Aceh Utara – Maraknya kasus kenakalan remaja yang berkeliaran membawa senjata tajam akhir akhir ini membuat masyarakat resah dan khawatir , kenakalan para remaja ini yang umumnya anak anak yang masih dibawah umur menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat , bagai mana tidak persolan ini terkesan tidak ada solusi untuk mencegah supaya kenakalan tersebut yang menjadi penyakit sosial di masyarakat bisa teratasi .
Menanggapi hal ini tokoh pendidikan , yang juga kepala sekolah SD Negeri 1 Geureudong Pase Sakdan, S.Pd.SD kepada media ini Rabu 13/2/2024 menuturkan , untuk mencegah dan mengatasi persoalan ini diperlukan kerjasama semua pihak yaitu lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat , apabila salah satu dari tiga faktor ini lalai dalam pengawasannya maka jangan berharap persoalan ini bisa kita atasi .
Lembaga pendidikan mengawasi dan memberikan pembinaan dari jam 7-30 pagi sampai jam 14-00 siang pada umumnya , selebih nya adalah peran orang tua dan masyarakat ,,tutur Sakdan.
Sakdan menyebutkan , peran orang tua menjadi faktor utama dalam mencegah kenakalan anak anak kita , semua periode yang penting selama rentan kehidupan , masa remaja juga menjadi bagian yang sangat penting di karenakan terjadi banyaknya perubahan .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masa remaja atau adolescence adalah dimana masa mengalami krisis identitas diri ,sifat dan sikap .
masa remaja mulai menentukan sikap dan jati diri , meningkatnya emosi , perilaku dan mendorong mereka melakukan segala hal yang belum meraka rasakan dan ketahui sebelumnya. Oleh karena itu orang tua sebagai garda terdepan harus mengetahui/memahami perubahan fisik dan psikologi sehingga lebih siap dalam menghadapi perkembangan anak,,tuturnya.
Untuk mencegah kenakalan ini perang orang tua adalah yang utama ,selebihnya baru lembaga pendidikan dan Masyarakat. Ada tiga hal yang harus dilakukan oleh semua orang tua untuk mencegah terjadinya kenakalan anak .
Pertama, menanamkan moralitas sejak dini, Orang tua sebagai pendidik serta Sekolah pertama bagi seorang anak mesti menanamkan hal – hal yang di anjurkan dalam norma sosial dan Agama agar anak mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar.
Kedua, menjalin komunikasi intens dengan anak. Komunikasi Interpersonal sangat diperlukan antara orang tua dengan anak, dengan begitu orang tua hendaknya melakukan pemantauan apa yang dilakukan oleh anak yang berinteraksi dengan rekan rekannya diluar rumah.
Tiga, menciptakan suasana harmonis di dalam rumah. Tentunya dengan suasana harmonis di dalam rumah mampu menghindarkan seorang anak dari kegelisahan serta tekanan yang menyebabkan ke tidak stabilan emosi dalam diri seorang anak. Orang tua harus menjadi sumber perhatian sekaligus menjadi tempat curhat yang nyaman buat anak anaknya.
Dalam hal ini kami dari lembaga Pendidikan mengajak semua pihak terutama orang tua untuk sama sama kita didik dan kita awasi bersama anak anak kita,”karena ini bukan tanggung jawab lembaga pendidikan semata , tetapi ini adalah tanggung jawab kita bersama,” Pungkas Sakdan mengakhiri. []