Diiming-imingi Pekerjaan! Diduga Puluhan Pencari Kerja Menjadi Korban Penipuan Calo Loker

REDAKSI OPOSISI NEWS 86

- Redaksi

Jumat, 31 Maret 2023 - 12:54 WIB

50218 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

TANGGERANG, OPOSISI-NEWS,86.COM – Diduga Puluhan orang yang mencari pekerjaan menjadi korban penipuan lowongan kerja (LOKER) oleh calo dengan modus dijanjikan dan diiming-imingi bekerja di sebuah perusahaan ternama di daerah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Para pencari kerja tersebut diharuskan membayar sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah kepada calo tersebut yang berinisial DW alias BA.

Kejadian tersebut sudah terjadi selama satu tahun, para korban belum juga menerima panggilan kerja dengan dalih kondisi perusahaan sedang tidak stabil atau sudah tutup untuk penerimaan karyawan baru. Dari informasi yang didapat dari para korban lainnya, selain AN, RN, BS, NR ,dan AD, Selasa (28/03/23), diduga ada puluhan calon tenaga kerja yang dijanjikan dan diiming-imingi pekerjaan oleh oknum calo yang akan ditempatkan bekerja di perusahaan ternama di PT. Victory Chingluh Indonesia di wilayah pasar kemis itu, dan mereka rata-rata sudah menyetorkan uang sebesar Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada DW oknum calo pemberi tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

AN salah satu korban menuturkan, bahwa dirinya dimintai uang sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan dirinya mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp5.000.000,- (Lima juta rupiah) sebagai _down payment_ (DP) atau uang muka. Sudah lebih dari satu tahun dirinya belum ada panggilan kerja dari perusahaan yang bergerak di bidang sepatu itu.

Selain dimintai uang Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk bisa masuk kerja di perusahaan itu, juga ada biaya-biaya lainnya seperti biaya pendaftaran Rp300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), biaya kursus jahit sebesar Rp200.000,- (dua ratus ribu rupiah) selama dua jam atau dua kali pertemuan, bagi yang non pengalaman. Dan setelah itu, AN diharuskan menebus sertifikat kelulusan menjahit atau paklaring senilai Rp150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) kepada DW yang diduga oknum calo pemberi tenaga kerja.

Baca Juga :  Ketua KPK Firli Bahuri Tersangka, Diminta Mundur dan Terancam Hukuman Seumur Hidup

Hal tersebut diceritakan oleh AN kepada awak media ini, Minggu (19/3/23). “Saya berharap uang kami segera dikembalikan, kan sesuai perjanjian yang sudah ditandatangani di atas materai. Bahwa bilamana tidak masuk kerja, uang akan kembali. Namun sampai saat ini sudah hampir 1 tahun belum juga ditepati. Uang kami itu kan dapat pinjam ke orang lain, dan terpaksa bila tidak segera dikembalikan uang kami, kami akan melaporkan kepada aparat penegak hukum,” tegas AN kepada awak media dengan nada kesalnya.

Kemudian korban lainnya RN, NR dan BS juga menyampaikan hal yang serupa dengan AN, karena kesal dan kecewa, tidak adanya kepastian, kapan mereka bisa bekerja di perusahaan yang dijanjikan untuk bisa membantu perekonomian keluarga. Mereka sudah memberikan sejumlah uang kepada DW, namun tidak ada panggilan kerja hingga saat ini, dan mereka menegaskan, bilamana tidak segera mengembalikan uangnya, maka para korban akan melaporkan ke pihak Kepolisian.

Lalu mereka pun menguasakan hal tersebut kepada salah satu lembaga di tangerang untuk meminta uang mereka kembali. Adapun upaya yang dilakukan dari perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu yaitu sudah dua kali mendatangi kediaman DW, namun belum juga menemukan hasil. Pasalnya oknum calo itu menyampaikan bahwa dirinya hendak menjual aset sebidang tanah miliknya untuk mengembalikan uang tersebut kepada para korban calon tenaga kerja.

Baca Juga :  Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jadi 29 Orang

Saat dikonfirmasi awak media ke oknum calo tersebut di kediamannya, dan bertemu dengan suaminya, mengatakan hal senada disampaikan, “Iya bang, kami kooperatif kok dan bertanggung jawab. Siapapun yang datang ke sini, kami temui dan jelaskan. Bahwa kami sedang berupaya menjual aset tanah untuk mengembalikan uang yang sudah kami terima dari para calon tenaga kerja tersebut,” dalih suami oknum calo DW.

Lanjutnya, “Kami hanya membantu mereka yang kesulitan untuk bekerja di perusahaan tersebut, toh merekapun datang ke sini atas kemauan sendiri. Karena kondisi saat ini perusahaan sedang tidak menerima karyawan, jadi harus sabar, kami pun tetap bertanggung jawab dan akan segera mengembalikan uang tersebut.
Padahal kami sudah mengatakan kepada para calon tenaga kerja, jangan sampai uang yang kami terima ini hasil pinjam ke orang, apa lagi melibatkan rentenir,” tutupnya.

Hal tersebut disampaikan saat dikonfirmasi awak media yang didampingi oleh perwakilan para korban calon tenaga kerja dari lembaga itu, Senin (20/3/23).

Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan tersebut PT. Victory Chingluh Indonesia selalu menggembar-gemborkan melalui media sosialnya ig@victory chingluh bahwa tidak ada biaya saat rekruitmen, apalagi bekerjasama melalui Balai latihan kerja (BLK) kursus menjahit. (SH_Red)

Catatan: info Rilis dari Ketua Umum PPWI Pusat Wilson Lalengke, Jakarta.

Berita Terkait

KSOP Bima Disorot, Penjadwalan Kapal Diduga Tak Adil dan Untungkan Kelompok Tertentu
Bapas Sumbawa Besar Gandeng CV. Cahaya Mulya, Wujudkan Program Penggemukan Sapi untuk Kemandirian Klien Pemasyarakatan
Sopir dan Buruh Angkut Gabah di Sumbawa Keluhkan Ketidakadilan Tarif BULOG: “Kami Hanya Terima Separuh dari Tarif Resmi”
Liga Korupsi Indonesia : Apakah Dana Desa Layak Masuk Dalam “Divisi Utama”?
Pengusaha Jagung di Sumbawa Angkat Bicara: HPP Tidak Realistis, NTB Terancam Krisis Penyerapan
Isu Razia STNK dan Parkir Rp400 Ribu Heboh di Medsos, Bappenda NTB Tegaskan Hoaks
Kepedulian Tanpa Batas, Babinsa Koramil 1607-12/Moyo Hilir Dukung Warga yang Tertimpa Musibah
Heboh Unggahan Razia STNK di Facebook, Kasat Lantas Tegaskan “Informasi Itu Hoax”
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 11:40 WIB

KSOP Bima Disorot, Penjadwalan Kapal Diduga Tak Adil dan Untungkan Kelompok Tertentu

Jumat, 18 April 2025 - 12:21 WIB

Sopir dan Buruh Angkut Gabah di Sumbawa Keluhkan Ketidakadilan Tarif BULOG: “Kami Hanya Terima Separuh dari Tarif Resmi”

Kamis, 17 April 2025 - 18:34 WIB

Liga Korupsi Indonesia : Apakah Dana Desa Layak Masuk Dalam “Divisi Utama”?

Selasa, 15 April 2025 - 21:32 WIB

Pengusaha Jagung di Sumbawa Angkat Bicara: HPP Tidak Realistis, NTB Terancam Krisis Penyerapan

Selasa, 15 April 2025 - 20:27 WIB

Isu Razia STNK dan Parkir Rp400 Ribu Heboh di Medsos, Bappenda NTB Tegaskan Hoaks

Selasa, 15 April 2025 - 20:04 WIB

Kepedulian Tanpa Batas, Babinsa Koramil 1607-12/Moyo Hilir Dukung Warga yang Tertimpa Musibah

Selasa, 15 April 2025 - 17:37 WIB

Heboh Unggahan Razia STNK di Facebook, Kasat Lantas Tegaskan “Informasi Itu Hoax”

Senin, 14 April 2025 - 20:00 WIB

Babinsa Telaga Dukung Rapat Koordinasi, Evaluasi dan Sosialisasi Program Pemerintahan Desa Telaga

Berita Terbaru