Sumbawa Besar, Oposisinews86.com, (8 November 2025),- Kekecewaan warga BTN Green Hill Residence, Desa Boak, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, terhadap pelayanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batu Lanteh kini memuncak. Pasalnya, hingga Sabtu malam (8/11/2025), aliran air PDAM di wilayah tersebut masih macet total, sementara pihak PDAM dinilai hanya sibuk mencari kambing hitam — menyalahkan warga yang menggunakan mesin air — tanpa menghadirkan solusi nyata.
“Kami sudah muak dengan alasan PDAM yang selalu menyalahkan kami menggunakan mesin air. Bukannya solusi yang diberikan, malah kami disalahkan. Coba kalau air PDAM lancar, ya nggak mungkin kami pakai mesin air! Sampai malam ini air masih nggak hidup!” ujar salah seorang warga dengan nada tinggi penuh kecewa kepada media ini.
Keluhan tersebut bukan yang pertama. Warga BTN Green Hill sudah berkali-kali menyuarakan protes serupa sejak perumahan itu berdiri. Namun, menurut mereka, PDAM hanya pandai beralasan tanpa ada perbaikan yang dirasakan pelanggan.
Ketua RT BTN Green Hill Residence, Adrisal, menegaskan bahwa penggunaan mesin air oleh sebagian warga bukan tanpa sebab. Mereka terpaksa melakukan itu karena aliran air dari PDAM sangat lemah, bahkan sering tidak mengalir sama sekali selama berhari-hari hingga berbulan-bulan.
“Memang tidak semua warga menggunakan mesin air, tapi bagi yang sangat kesulitan mendapatkan air bersih, mereka terpaksa. Harusnya PDAM tidak menyalahkan warga. Dari dulu masalahnya sama, air tidak lancar, laporan kami tidak pernah ditindaklanjuti. PDAM seolah menutupi kelemahan mereka sendiri, saling lempar tanggung jawab dari petugas lapangan sampai ke dirutnya,” tegas Adrisal.
Ia juga menyoroti ketimpangan pelayanan antara wilayah satu dengan lainnya.
“Lucu sekali, ada kampung yang airnya lancar terus, tapi kami berbulan-bulan tidak dapat air. Anehnya, PDAM tetap menagih pembayaran dan kalau terlambat sehari langsung denda, kalau tidak bayar ancamannya pencabutan meteran. Ini bukan cuma soal pelayanan buruk, tapi sudah menyangkut ketidakadilan. Kami bayar, tapi tidak dilayani!” tandasnya geram.
Adrisal pun meminta perhatian serius dari Bupati Sumbawa agar turun tangan langsung menyelesaikan masalah yang menurutnya sudah terlalu lama dibiarkan.
“Kami mohon kepada Bapak Bupati, ini masalah kebutuhan hidup dasar. Air adalah hak kami sebagai warga dan pelanggan. PDAM itu perusahaan daerah, bukan milik pribadi. Sangat tidak masuk akal kalau mereka beralasan rugi, sementara kami bayar air tiap bulan tanpa pernah menikmati layanan yang layak,” ujarnya penuh kecewa.
Hingga berita ini diterbitkan, Direktur Perumdam Batu Lanteh, H. Abdul Hakim, SE, belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan keras warga BTN Green Hill tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan media ini melalui berbagai saluran komunikasi juga belum mendapat respon.
Sementara itu, keresahan warga semakin meluas. Mereka mengancam akan membawa persoalan ini ke DPRD dan Ombudsman NTB bila PDAM tidak segera melakukan perbaikan dan memberikan kompensasi atas layanan yang buruk selama ini.
“Kami bukan minta gratis, kami hanya ingin hak kami sebagai pelanggan dipenuhi. Jangan terus bersembunyi di balik alasan teknis!” pungkas warga dengan nada tegas. (Fa)




































