ITK Sumbawa; Demokrasi Dikebiri, Aspirasi Mahasiswa Hanya Sampai di Pagar DPRD

REDAKSI NTB

- Redaksi

Rabu, 3 September 2025 - 11:17 WIB

5098 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumbawa Besar|NTB, ( Rabu 3 September 2025)— Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa di depan Kantor DPRD Kabupaten Sumbawa, Selasa (3/9/2025), menyisakan catatan kritis dari kalangan pegiat demokrasi. Bukan soal substansi tuntutan mahasiswa, melainkan sikap pejabat daerah yang memilih menemui massa hanya di pagar gerbang gedung dewan.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyuarakan empat tuntutan utama:

• Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset,

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

• Menuntut pencopotan Kapolri,

• Menolak kenaikan pajak, dan

• Meminta DPRD memperkuat fungsi pengawasan di sektor pendidikan.

Ketua DPRD Sumbawa, Nanang Nasiruddin, bersama Bupati Syarafuddin Jarot, turun menemui mahasiswa. Nanang berjanji menindaklanjuti aspirasi, sedangkan Jarot menegaskan isu lokal akan ditangani daerah, sementara isu nasional diteruskan ke pemerintah pusat.

Baca Juga :  Danposramil Plampang Meriahkan Festival Samba Malanti Samawa ke-XIV

Namun, langkah pejabat menemui massa di luar pagar justru dianggap pelemahan demokrasi oleh Integritas Transparansi Kebijakan (ITK) Sumbawa.

Presidium ITK, Abdul Haji, S.Ap, menilai pertemuan di depan pagar tidak memberi ruang substansial bagi mahasiswa untuk masuk ke mekanisme formal.

“Aspirasi publik seharusnya masuk ke ruang sidang, bukan berhenti di pintu pagar. Demokrasi menuntut risalah, rapat, dan keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan. Kalau hanya di gerbang, itu sekadar politik simbolis,” tegas Abdul Haji.

Sebagai mantan aktivis HMI dan Presiden Mahasiswa BEM Unsa periode 2008–2009, Abdul Haji menyebut pola ini bukan hal baru. Menurutnya, pejabat sering tampil responsif di depan massa, namun enggan menindaklanjutinya secara resmi.

Baca Juga :  ‎Penyuluhan “Cegah Stunting” di Lenangguar, TNI AD Siap Dampingi Masyarakat ‎

“Kami dulu berjuang agar pintu dewan menjadi pintu rakyat. Kalau sekarang pejabat masih membatasi rakyat di luar pagar, berarti demokrasi kita dikebiri. Aspirasi jadi ritual basa-basi, bukan substansi kebijakan,” ujarnya.

 

Aksi mahasiswa berakhir damai setelah ditemui Ketua DPRD dan Bupati. Tetapi bagi ITK, pertemuan di pagar hanyalah potret demokrasi yang belum matang.

Pagar besi di depan gedung dewan kini menjadi metafora: demokrasi masih dikurung, rakyat hanya boleh menunggu di luar. Pertanyaan yang menggantung adalah, kapan aspirasi benar-benar dibawa masuk ke ruang sidang dan diwujudkan dalam kebijakan, bukan berhenti sebagai janji di depan pintu gerbang?. (Aj)

Berita Terkait

Ketua LSM Lingkar Hijau, Bung Taufan: “Aroma Rekayasa Semakin Menyengat, IPR Koperasi SBL Harus Dicabut!”
GEMPAR NTB Bongkar Kejanggalan di Balik Panggung Panen Raya Emas dan Pembagian SHU IPR Lantung
Perkuat Kepedulian Lingkungan, Koramil Lunyuk Bersama PT AMMAN Tanam Pohon di Danau Jelapang
Pertemuan dengan Kapolda NTB Melebar, GEMPAR NTB Bongkar Kejanggalan IPR Lantung dan Pembagian SHU
Balai Pemasyarakatan Kelas II Sumbawa Besar Gelar Donor Darah Peringati Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ke-1 Tahun 2025
Bapas Kelas II Sumbawa Besar Terima Kunjungan Kerja Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas NTB
Bapas Kelas II Sumbawa Besar Hadiri Kegiatan Penanaman Jagung di Lahan SAE Ai Maja Lapas Sumbawa Besar sebagai Dukungan terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional
Bapas Sumbawa Besar Laksanakan Bakti Sosial Sambut Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ke-1 Tahun 2025

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 20:30 WIB

Puskesmas Simpang Keramat Gelar Maulid Nabi, Momentum Perkuat Ukhuwah dan Pelayanan Umat

Rabu, 12 November 2025 - 13:33 WIB

Posyandu Mawar Gampong Peudari, Binaan Puskesmas Geureudong Pase, Raih Predikat Kader Terbaik II Aceh Utara

Rabu, 12 November 2025 - 13:30 WIB

Hari Kesehatan Nasional: Ns, Jasroni Raih Penghargaan Kapus Favorit Aceh Utara, Simbol Dedikasi di Tengah Keterbatasan

Minggu, 9 November 2025 - 19:34 WIB

Dana ketahanan pangan Gampong Blang Bidok Diduga Raib, Geuchik Jadi sorotan

Jumat, 7 November 2025 - 14:01 WIB

Dana APBN Ratusan Juta untuk SDN 8 Langkahan Diduga Digarap Serampangan

Senin, 3 November 2025 - 13:50 WIB

Aroma Busuk Pengelolaan Dana Desa Tanjong Drein Mencuat:

Sabtu, 1 November 2025 - 09:58 WIB

Proyek Pembangunan Desa Diduga Mangkrak, Geuchik Tanjong Drien Paya Bakong Tantang Wartawan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:47 WIB

Kantor Imigrasi Lhokseumawe Diduga Jadi Sarang Percaloan: Masyarakat Mengeluh, Transparansi Dipertanyakan

Berita Terbaru