Kuliah Umum Kolaboratif: Menakar Arah Baru Politik Luar Negeri Indonesia Pasca Keanggotaan BRICS

REDAKSI NTB

- Redaksi

Selasa, 22 Juli 2025 - 19:54 WIB

50115 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuliah Umum Kolaboratif: Menakar Arah Baru Politik Luar Negeri Indonesia Pasca Keanggotaan BRICS

 

 

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oposisinews86.com – DENPASAR | Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Warmadewa bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Menakar Arah Baru Politik Luar Negeri Indonesia Pasca Keanggotaan BRICS” pada Selasa, 22 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Audiovisual 402 Lantai 4 FTP Universitas Warmadewa dan diikuti oleh sekitar 40 mahasiswa dari kedua institusi yang hadir secara luring. Acara ini menjadi ruang diskusi interaktif bagi mahasiswa dan dosen untuk mendalami arah baru politik luar negeri Indonesia dalam dinamika tatanan global yang kian multipolar.

Kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber, yakni Sellita, S.Sos., M.A., dosen Ilmu Politik Universitas Bakrie, serta I Putu Hadi Pradnyana, S.IP., M.Si., dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Warmadewa. Bertindak sebagai moderator adalah Ida Ayu Bulan Utami Arti, S.IP., M.Sos., dosen Ilmu Pemerintahan Unwar. Dengan latar belakang akademik yang relevan dan perspektif yang saling melengkapi, diskusi ini memperkaya pemahaman peserta terhadap dinamika kebijakan luar negeri Indonesia di tengah pergeseran geopolitik global.

Baca Juga :  Cegah Kriminalitas Curanmor. Polsek Bengkong Himbau Warga Pasang Kunci Ganda Motor Dan CCTV Di Rumah 

Dalam paparannya, Sellita memaparkan secara komprehensif mengenai apa itu BRICS, mengapa Indonesia akhirnya memutuskan untuk bergabung, serta potensi keuntungan ekonomi dan politik yang bisa diraih. Ia menekankan bahwa BRICS bukan sekadar forum simbolik, tetapi juga berfungsi sebagai alternatif tata ekonomi global yang selama ini didominasi Barat. Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS kini semakin memiliki legitimasi sebagai representasi negara-negara berkembang atau Global South dalam sistem internasional.

Sementara itu, I Putu Hadi Pradnyana menyampaikan materi yang lebih kritis dengan judul “Indonesia dan BRICS: Komitmen untuk Global South atau Strategic Hedging?” Dalam pemaparannya, ia mempertanyakan konsistensi arah kebijakan luar negeri Indonesia yang di satu sisi bergabung dengan BRICS namun di sisi lain tetap menjalin kesepakatan dagang bilateral dengan Amerika Serikat. Dengan merujuk pada teori soft balancing dan hedging strategy dalam studi hubungan internasional, ia menekankan pentingnya Indonesia untuk menegaskan kembali prinsip politik luar negeri yang “bebas dan aktif” secara lebih konkret, terukur, dan berorientasi jangka panjang. Menurutnya, tanpa roadmap kebijakan yang jelas, Indonesia berisiko terjebak dalam diplomasi “dua kaki” yang tidak produktif secara strategis.

Baca Juga :  Cegah Banjir, Satgas TMMD Kerjakan Saluran Drainase di Kelurahan Uma Sima

Diskusi berlangsung dinamis, dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dari mahasiswa yang mencakup isu ketergantungan terhadap China, kemungkinan BRICS menjurus ke kerja sama militer, hingga relevansi kebijakan bilateral dengan negara-negara non-BRICS. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga diajak merefleksikan posisi Indonesia dalam struktur global yang terus berubah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kedua prodi untuk memperkuat kapasitas analisis mahasiswa dalam membaca isu-isu global dan regional dengan pendekatan akademik yang reflektif dan kritis. Di tengah meningkatnya kompleksitas dunia internasional, kemampuan untuk membaca arah dan konsistensi kebijakan luar negeri menjadi keterampilan penting bagi generasi muda, khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam ilmu politik dan pemerintahan.( ranuu / Humas Unwar)

Berita Terkait

DPC PJI Bojonegoro Tasyakuran 27 Tahun PJI dan HUT ke 1 DPC Bojonegoro
Ironis!! Dituduh Curi Dokumen di Hotel Miliknya, Pasutri Pemilik Hotel Menjerit Cari Keadilan
Kapolres Badung Ajak Lapisan Masyarakat Manfaatkan Layanan SIM di Satpas Badung
Pengabdian dan Prestasi, Dandim 1607/Sumbawa Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat dan Purna Tugas
DARAH PENGKHIANAT G30S/PKI, DALAM LUKA KOLEKTIF DAN TANTANGAN GENERASI MUDA
Selamat Menempuh Hidup Baru, Do,a Terbaik Untuk Kedua Mempelai Semoga Terpilih Menjadi Pasangan yang Bahagia
FISIP Unwar Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Lebih: Aksi Bersih Pantai hingga Edukasi Lingkungan
Dipandang Perlu Pemerintah dan DPR Dapat Mencari Solusi Lain untuk Meningkatkan Efektivitas Perampasan Aset Terpidana Korupsi

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 20:42 WIB

Anggota Koramil 1607-07/Lunyuk Tingkatkan Patroli Malam untuk Perkuat Keamanan Wilayah

Senin, 17 November 2025 - 19:47 WIB

29 Desa Dapat SHU? Ketua Gempar NTB Soroti Kejanggalan Mekanisme Dan Logika kebijakan

Senin, 17 November 2025 - 18:20 WIB

Ketua LSM Lingkar Hijau, Bung Taufan: “Aroma Rekayasa Semakin Menyengat, IPR Koperasi SBL Harus Dicabut!”

Senin, 17 November 2025 - 16:03 WIB

Perkuat Kepedulian Lingkungan, Koramil Lunyuk Bersama PT AMMAN Tanam Pohon di Danau Jelapang

Senin, 17 November 2025 - 15:48 WIB

Pertemuan dengan Kapolda NTB Melebar, GEMPAR NTB Bongkar Kejanggalan IPR Lantung dan Pembagian SHU

Senin, 17 November 2025 - 13:28 WIB

Balai Pemasyarakatan Kelas II Sumbawa Besar Gelar Donor Darah Peringati Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ke-1 Tahun 2025

Senin, 17 November 2025 - 13:24 WIB

Bapas Kelas II Sumbawa Besar Terima Kunjungan Kerja Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas NTB

Senin, 17 November 2025 - 13:20 WIB

Bapas Kelas II Sumbawa Besar Hadiri Kegiatan Penanaman Jagung di Lahan SAE Ai Maja Lapas Sumbawa Besar sebagai Dukungan terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional

Berita Terbaru

KOTA LANGSA

Pemko Langsa Gelar MUSRENBANG RPJMD Kota Langsa Tahun 2025-2029

Senin, 17 Nov 2025 - 22:18 WIB