Subulussalam – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh santri Dayah Perbatasan Minhajussalam, Kota Subulussalam. Di bawah kepemimpinan Tgk. Syafruddin Al Yusufi, dua santri terbaik—Hafizah Maheer Sagala dan Asrina Keliat—berhasil menorehkan nama mereka dalam ajang bergengsi Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 yang digelar di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–7 Oktober 2025.
Perjalanan keduanya menuju panggung nasional hingga internasional bukanlah hal mudah. Dimulai dari seleksi internal ketat di tingkat dayah, diikuti dengan ujian tingkat kota dan provinsi. Dari 20 peserta yang dikirim, 12 orang berhasil menembus 10 besar nasional, hingga akhirnya Hafizah dan Asrina terpilih mewakili Provinsi Aceh.
Tradisi Juara dari Perbatasan Aceh
Dayah Minhajussalam telah lama dikenal sebagai pusat pendidikan Islam unggulan di wilayah perbatasan Aceh. Rekam jejak prestasi dayah ini cukup gemilang, di antaranya:
Juara Umum MQKN Provinsi Aceh 2021
Juara Harapan I MQKN Solo 2022
Juara Harapan I MQKN Lamongan 2023
Di bawah bimbingan Tgk. Syafruddin Al Yusufi, Dayah Minhajussalam secara konsisten membuktikan bahwa lokasi geografis yang jauh dari pusat tidak menghalangi kualitas dan daya saing santri.
Dua Santri, Satu Semangat Juara
Asrina Keliat
Lahir di Aceh Singkil, 14 Juli 2008, Asrina adalah santri kelas II SMA Dayah Minhajussalam. Tekun, disiplin, dan penuh semangat, ia dikenal sebagai santri berprestasi yang telah menjuarai berbagai kegiatan akademik internal. MQKI 2025 adalah kompetisi nasional pertamanya di luar dayah, namun berkat pembinaan intensif dan tekad kuat, ia berhasil menembus seleksi nasional.
Hafizah Maheer Sagala
Lahir di Pakpak Bharat, 7 Juni 2011, Hafizah berasal dari Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, dan saat ini duduk di kelas I SMA. Sejak tingkat SMP, Hafizah telah menjadi juara umum selama tiga tahun berturut-turut serta menjuarai Lomba Kitab Fiqih antar Dayah se-Kota Subulussalam. Pada seleksi nasional MQKI 2025, Hafizah menempati peringkat ke-4 dari 6 peserta terbaik dan berhasil meraih Juara Harapan I kategori Fiqh–Ushul Fiqh tingkat Wustha.
Apresiasi dari Kemenag dan Pemerintah Daerah
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Subulussalam, H. Munawar, SE., M.Si., mengapresiasi pencapaian Hafizsantri5 Asrina serta seluruh pihak yang terlibat dalam mendukung keberangkatan dan pelatihan para santri menuju MQKI.
> “Alhamdulillah, santri kita dari Kota Subulussalam menorehkan prestasi pada ajang bergengsi ini. Kami bangga atas pencapaian Hafizah dan Asrina. Semoga ke depan semakin banyak prestasi yang ditorehkan oleh santri-santri unggul dari Bumi Sufi Syekh Hamzah Fansuri ini,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Subulussalam, Dinas Syariat Islam dan Dayah, serta Kanwil Kemenag Provinsi Aceh yang telah mendampingi para santri secara penuh selama proses pelatihan hingga ke tingkat nasional.
Prestasi dari Keterbatasan
Keberhasilan Hafizah dan Asrina adalah buah dari kerja keras, kedisiplinan, dan semangat pantang menyerah. Di tengah berbagai keterbatasan fasilitas dan lokasi yang jauh dari pusat pendidikan besar, Dayah Minhajussalam berhasil mencetak generasi berdaya saing tinggi, bukan hanya di tingkat provinsi, tapi juga nasional dan internasional.
Kisah inspiratif ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi tertinggi. Dari sudut paling jauh negeri ini, lahir para juara yang mengharumkan nama Subulussalam, Aceh, bahkan Indonesia. REPORTER : [ER.K]