Miris Daerah Dengan Otonomi Khusus Tapi Masyarakatnya Masih Banyak Tinggal Di Gubuk Reot

Siwah Rimba

- Redaksi

Rabu, 29 Mei 2024 - 19:56 WIB

50201 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara – Dana Otsus yang begitu fantastis yang dikucurkan oleh pemerintah pusat Rp ratusan triliyun dari tahun 2006 lalu hingga tahun ini , namun anggaran yang begitu besar belum bisa sepenuhnya di nikmati oleh seluruh masyarakat Aceh , khususnya Aceh Utara.

Ramlah Binti Agani seorang janda lansia warga Duson Cot Leupee Gampong Lhok Gajah Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara , sampai saat ini masih menempati rumah reot yang hampir ambruk , ia terpaksa tinggal di rumah tersebut lantaran tidak punya pilihan lain.

Warga Duson Cot Leupee Gampong Lhok Gajah Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara tersebut , mengaku sudah hampir empat puluh tahun tinggal di rumah panggung sejak suaminya Abubakar meninggal dunia.”Terang Ramlah

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rumah janda lansia tersebut berdinding bambu yang di anyam serta berlantai batang pinang yang di belah dan itupun sudah lapuk dimakan usia , Sementara dapurnya ditutup oleh dinding dari anyaman daun kelapa yang sudah tampak bolong .

Bangunan rumah yang blong tanpa kamar tidur yang berukuran kurang lebih 6×4 meter tersebut sudah terlihat miring , sedangkan Posisi kamar mandi terpisah berada di bagian belakang rumah dan dinding kamar mandipun hanya berbatas plastik terpal yang juga sudah usang serta berlubang , mirisnya lagi pengakuan Nek Ramlah untuk buang hajat terpaksa dilakukan di semak belukar di belakang rumah karena ia tidak punya MCK

Baca Juga :  Kawanan Remaja yang Viral Berfoto Pakai Senjata Tajam di Aceh Utara diamankan Polisi

Setiap malam ia mengaku tidak bisa tidur nyenyak, terutama bila hujan turun. Pasalnya, rumah yang dia huni sering bocor lantaran atap rumahnya dari daun rumbia sudah bolong dan sebagian sudah di tambal dengan menggunakan karung beras dan kardus bekas.
Ketika hujan, ia harus mempersiapkan ember, agar air yang masuk ke dalam rumahnya tidak menyebar ke seluruh ruangan.

Nek Ramlah dikarunia dua orang anak,Yang pertama adalah Muktar Abubakar kondisi kesehatan tidak begitu baik,matanya rabun berat sehingga sulit untuk melihat, sementara yang  kedua adalah Raida Binti  Abubakar yang setia menemani Nek Ramlah tinggal bersama hingga saat ini.

Untuk bertahan hidup Nek Ramlah menjadi tukang urut serta juga menjadi pengrajin sapu lidi yang penghasilan yang di dapatnya tidak seberapa , pekerjaan tersebut telah di gelutinya puluhan tahun.”Saya hanya mampu untuk beli beras dari usaha tersebut sementara untuk lauk lainnya hanya sesekali dapat terpenuhi dari hasil menjadi tukang urut,” Ujar Nek Ramlah.

Baca Juga :  Penjual Sabu di Pusong Baru di Ringkus Polisi

Kepada awak media Selasa 18/5/2024 , Nek Ramlah mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun.Pemerintah Gampong Lhok Gajah sebenarnya pernah menawarkan bantuan namun di tolak Nek Ramlah,alasan penolakan karena bantuan yang di berikan hanya rehap atap saja,” saya tolak karena saya tidak punya uang untuk memperbaiki bagian rumah lainnya,rumah saya posisinya saja sudah miring, kalau atap saja yang di perbaiki saya khawatir rumah akan roboh,” ungkap Nek Ramlah sambil menyeka air mata.

Nek Ramlah sangat berharap kepada Pemerintah Pemda , Baitul Mal Aceh Utara untuk membantu membangun rumah yang layak huni , tak ada tempat bagi Nek Ramlah untuk mengadu.Dia berharap agar keinginannya terkabul disisa hidupnya.

Semoga Pemerintah Kabupaten Aceh Utara memberikan perhatian kepada nek Ramlah janda miskin yang ingin memiliki rumah layak huni di usia senjanya.(tim)

Berita Terkait

Kumaga Gelar Halal Bihalal Di Lhokseumawe Di Ikuti Oleh Himagalus, Imagara, Pematang Serta Himaga.
Dukung Pendidikan Pemkab Aceh Utara Siapkan Lahan Pembangunan Sekolah Rakyat
Danrem 011/Lilawangsa Kunker Ke Kodim 0103/Aceh Utara, Tekankan Profesionalisme dan Etika Prajurit
Di Mediasi Haji Uma, PT Satya Agung dan Warga Batee VIII Simpang Keuramat Capai Kesepakatan Terkait Sengketa Lahan
Pemerintah Daerah Aceh Utara Gelar Temu Ramah Dan Puesijuek Kapolres Lhokseumawe Yang Baru
Kodim 0103/Aceh Utara Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Penerimaan Warga Baru, Dan Pelepasan Personel
Mudik Gratis Ops Ketupat Seulawah 2025, Satlantas Polres Lhokseumawe Bersama PT. PIM Gelar Pengecekan Kendaraan dan Tes Urine
PWI dan IKWI Kota Lhokseumawe Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Silaturahmi Antar Wartawan

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 11:40 WIB

KSOP Bima Disorot, Penjadwalan Kapal Diduga Tak Adil dan Untungkan Kelompok Tertentu

Jumat, 18 April 2025 - 12:21 WIB

Sopir dan Buruh Angkut Gabah di Sumbawa Keluhkan Ketidakadilan Tarif BULOG: “Kami Hanya Terima Separuh dari Tarif Resmi”

Kamis, 17 April 2025 - 18:34 WIB

Liga Korupsi Indonesia : Apakah Dana Desa Layak Masuk Dalam “Divisi Utama”?

Selasa, 15 April 2025 - 21:32 WIB

Pengusaha Jagung di Sumbawa Angkat Bicara: HPP Tidak Realistis, NTB Terancam Krisis Penyerapan

Selasa, 15 April 2025 - 20:27 WIB

Isu Razia STNK dan Parkir Rp400 Ribu Heboh di Medsos, Bappenda NTB Tegaskan Hoaks

Selasa, 15 April 2025 - 20:04 WIB

Kepedulian Tanpa Batas, Babinsa Koramil 1607-12/Moyo Hilir Dukung Warga yang Tertimpa Musibah

Selasa, 15 April 2025 - 17:37 WIB

Heboh Unggahan Razia STNK di Facebook, Kasat Lantas Tegaskan “Informasi Itu Hoax”

Senin, 14 April 2025 - 20:00 WIB

Babinsa Telaga Dukung Rapat Koordinasi, Evaluasi dan Sosialisasi Program Pemerintahan Desa Telaga

Berita Terbaru