Aceh Utara – Sejumlah Geuchik dari Kecamatan Kuta makmur akan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Bogor pada tanggal 23 Juli 2024. Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, setiap Geuchik harus mengeluarkan dana sebesar Rp 15 juta untuk mengikuti Bimtek selama tiga hari tersebut.
Sebelum keberangkatan ke Bogor, kegiatan pendahuluan diadakan pada hari Jumat, 21 Juli 2024, di Graha Kupi Lhokseumawe. Kegiatan ini menimbulkan dugaan bahwa dana tambahan dikeluarkan, dan isu beredar bahwa terdapat uang fee yang diberikan dari setiap Geuchik kepada ketua forum Geuchik serta lembaga penyelenggara. Isu ini menimbulkan kekecewaan dan kemarahan di kalangan warga, terutama mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang sulit dan banyaknya rumah tidak layak huni di wilayah tersebut.
Salah satu warga Kuta makmur mengungkapkan rasa kecewa terhadap para Geuchik yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat. “Di saat kami berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para Geuchik malah mengeluarkan dana yang besar untuk kegiatan yang belum tentu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujar seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Masyarakat berharap dana yang ada dapat digunakan untuk keperluan yang lebih mendesak, seperti perbaikan rumah tidak layak huni dan peningkatan kesejahteraan warga. “Banyak rumah di sini yang memerlukan perbaikan, tapi dana desa justru digunakan untuk hal-hal yang tidak jelas manfaatnya,” tambah warga tersebut kepada wartawan.
Warga mendesak agar penggunaan dana desa lebih transparan dan akuntabel. Mereka meminta adanya audit independen terhadap penggunaan dana untuk Bimtek ini dan berharap agar Dana Desa benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Kami akan terus memantau perkembangan terkait isu ini dan memberikan informasi terbaru kepada wartawan dan pihak lainnya. Kami berharap pihak-pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang transparan dan memastikan dana desa digunakan untuk kepentingan bersama, tutur warga.
Di sisi lain, saat dikonfirmasi wartawan pada 11 Juli 2024 di ruang kerja kantor camat Kuta makmur, Hanifza Putra, SSTP, MSi, menyatakan bahwa dirinya belum mengetahui detail keberangkatan Bimtek tersebut. “Terkait keberangkatan Bimtek Geuchik, saya belum tahu kapan berangkat dan ke mana berangkat karena sampai saat ini belum ada satu kepastian yang jelas,” ujar Camat Kuta makmur.
Sementara itu, Ketua Forum Geuchik Kuta makmur (Geuchik Wan) saat diminta konfirmasi terkait penggunaan Dana Desa untuk Bimtek ke Bogor, termasuk lembaga mana yang membawanya, agenda selama di sana, serta jumlah peserta, tidak memberikan komentar hingga berita ini ditayangkan. (muh – Biro Aceh Utara)