Jakarta – Anggota DPRK Aceh Utara, Zulkifli SE – yang dikenal lugas dengan panggilan Toke Dun – tidak main-main.
Ia terbang langsung ke Jakarta untuk mendesak pemerintah pusat agar lebih serius memperhatikan ketahanan pangan dari laut di Aceh Utara. Kamis (26/6/2025) kemarin, Toke Dun ‘menggebrak’ Kementerian Kelautan dan Perikanan, membawa pesan tegas: laut kita bukan cuma buat lewat!
Dalam pertemuan dengan Dr. H. Muh. Rasman Manafi, Sp. M.Si, seorang asisten deputi kunci di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Toke Dun blak-blakan.
Ia menekankan bahwa nelayan tradisional Aceh Utara adalah garda terdepan ketahanan pangan, dan mereka butuh perlindungan serta dukungan nyata.
“Ketahanan pangan itu bukan cuma soal sawah di darat, tapi juga bagaimana kita mengelola laut kita dengan adil dan berkelanjutan,” ujar Toke Dun dengan nada tinggi usai pertemuan.
“Pemerintah harus hadir! Kita nggak mau masyarakat pesisir Aceh Utara cuma jadi penonton pembangunan. Mereka itu aktor utama, dan negara wajib ada buat mereka!”
Program Konkret, Bukan Sekadar Janji Manis
Toke Dun tidak datang dengan tangan kosong. Ia mendorong pembahasan tentang bantuan langsung untuk nelayan, modernisasi alat tangkap, dan penguatan rantai distribusi hasil laut.
Intinya, ia menginginkan program konkret, bukan hanya janji-janji manis yang menguap.
Menariknya, pejabat kementerian, Dr. Rasman Manafi, tampak menyambut baik ‘gertakan’ dari Toke Dun.
Ia berjanji akan membawa aspirasi dari Aceh Utara ini sebagai pertimbangan utama dalam merumuskan kebijakan nasional kelautan dan perikanan.
Kini, bola ada di tangan pemerintah pusat. Akankah suara lantang Toke Dun dari ujung Aceh Utara ini benar-benar mewujudkan perubahan nyata bagi para nelayan dan ketahanan pangan maritim Indonesia? Kita tunggu saja. [MUH]