Karimun/Kepri – Di tengah hiruk pikuk agenda penegakan hukum, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungbalai Karimun menunjukkan sisi lain dari perannya sebagai penjaga keadilan.
Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kejaksaan ke-80 dan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI, lembaga adhyaksa ini menggelar serangkaian kegiatan sosial yang terstruktur rapi, bak sebuah proyek arsitektur kemanusiaan yang dibangun dengan presisi dan kepedulian.
Dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Dr. Denny Wicaksono, “proyek” ini dirancang untuk menyentuh berbagai lapisan masyarakat, dengan fondasi utama berupa bakti sosial dan pelayanan publik. Kegiatan yang terpusat di kantor Kejari Karimun ini, Rabu (27/08/2025), bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah desain yang detail dan terukur untuk memberikan manfaat nyata.
Pilar-Pilar Utama Aksi Kemanusiaan
Pembangunan kegiatan sosial ini berdiri di atas beberapa pilar utama, masing-masing dengan fungsi spesifik:
Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan:Donor Darah: Inisiatif ini menjadi tulang punggung dalam mendukung ketersediaan stok darah di wilayah Karimun, mencerminkan komitmen Kejari dalam menopang kebutuhan medis vital.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis & Pelayanan KB Gratis: Layanan ini berfungsi sebagai “klinik arsitektur” yang memfasilitasi akses masyarakat terhadap pemeriksaan dasar, menargetkan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan keluarga.
Pilar Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Pasar Murah: Berkolaborasi dengan Bulog, Disperindag, dan distributor terkait, pilar ini menjadi “struktur penopang ekonomi” bagi masyarakat.
Dengan menyediakan 300 paket sembako seharga terjangkau, kegiatan ini dirancang untuk meringankan beban ekonomi, sebuah langkah konkret dalam menstabilkan kebutuhan pokok.
Bazar UMKM: Sebagai “galeri” untuk produk lokal, bazar ini memberikan ruang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menampilkan dan menjual hasil karya mereka, sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.
Pilar Konsultasi dan Pemberdayaan Hukum:
Konsultasi Hukum Gratis: Layanan ini merupakan “jembatan” yang menghubungkan masyarakat dengan keadilan. Melalui konsultasi tanpa biaya, Kejari membuka pintu bagi masyarakat untuk memahami hak dan kewajiban hukum mereka, sejalan dengan prinsip humanis yang dipegang teguh.
Filosofi Humanis dalam Penegakan Hukum
Dalam sambutannya, Kajari Denny Wicaksono menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini dilandasi oleh sebuah filosofi yang sama: tajam ke atas, humanis ke bawah. “Apa yang kita lakukan hari ini semoga menjadi amal ibadah, khususnya bagi keluarga besar Kejaksaan dan masyarakat Karimun,” ujarnya.
Filosofi ini tidak hanya tercermin dalam kegiatan yang digelar, tetapi juga dalam rencana penyaluran paket sembako kepada seluruh panti asuhan dan keluarga Purna Adhyaksa di Karimun.
Langkah ini memperlihatkan komitmen Kejari untuk menjangkau mereka yang paling membutuhkan, sebuah “sentuhan akhir” yang melengkapi keseluruhan desain kegiatan.
Apresiasi terhadap “proyek kemanusiaan” ini datang dari berbagai pihak. Wakil Bupati Karimun, Rocky Marciano Bawole, menyebutnya sebagai inisiatif luar biasa yang patut didukung sepenuhnya. Kehadiran Ketua DPRD Kabupaten Karimun Raja Rafiza, Muhamad Firdaus, serta perwakilan dari Lapas dan KSOP, menjadi bukti soliditas dukungan dari berbagai instansi, seolah-olah berbagai elemen pemerintahan bersatu membentuk satu kesatuan yang kokoh.
Dengan selesainya rangkaian kegiatan ini, Kejari Karimun tidak hanya merayakan ulang tahunnya, tetapi juga meresmikan sebuah “bangunan” baru yang lebih dari sekadar beton dan baja—sebuah struktur kemanusiaan yang kokoh, dibangun di atas fondasi empati, kepedulian, dan pelayanan kepada masyarakat. [SAJIRUN, S]




































