Gayo Lues – Samsudin (45), seorang petani dari Desa Uning Pune, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, ditemukan tak bernyawa di Hutan Kopi pada Senin, 16 Juni 2025. Ia diduga kuat menjadi korban amukan gajah liar saat sedang mencari ikan jurung bersama rekan-rekannya.
Peristiwa tragis ini pertama kali dilaporkan pada Senin malam, sekitar pukul 20.00 WIB, setelah warga Desa Uning Pune menerima kabar duka tersebut. Samsudin, yang sehari-hari bekerja sebagai petani/pekebun, pergi ke Hutan Kopi bersama lima rekannya: Sahali (30), Zakaria (27), Matsah (25), Salman (23), dan Khairul (18).
Menurut kronologi yang disampaikan oleh Camat Putri Betung, Muhammad Jon, S.Pd., rombongan tersebut berangkat pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, sebelum mencapai lokasi tujuan mencari ikan, mereka dikejutkan oleh kemunculan gajah liar. Kelima rekan Samsudin berhasil menyelamatkan diri dengan berlarian ke arah yang berbeda, sementara Samsudin terpisah dari rombongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pukul 15.00 WIB, para saksi mulai memanggil warga Desa Uning Pune yang berada di sekitar kebun untuk membantu mencari korban. Pencarian membuahkan hasil sekitar pukul 17.00 WIB, ketika warga bersama para saksi menemukan Samsudin sudah tergeletak tak bernyawa di pinggir sungai. Tas bawaan dan parang miliknya ditemukan di samping jasad korban.
Setelah dievakuasi ke rumah duka di Desa Uning Pune, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Keputusan ini diambil karena tidak ditemukan bekas luka maupun memar di tubuh Samsudin, sehingga dugaan kuat mengarah pada serangan gajah liar yang mungkin menyebabkan korban terkejut hingga jatuh atau mengalami kondisi fatal lainnya tanpa meninggalkan jejak fisik.
Insiden ini menjadi pengingat pahit akan bahaya interaksi antara manusia dan satwa liar, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan habitat gajah.
Pihak berwenang dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan serta mencari solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. [MK]