Kadis DLH Aceh Utara Sebut, Kebersihan Aceh Utara Bukan Tanggung Jawab Pemerintah Semata. Tetapi Juga Tanggung Jawab Kita Bersama.

REDAKSI OPOSISI NEWS 86

- Redaksi

Senin, 2 Juni 2025 - 11:54 WIB

50258 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara | Isu kebersihan lingkungan kembali menjadi sorotan di Kabupaten Aceh Utara. Tumpukan sampah yang terlihat di sejumlah titik permukiman, pasar tradisional, dan pinggir jalan utama dan beberapa pusat kota Kecamatan telah memunculkan kekhawatiran serius dari berbagai pihak, baik masyarakat, pegiat lingkungan, maupun pemerintah daerah. Namun, perlu digaris bawahi bahwa persoalan ini bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh lapisan masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Utara,
Saifullah, S.Pd, M.Pd. mengatakan bahwa meskipun pemerintah daerah terus melakukan upaya peningkatan layanan kebersihan, keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ada 27 kecamatan di Aceh Utara, dan kami memiliki keterbatasan sumber daya manusia dan armada pengangkut sampah. Kami sangat mengharapkan peran aktif warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mulai memilah sampah dari rumah,” ujar Saifullah, saat dikonfirmasi diriang kerjanya Senin 2/6/2025.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini hanya sekitar 40% dari total wilayah pemukiman yang bisa dilayani oleh pengangkutan sampah secara rutin. Selebihnya, masih mengandalkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri, baik melalui metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maupun pengomposan sederhana,” ujarnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua organisasi Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM) Azhar, menyatakan bahwa perubahan besar hanya bisa terjadi jika dimulai dari kesadaran individu.

“Kita tidak bisa terus-menerus menyalahkan pemerintah. Kalau kita sendiri masih membuang sampah plastik ke sungai atau selokan, berarti kita adalah bagian dari masalah, bukan solusi.
kedepannya mari kita rubah mandset ( pola berfikir) kita, bahwa Kebersihan itu adalah tanggung jawab kita bersama bukan pemerintah daerah semata.

Diharapakan kepada Pemda khususnya DLHK Aceh Utara kedepannya juga harus lebih fokus dalam tindakan penanganan yang lebih ektra agar Krisis sampah tidak menjadi bon waktu yang berdampak pada kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kapolres Lhokseumawe Bersama Unsur Muspida Tinjau Proses Penyortiran Surat Suara di Gudang KIP

Bupati Aceh Utara , H. Ismail A Jalil ( Ayah Wa) juga telah mengeluarkan instruksi khusus dalam program kerja 100 harinya, yang mendorong setiap kepala desa untuk membentuk tim relawan kebersihan serta mengaktifkan kembali gotong royong mingguan mewujutkan Aceh Utara bangkit.

“Kami tidak menutup mata. Tapi kalau kebersihan hanya diserahkan ke petugas kebersihan saja, tidak akan cukup. Setiap warga adalah penjaga lingkungan. Mulai dari pekarangan rumah sendiri,” tegas Bupati.

Dengan semakin meningkatnya volume sampah rumah tangga dan komersial setiap harinya, sudah saatnya masyarakat Aceh Utara menyadari bahwa menjaga kebersihan bukan hanya urusan petugas sapu jalan atau dinas kebersihan. Ini adalah urusan kita semua – warga, pelajar, pedagang, tokoh agama, pemuda, dan siapa pun yang hidup dan tinggal di Aceh Utara.

Mari bergerak bersama, mulai dari langkah kecil: jangan buang sampah sembarangan. [MUHADAR]

Berita Terkait

Puskesmas Simpang Keramat Gelar Maulid Nabi, Momentum Perkuat Ukhuwah dan Pelayanan Umat
Posyandu Mawar Gampong Peudari, Binaan Puskesmas Geureudong Pase, Raih Predikat Kader Terbaik II Aceh Utara
Hari Kesehatan Nasional: Ns, Jasroni Raih Penghargaan Kapus Favorit Aceh Utara, Simbol Dedikasi di Tengah Keterbatasan
Dana ketahanan pangan Gampong Blang Bidok Diduga Raib, Geuchik Jadi sorotan
Dana APBN Ratusan Juta untuk SDN 8 Langkahan Diduga Digarap Serampangan
Aroma Busuk Pengelolaan Dana Desa Tanjong Drein Mencuat:
Proyek Pembangunan Desa Diduga Mangkrak, Geuchik Tanjong Drien Paya Bakong Tantang Wartawan
Kantor Imigrasi Lhokseumawe Diduga Jadi Sarang Percaloan: Masyarakat Mengeluh, Transparansi Dipertanyakan

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 07:39 WIB

Jejak Retak Proyek 8,8 Miliar BP Karimun: Aspal Tipis, Pejabat Pembungkam

Selasa, 11 November 2025 - 08:51 WIB

Rangkaian kegiatan Rutin Tahunan Di Bulan Rabi’ul Awal Didesa Tanjung Berlian Barat.

Minggu, 9 November 2025 - 19:31 WIB

Agen-Agen Grenti Di Pelabuhan Tanjung Bale Karimun Kebal Hukum

Jumat, 7 November 2025 - 08:53 WIB

Pungli Berkedok ‘Uang Gerenti’ di Pelabuhan Karimun: Mafia Tiket Pekerja Migran?.

Kamis, 6 November 2025 - 17:17 WIB

Transparansi ‘Buntung’ di Pelabuhan: Proyek Pelindo Karimun Tanpa Plang, Melawan Asas Akuntabilitas

Selasa, 4 November 2025 - 16:33 WIB

Pungli Berkedok ‘Uang Gerenti’ Menjajah Pelabuhan Karimun: Jerat Pahlawan Devisa di Tanah Sendiri

Senin, 27 Oktober 2025 - 20:12 WIB

Karimun Diguncang Skandal ‘Gelper’ Berkedok Permainan Anak: Anak-anak di Arena Judi Terselubung, Dinas Pariwisata Ancam Cabut Izin!

Minggu, 26 Oktober 2025 - 21:01 WIB

Gegara Duit Judi KIM: Karimun Terancam Jadi Kota Gelap Perjudian Misteri Bekingan Kuat Di Balik Riuh Tebak Lagu Di Pusat Kota

Berita Terbaru