BANDA ACEH – Kordinator Satgas Percepatan Pembangunan Aceh ( PPA) Tri Nugroho Panggabean, mendesak pemecatan Ketua KIP Kabupaten Aceh Timur (YS) pasca viralnya video Ketua KIP tersebut bersama seorang caleg perempuan dari salah satu partai Nasional dan seorang pria tenaga operator KIP di dalam kamar sebuah hotel yang diduga hotel tempat berlangsungnya pleno KIP Aceh Timur beberapa waktu lalu.
Menurut Tri, hal itu telah mencoreng citra KPU secara nasional, mencoreng citra KIP Aceh, melingkupi pelanggaran etik, pelanggaran syariat dan mencedrai rasa keadilan berdemokrasi serta mencoreng nama baik Aceh sebagai negeri syariat, khususnya mencoreng nama baik Aceh Timur sebagai daerah religius yang menjunjung tinggi nilai -nilai kesusilaan dan religiusitas.
” Jelas itu melanggar etik, masak Ketua KIP ketemu caleg di dalam kamar hotel, perempuan pula lagi, juga dugaan melanggar ketentuan syariat karena non muhrim bisa sekamar di hotel Idi, meski pun ada 3 orang di dalamnya, sampai detik ini kita belum tahu apa saja yang sebenarnya terjadi, jadi kita desak Ketua KIP dipecat saja,” kata Tri, Kamis, 14 Maret 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia juga mendesak penegak hukum di Aceh Timur, terutama Satpol PP dan WH segera melakukan penyelidikan terhadap hotel megah yang diduga menjadi tempat berkumpulnya Ketua KIP Aceh Timur sekamar bersama caleg perempuan tersebut, dan memberi sanksi sesuai ketentuan berlaku.
” Penegak hukum, khususnya Satpol PP dan WH mesti segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, selidiki hotelnya dan selidiki apa yang sebenarnya terjadi, terutama merunut sejumlah bukti screenshoot video call WA yang menggambarkan keakraban Ketua KIP dengan caleg perempuan tersebut, jadi urusan mereka jelas bukan sekedar di kamar hotel itu saja,” ujar Tri.
Tri mengungkapkan sebelumnya pihaknya juga memperoleh sejumlah informasi tidak sedap seputar dugaan sepak terjang sang Ketua KIP itu di sepanjang pemilu. Dia juga mengungkapkan pihaknya sedang terus melakukan penyelidikan dan menyiapkan pelaporan terkait kasus tersebut.
” Kita banyak dengar informasi mengenai para penyelenggara ini di Aceh Timur, dan kita sedang terus lakukan penyelidikan serta menyiapkan laporan yang diperlukan,” tutup Tri.