Banda Aceh – Rabu 04 September 2024, Muhazir salah seorang Pengurus Organisasi Pers di Aceh Utara angkat bicara Dalam Perhelatan Pekan Olahraga Nasional ( PON ) Aceh-Sumut yang akan Berlangsung dari 09 September Hingga 20 September mengisahkan Ketidakadilan dan Nepotisme dalam merekrut Wartawan yang bernaung di Bawah Organisasi Pers.
Dua Hari Lalu, Ketua Pers Siber Indonesia (PSI) Said Saiful angkat bicara tentang perekrutan Wartawan yang meliput acara PON Aceh-Sumut, Pasalnya pelibatan wartawan Aceh dalam Media Center hanya melibatkan beberapa organisasi wartawan, sementara organisasi Pers Siber Indonesia (PSI) yang juga tempat bernaung wartawan di Aceh tidak dilibatkan.
Ketua Pers Siber Indonesia (PSI) Aceh, Said Saiful, mengungkapkan PSI diabaikan panitia PON, tidak ada pelibatan apapun dalam perekrutan wartawan media center.
“Seharusnya panitia PON tidak tebang pilih dalam melibatkan wartawan untuk media center, kami PSI juga wartawan, punya wadah. Kenapa harus pilih-pilih,” sebutnya.
Menurut Said, seharusnya event besar seperti ini tidak mengabaikan wartawan Aceh, karena pelaksanaannya di Aceh.
“Aceh selaku tuan rumah tapi wartawan Aceh diabaikan di negeri sendiri, ini menyedihkan. Saya selaku ketua PSI menyatakan kecewa atas sikap panitia PON,” katanya.
Di lain sisi, Muhazir Wakil Ketua PJID-N Aceh Utara di hadapan beberapa Wartawan menyatakan sangat Kecewa atas ketidak adilan ini, dirinya menilai hanya Wartawan yang menetap di Ibu Kota Banda Aceh Saja yang mendapatkan Mandat peliputan Berita dari Panitia PON, hanya mereka yang dekat dengan Pejabat saja yang di libatkan, kalau memang untuk menyukseskan PON, seharusnya libatkan semua Wartawan yang ada di Aceh, tak terkecuali. Walaupun Wartawan tersebut berada di Daerah Pendalaman sekalipun.
Muhazir Menduga Panitia PON di gerakkan oleh Oknum yang bisa di ajak berkompromi dengan Pemerintah, sedangkan Wartawan di bawah Naungan Organisasi yang kritis, sering memberitakan tentang hal hal Negatif tentang pemerintah, sering memberitakan tentang Korupsi Pejabat dan skandal Korupsi di Instansi lainnya, tidak di libatkan dalam hal peliputan Berita tentang PON Aceh-Sumut, apalagi situasi Aceh saat ini menjelang Pemilihan Pilkada Gubernur dan Bupati dan Walikota, tentu bakal ada ajang saling dukung mendukung, tuturnya.
Dalam Pres Rilisnya, Muhazir Menyatakan Kecurigaannya terhadap Pemerintah, terlebih Panitia PON yang tidak sigap dalam mendata Wartawan Lokal di Aceh yang tidak di libatkan, bahkan Banyak Wartawan di luar Aceh bebas di berikan tanda pengenal sebagai Peliput Berita Olahraga PON.
Muhazir Sebagai Wakil Ketua Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi Nusantara yang di singkat PJID-N Kabupaten Aceh Utara sangat menyayangkan Kinerja Panitia PON Aceh-Sumut yang tidak tidak kredibel dan sangat pilih kasih dalam peliputan Wartawan di bawah Organisasi Pers.
Muhazir yang juga seorang Alumni dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh ini, PON sebagai ajang Olahraga Nasional bisa memberikan peran bagi masyarakat lokal, Kontribusi masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraaan PON, Apalagi seorang tipikal Wartawan yang sangat militan di lapangan dalam hal meliput Berita, itu semestinya yang lebih di prioritaskan dan di libatkan, Bukannya asal sudah kenal langsung di ajak, terlebih Wartawan Luar Aceh yang leluasa bisa meliput PON Aceh-Sumut.
Kalau memang Pemerintah Aceh lewat Panitia PON Aceh-Sumut ingin menyukseskan Pekan Olahraga Nasional, agar berdampak Positif bagi masyarakat, berikan peluang bagi Wartawan lain yang belum pernah punya kesempatan untuk meliput Berita, sebab ada ratusan, bahkan banyak Wartawan yang tergabung di Organisasi Pers yang tidak di libatkan.
Muhazir Melanjutkan, Kalau hari ini PSI dan PJID-N mengkritisi kebijakan Panitia PON, Besok dan seterusnya akan ada banyak Wartawan yang tergabung di bawah Naungan Organisasi Wartawan yang sebelumnya tidak pernah tau dan tidak pernah di beritahukan tentang Peliputan Acara PON, Justru nantinya akan menganggap bahwa acara sebesar Event PON hanya bisa di nikmati oleh kalangan tertentu, anggaran Dasar dalam Event PON ini hanya di jadikan sebagai Event Korupsi Besar Besaran di kalangan elit Aceh.
Betapa tidak, Menurut Informasi yang dapatkan oleh Muhazir, banyak sekali Proyek anggaran Tahun 2024 yang di peruntukkan untuk masyarakat Miskin, Mulai dari APBD dan APBA di tunda pembangunannya hanya gara gara Event PON, Pungkasnya.
Di akhir Wawancaranya Muhazir Mengajak seluruh Masyarakat, baik LSM, Ormas, dan Instansi Pemerintah yang terkait dengan Panitia PON untuk sama sama meningkatkan Silaturahmi yang baik dalam kesuksesan Perhelatan PON Aceh-Sumut, tutupnya
(Tri Nugroho)