Gayo Lues – Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Jami Desa Porang menggelar Kegiatan Nuzzulul Qur’an yang dilaksanakan selesai Sholat Taraweh bertempat du Masjid Jami Porang, Minggu (16/03/2024) Malam.
Nuzzulul Qur’an tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum BKM Tengku Rasidan, S. Ag, Tengku Ambia, Tengku A. Khoir Asadani, S. Ag, Ketua Harian BKM Sukirman Abadi, A. Md, dan seluruh Jemaah Teraweh.
Dalam kesempatan tersebut Pengurus Badan kesejahteraan Masjid Jami Desa Porang juga menghadirkan penceramah dari Pimpinan Lembaga Pendidikan Tahfizul Qur’an Saqu Kabupaten Gayo Lues, yaitu Tengku Zulfendi, S. Kom.
Dalam ceramah singkatnya, Zulfendi sedikit menyampaikan, Arti Nuzzulul Qur’an secara bahasa adalah turunnya Al-Qur’an sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah (Langit Dunia) pada Lailatul Qadar.
Lalu Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dari Baitul Izzah kepada Rasulullah SAW selama 23 Tahun.
Menurut Pimpinan Lembaga Pendidikan Tahfizul Qur’an Saqu ini, mengapa ada yang memperingati Nuzzulul Qur’an pada Tanggal 17 Ramdhan seperti mayoritas Umat Islam di seluruh Indonesia, sementara di Negara lain ada yang memperingati pada tanggal lainya.
Menurut Zulfendi, dalam Tafsir Al Munir, sebagai Ulama berpendapat Nuzzulul Qur’an adalah turunnya Al-Qur’an sekaligus ke Baitul Izzah. Sedangkan sebagai Ulama lainnya berpendapat Nuzzulul Qur’an permulaan turunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW yakni Wahyu pertama yang turun kepada beliau di Gua Hira.
Selain itu Zulfendi menjelaskan, ada dua perbedaan pendapat itu lebih terperinci, pendapat pertama merupakan pendapat yang dipelopori Ibnu Abbas Radhiyallahu’Anhu berdasarkan Surat Al Baqarah Ayat 185, Surat Ad Dukhan Ayat 4 dan Al Sadar Ayat 1.
Pendapat kedua dipelopori oleh Amr Bin Syarahil Asy-Sya’bi ( seorang Tabi’in Besar, Ahli Hadits dan Fikih, Guru Imam Abu Hanafiah) , menurut beliau, surat Al Baqarah Ayat 185, surat Ad Dukhan Ayat 4 dan Al Ada Ayat 1 tersebut menerangkan tentang permulaan turunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW.
Dua pendapat itu Jelas Pimpinan Lembaga Pendidikan Tahfizul Qur’an Saqu ini, sebenarnya tidak bertentangan karena Al-Qur’an diturunkan dua kali yakni secara sekaligus ke Baitul Izzah lalu secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.
Karena memang dari awal telah ada perbedaan, maka lahirlah perbedaan kedua yakni Tanggal Nuzzulul Qur’an, Ibnu Katsir dalam Tafsirnya mengutip pendapat Ibnu Abbas bahwa Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke Baitul Izzah pada pertengahan Bulan Ramadhan, malam itu bertepatan dengan Lailatul Qadar.
“Semoga bermanfaat dan lebih memaknai Momentum peringatan Nuzzulul Qur’an pada Ramadhan kali ini, ” Tutup Zulfendi mengakhiri. []