena petugas terlihat sibuk bermain ponsel saat jam pelayanan berlangsung.
Salah seorang tokoh masyarakat yang juga tuha Peut salah satu gampong di kemukiman Geulumpang VII, mengatakan pada media ini, pelayanan kesehatan di puskesmas kecamatan matangkuli selama ini kurang baik.
Ketika masyarakat berobat ke puskesmas itu sering terabaikan, dan terpaksa harus menunggu berjam-jam, hal itu menurut tokoh masyarakat tersebut, akibat para nakes Yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) bertugas untuk melayani masyarakat di puskesmas dimaksud, kebanyakan lalai mengurus persoalan pribadinya masing-masing, dan tugas dinasnya di wakili oleh para honor bakti ilahi taala,” terang tokoh tersebut.
Tambahnya, para pegawai atau kontrak datang ke puskesmas terkesan hanya melakukan Absen saja, itupun datang ke puskesmas sesudah jam 9, saya pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri, ketika itu saya sedang nunggu antrian, ibu saya sakit dan melakukan pengobatan ke puskesmas matangkuli,” lanjutnya.
” Para petugas kesehatan yang saya kenal itu, statusnya pegawai negeri di puskesmas tersebut, dengan keadaan buru-buru mencari piger print/daftar absen, melakukan absen hadir, lalu berangkat, sambil berangkat sembari mengatakan kepada petugas yang di kenal sebagai honor bakti lilahi taala di puskesmas tersebut.
Katanya mau keundangan familinya pesta di Lhoksukon, ia berpesan kepada petugas bakti tersebut, jika ada apa-apa Telepon lon (hubungi saya) meniru percakapan petugas kesehatan yang minta pamit pergi saat jam dinas di puskesmas dimaksud.
Dan Tokoh masyarakat itu, meminta awak media ini untuk tidak menyebutkan indentitas dirinya secara langsung, tolong nama saya jangan langsung di sebutkan ya, karena nanti akan berimbas kepada saya dan keluarga saya juga, jika langsung di sebutkan indentitas saya,” paparnya.
Lanjut ia, berhubung pelayanan kesehatan di puskesmas Matangkuli itu yang terkesan kurang praktis, sehingga para masyarakat kebanyakan mengeluh, dan rame masyarakat saat ini, lebih memilih untuk beli obat di apotik/Depok obat dan mencari tempat berobat lain seperti ke klinik-klinik swasta terdekat di kawasan tersebut.
Meskipun terkadang harus mengeluarkan biaya, tetapi bagi masyarakat itu tidak masasalah, yang penting pelayanannya baik, untuk apa cari yang gratis, kita sedang sakit, diminta harus menunggu berjam-jam, padahal mereka main hp didalam ruangan,” terang sumber itu
Dan ia berharap, agar pelayanan kesehatan di puskesmas kecamatan Matangkuli bisa teratasi dengan baik dan petugas kesehatan di puskesmas itu dapat, di terapkan ketertiban dan kedisplinan serta serius melayani masyarakat di bidang kesehatan dalam kecamatan matangkuli kususnya.
” harapan saya, Kepala Puskesmas Kecamatan Matangkuli itu, harus bisa bersikap tegas terhadap bawahannya, guna supaya terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat, yang efektif dan efisien di kecamatan matangkuli ini, berjalan sesuai harapan,” harap tokoh masyarakat tersebut
Pantauan media ini di lokasi puskesmas kecamatan Matangkuli, kamis 08 mei 2025, sekira pukul 12: 11 WIB, terpantau banyak petugas kesehatan di Puskesmas yang mondar-mandir dan tengah berkumpul di ruang nya masing-masing, namun, juga terpantau ada beberapa warga yang sedang menggu pelayanan kesehatan, dan pada akhirnya pulang.
Saat awak media bertanya, jelas Warga tersebut, kata petugas Nakes tadi sudah jam istirahat, jam dua di suruh kembali lagi nanti,” cetus Warga tersebut, di halaman puskesmas.
Kepala Puskesmas Matangkuli Kapus Matangkuli, Dr. Nalia Nova, saat di konfirmasi media ini via pesan WhatsApp di kirimkan kepadanya, sampai berita ini di tayangkan, Kapus terkesan bungkam seribu bahasa, tidak merespon dan memberikan hak jawabnya.
ketika awak media melakukan konfirmasi terkait hal tersebut dengan Plt. kepala dinas kesehatan kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, mengatakan dirinya akan melakukan kroscek kembali terkait kebenaran dari informasi tersebut soal yang di keluhkan oleh warga, tetang pelayanan kesehatan di puskesmas Matangkuli,” ujarnya.
Editorial dan Catatan Media ini: Terkait jumlah anggaran uang kapitasi dan BOK yang di kelola oleh pihak puskesmas Matangkuli tidak sedikit, mencapai 2,8 milyar lebih setiap tahun, dan kegunaannya untuk uang operasional pihak Puskesmas tersebut.
Namun. Pelayanannya Masih saja masih dikeluhkan oleh warga, semoga Kepala Puskesmas Matangkuli mampu menerapkan kedisiplinan dan ketertiban terhadap bawahannya.
Fenomena petugas bermain ponsel saat jam kerja sebenarnya bukan hal baru. Namun ketika terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan yang menyangkut nyawa dan kenyamanan pasien, hal ini menjadi sangat disayangkan. [MUHADAR]