NTB – Sumbawa, Rabu (10/09/2025) – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya gagal panen yang berpotensi merugikan para petani, bertempat di Kantor Kecamatan Lopok telah dilaksanakan rapat koordinasi membahas permasalahan pertanian wilayah Kecamatan Lopok. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Camat Lopok dan dihadiri oleh unsur Forkopimca serta perwakilan instansi terkait.
Hadir dalam rapat tersebut antara lain Camat Lopok, Danramil 1607-06/Lape Lopok yang diwakili oleh Serma M. Yasin, Kapolsek Lape Lopok, KUPT Pengairan Kecamatan Lopok, KUPT Pertanian Kecamatan Lopok, serta petugas gabungan P3A, Malar, dan para petani wilayah Kecamatan Lopok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat dimulai pukul 10.00 WITA dengan agenda utama membahas langkah-langkah antisipasi gagal panen akibat keterbatasan pasokan air di wilayah pertanian. Dalam jalannya rapat, para perwakilan petani dan kelompok P3A menyampaikan aspirasi serta permintaan agar Camat segera menyurati Balai Wilayah Sungai (BWS) terkait kebutuhan aliran air dari Bendungan Mama. Hal ini dinilai penting sebagai langkah penyelamatan tanaman pertanian yang saat ini terancam.
Menanggapi hal tersebut, pihak KUPT Pengairan menyampaikan bahwa air akan dialirkan selama 10 hari dengan pengaturan khusus, di mana pada tahap awal air akan dialiri ke BK4 selama 2 hari sebagai prioritas penyelamatan lahan. Tercatat, luas lahan yang membutuhkan penanganan segera mencapai kurang lebih 500 hektar.
Melalui kesempatan tersebut, perwakilan Koramil 1607-06/Lape Lopok menyampaikan bahwa pihak TNI siap mendukung upaya-upaya penyelamatan hasil pertanian masyarakat. Kehadiran Babinsa di lapangan akan terus dimaksimalkan dalam mendampingi para petani, baik dalam koordinasi maupun pengerahan tenaga bila diperlukan.
Kegiatan rapat ini menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergitas antara pemerintah kecamatan, TNI, Polri, instansi teknis, serta kelompok tani dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Kecamatan Lopok. (Pendim Sumbawa).