BLITAR/JATIM – Warga 4 Kecamatan geruduk penambang pasir di lokasi penambangan di Kali Putih Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar meminta agar para penambang pasir hengkang dari lokasi penambangan. Karena menimbulkan debit air di sungai Kali Putih terganggu merugikan Petani.
Dengan adanya Demo ini bentuk kekesalan Warga Petani adanya aktifitas Tambang Pasir di Kali Putih tersebut Menurut warga sejak tambang Pasir beroperasi, sumber Air serta Irigasi yang mengalir ke Sawah Petani menjadi terganggu tidak bisa lancar.
Akibatnya tanaman petani tidak bisa tumbuh maksimal. Bahkan tanaman menjadi rusak akibat air sungai yang bercampur berbagai material kotoran tambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami meminta agar tambang pasir ini Tutup sekarang juga, Pokoknya alat berat harus pergi dari sini hengkang dari sini sekarang juga”.Kata salah satu petani yang di temui Awak Media, Kamis. (13/03/2025).
Dengan adanya tambang pasir di Kali Putih ini membuat Warga resah, sebab setelah ada penambangan ini sumber air warga, serta Irigasi ke area petani menjadi terganggu.
Para petani sudah sangat muak juga enggan di ajak komunikasi dengan para penambang pasir. Yang jelas tuntutanya, Tambang Pasir di tutup sekarang juga Dan alat berat harus pergi dari aliran Lahar Gunung Kelud.
“Karena ada penggalian pasir ini malah sangat merugikan Petani penggarap khususnya pengairan baik jumlah debit air juga sedimen sedimenya dan juga zat zat yang di timbulkan dari penggalian ini juga sangat merugikan Petani,” Jelasnya.
Ratusan Warga yang Demo dari 4 Kecamatan, Adalah Gandusari, Garum, Talun, Kanogoro Kabupaten Blitar. Warga mengancam akan melakukan aksi lagi yang lebih besar bila tambang pasir tetap saja beroperasi.
Para petani minta mulai Hari ini tambang pasir Tutup total.
Pihak pengelila tambang diminta untuk meninggalkan lokasi penambangan.
“Jika tidak di tanggapi kami tetap akan berjuang terus,” Pungkasnya. [MUJANI]