Aceh Utara – Sentra perkebunan kelapa sawit milik warga Aceh Utara di Gampong Barei Blang, Kecamatan Meurah Mulia terisolir, jalan lintas sepanjang 2,5 kilometer menuju Lubok Kliet rusak parah, sementara jembatan penghubung Lubok Kliet – Kecamatan Geureudong Pase hancur dihantam banjir beberapa tahun lalu.
Ketua Pemuda Barei Blang Tarmizi kepada media, Minggu (31/12) menjelaskan, akibat jalan lintas Duson Lubok Kliet sulit dilintasi, warga di dusun terebut terisolir. Sebelumnya, warga bisa memasarkan hasil sawit, melalui jembatan rangka baja ke Kecamatan Geureudong Pase, namun sejak jembatan tersebut rusak akibat banjir beberapa tahun lalu membuat warga kesulitan menjual hasil kebun.
Sementara itu, sebelumnya Tarmizi, 60, Wakil Ketua Lembaga Tuha Puet Gampong Barei Blang, Kecamatan Meurah Mulia kepada juga menjelaskan, jalan lintas Barei Blang menuju Duson Lubok Kliet sekitar 2,3 Km. Menurutnya, jalur tersebut melintasi beberapa dusun. Jalan berlumpur dan dipenuhi kubangan sulit dilintasi. Meskipun jalur lintas kondisinya centang perenang, namun tetap dilintasi warga Duson Lubok Kliet. “Hanya itu jalur satu-satunya untuk keluar dari kawasan perkebunan kelapa sawit,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sepanjang jalur lintas Dusun Lubok Kliet, dilintasi beberapa sungai keci. Akibat tidak ada jembatan yang layak, warga memasang batang kelapa. Warga mengatakan, mereka sangat membutuhkan jembatan. Ketika musim hujan, seperti saat ini, kendaraan warga sering terperangkap dalam sungai. “Akibat sulit dilintasi mobil , warga sulit memasarkan hasil kepala sawit,” jelasnya.
Lembaga Tuha Peut bersama Ketua Pemuda dan warga lainnya, sangat mengharapkan jalan tersebut bisa perbaiki. Selai itu, juga perlu pembangunan jembatan. Menurut mereka, seharunya pembangunan fasilitas yang sangat dibutuhkan warga, dapat direalisasikan melalui dana desa (DD). Sehingga dana bantuan pemerintah untuk pembangunan gampong bisa bermanfaat untuk masyarakat.
Sementara Geusyik (Kepala Desa) Barei Blang Razali kepada media menjelaskan, untuk seluruh jalan menuju ke Dusun Lubok Kliet, tidak mungkin karena dana desa terbatas. Menurunya, sebelumnya juga telah direhab tiga unit gorong-gorong dan jembatan, namun akibat banjir telah rusak dan dibawa air. Menurut Razali, pihaknya berusaha mengupayakan sumber anggaran lain untuk membangun jalan masuk ke pusat perkebunan kelapa sawit Barei Blang, namun sampai sekarang belum berhasil.
(Siwah Rimba)