Gayo Lues, Oposisi-News,86.Com – sudah sekian Tahun Jeritan Masyarakat Desa Lesten Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh seakan- akan tidak ada habisnya penderitaan mereka yang terbebas dari keterisoliran sejak Republik Indonesia Merdeka yang sudah ke 78 Tahun. Namun hingga saat ini, Masyarakat Desa Lesten belum juga merasakan kebebasan dari ketertinggalan/ Keterisoliran Desa Mereka.
Menurut salah seorang warga Masyarakat Desa Lesten bernama Irul Aman Ipak (40) kepada Wartawan, Kamis (14/09/2023) Kemaren mengatakan, hingga saat ini kami Warga Desa Lesten Kecamatan Pining selalu menunggu kebaikan/Etikat dan respon dari Pemerintah terutama dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Aceh serta Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues untuk melepaskan kami Khususnya Warga Lesten dari Keterisoliran dan kami Masyarakat Lesten juga ingin seperti warga Negara lainnya yang punya Akses Jalan yang baik ke Daerah Maupun ke Desa – desa seperti Warga yang berdomisili di Desa Lesten ini.
Sebenarnya Kami sangat sedih dan menurut kami Warga yang tinggal di Desa Lesten ini beranggapan bahwa kami seolah – olah kurangnya Perhatian dari Pemerintah terkait jalan menuju Desa kami ini. Dan kami berharap kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) agar dapat secepatnya melepaskan kami dari Keterisoliran Desa Kami ini.
Dan kami sangat berharap dan menunggu sampai detik ini, namun apa daya yang ditunggu – tunggu hingga Kini belum terjawab. Untuk itu kami berharap kepada Presiden RI Jokowi agar dapat secepatnya melepaskan kami dari Keterisoliran Desa Kami.
Kami Mohon agar di sisakanlah sedikit Anggaran Pak Presiden untuk membangun perbaikan jalan menuju desa kami ( Desa Lesten) agar kami dapat mempermudah Akses ke Kecamatan Pining, agar tidak lagi kami dan berjalan kaki sejauh 18 Kilo Meter untuk membawa dan menjual hasil Panen dari kebun Warga Desa Lesten ke Kecamatan Pining.
“Sampai kapan lagi kami harus menderita menggendong barang sambil berjalan kaki hingga satu hari, hanya untuk menjual hasil penen kami, tolonglah Pak Presiden dan kami sampai dengan saat ini sangat menderita pak,” Ujar Irul Aman ipak sambil melinangkan Air matanya.
Perlu diketahui, apa yang disampaikan Oleh Irul Aman ipak ini, tentunya itu adalah sebuah fakta, dimana Desa Lesten merupakan satu – satunya Desa di Kabupaten Gayo Lues yang sampai saat ini masih Terisolir dan sulit untuk dilintasi oleh kenderaan baik Roda Empat maupun roda dua.
Sejak Tahun 2012 hingga Tahun 2017 lalu, semasa H. Ibnu Hasim menjadi Bupati Gayo Lues, Akses jalan dari Desa Pining ke Desa Lesten pernah dibuka termasuk pengerasan dan sebagian di aspal dengan Anggaran sekitar 35 Milyar, sehingga masa itu kenderaan Roda Empat dan Roda Dua sudah bisa melintasi jalan tersebut hingga ke Desa Lesten.
Namun sangat disayangkan, semenjak jalan tersebut dibuka semasa H. Ibnu Hasim Bupati Gayo Lues masa itu, hingga Ketahun – tahun berikutnya, jalan lintas Lesten sama sekali tidak tersentuh perawat hingga kini baik itu peningkatan jalan sehingga badan jalan mengalami kerusakan yang cukup parah dan bahkan badan jalan menuju Desa Lesten kembali hancur dan longsor.
Bahkan Material menutupi jalan sehingga semak belukar tumbuh dan berkembang di sisi kanan Bandan jalan. Dan bahkan para pengendara Roda Dua sulit melintasi jalan tersebut, sehingga membuat warga Desa Lesten tersebut terpaksa rela berjalan kaki jika hendak ke menuju Ibu kota Kecamatan Pining yang jarak tempuhnya sekitar 18 Kilometer yang mau tidak mau harus rela melakukan perjalanan Kaki menuju Ibu kota Kecamatan.
Nah, semenjak dibawah kepemimpinan PJ. Bupati Gayo Lues,Drs. Alhudri MM, jalan menuju Desa Lesten kembali menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues, dan bahkan saat ini Alhudri berupa untuk membuka kembali Akses jalan menuju ke Desa Lesten hingga batas Kabupaten Aceh Tamiang dengan Anggaran sebesar Rp. 25 Milyar Rupiah dari APBA untuk diperuntukkan membuka kembali Akses jalan Desa Lesten hingga batas Aceh Tamiang.
Bahkan direncanakan PJ. Bupati Gayo Lues Alhudri akan berkunjung ke Desa Lesten pada Minggu 17 – September – 2023 depan, melihat langsung kondisi Desa tersebut.
Sebelumnya, Alhudri sempat memerintahkan Tim Survey Lesten batas Kabupaten Aceh Tamiang agar mencari Trase jalan yang dapat dilintasi oleh Bus besar dan juga Truk agar nantinya Jalur Aceh Tamiang Via Gayo Lues dapat menjadi Akses utama jalur dan lintasan Ekonomi Masyarakat di kedua Kabupaten tersebut.
Selain itu, dari berbagai Informasi yang didapat, Anggaran untuk membangun Akses jalan Pining ke Desa Lesten hingga batas Kabupaten Aceh Tamiang itu dibutuhkan Anggaran yang cukup besar, untuk itu warga Masyarakat berharap, kepada Presiden Republik Indonesia Jokowi agar dapat membantu dana tersebut dari Dana Inpres, sehingga nantinya Akses jalan Pining dan Desa Lesten hingga batas Kabupaten Aceh Tamiang dapat terwujud segera, dan pada akhirnya Masyarakat Desa Lesten bisa segera terbebas dari keterisoliran. []