Aceh Utara – Nama AKP Dr. Boestani belakangan mencuri perhatian publik Aceh Utara. Sosok perwira yang pernah ditempa kerasnya masa konflik Aceh kini tampil sebagai figur berilmu dan humanis, menggetarkan ruang publik lewat dedikasi, program sosial, dan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan.
Di masa konflik, Boestani dikenal tegas di lapangan. Namun berbeda dengan sebagian aparat lain, ia tetap mampu menjaga komunikasi dengan masyarakat. Sosok yang tidak mudah terbawa arus kebencian. Bahkan di masa genting, dia bisa duduk bersama masyarakat.
Pasca konflik, Boestani memilih jalur akademis. Ia meraih gelar doktor, menjadikannya salah satu perwira dengan kapasitas intelektual tinggi.
Ia bertugas sebagai Kasat Reskrim di Polres Aceh Utara, Boestani hadir dengan sejumlah program konkret: polisi mengajar di Kampus – Kampus, dialog Jum,at bersama masyarakat gampong, hingga aksi sosial membantu warga miskin.
Baru-baru ini, dedikasinya diakui dengan penghargaan prestisius yang diserahkan langsung oleh Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, SE. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi tertinggi atas kontribusi monumentalnya dalam membongkar kelompok jaringan sesat Millah Abraham, yang sempat menebar keresahan di tengah masyarakat Aceh Utara.
Dengan segenap kerendahan hati, ia menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya yang mendalam kepada Bupati Aceh Utara dan segenap jajaran Pemerintah daerah atas penghargaan yang sangat berarti ini. “Penghargaan ini adalah pelecut semangat bagi kami untuk terus membuktikan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta melindungi masyarakat” tuturnya.
Selain itu, ia juga pernah memperoleh penghargaan dari Kapolres Aceh Utara atas keberhasilannya dalam pengungkapan kasus senpi yang terjadi beberapa bulan lalu,di mana korban penembakan adalah personel Satres Narkoba Polres Aceh Utara. Keberhasilan ini tak lepas dari kejeliannya dalam menerapkan ilmu hukum yang ia dalami, termasuk pemahaman mendalam tentang hukum pidana dan kriminologi.
Lebih dari sekadar seorang Kasat Reskrim yang disegani, tak mengenal kata lelah yang selalu mencari cara untuk meningkatkan diri. Ia tak pernah gentar menghadapi tantangan, baik di masyarakat maupun di medan pertempuran melawan kejahatan.
Baginya, setiap langkah adalah perjuangan, dan setiap garis akhir adalah kemenangan. Sebagai seorang doktor hukum, ia juga aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran hukum, terutama di kalangan generasi muda yang rentan terhadap pengaruh negatif.
Dedikasinya juga tercermin dari inisiatifnya dalam menjalin komunikasi yang erat dengan lintas sektor untuk menjaga keamanan dan ketertiban yang sesuai dengan nilai-nilai budaya Aceh.
“Polisi akan selalu hadir sebagai garda terdepan dalam melindungi masyarakat. Kami siap mempertaruhkan jiwa dan raga demi keamanan dan kedamaian Aceh Utara. “Masa lalu adalah pelajaran, masa kini adalah pengabdian, masa depan adalah warisan yang harus kita bangun bersama.”tegasnya dengan tatapan mata yang penuh keyakinan [SR]