Sumbawa Besar|NTB, (18 April 2025),- Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Sumbawa Besar terus menunjukkan komitmennya dalam membina dan memberdayakan klien Pemasyarakatan melalui program inovatif. Terbaru, Bapas resmi menggandeng CV. Cahaya Mulya dalam kerja sama penggemukan sapi pedaging sebagai bagian dari program Pokmas Lipas (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan).
Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bapas Sumbawa Besar dengan CV. Cahaya Mulya ditandatangani langsung di kandang sapi milik CV. Cahaya Mulya yang berlokasi di Dusun Buin Pandan, Desa Karang Dima, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Acara ini turut diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Nusa Tenggara Barat, Agung Krisna, pada momen yang penuh antusiasme, Kamis (17/4).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas NTB, Zaenal Fikri, Kepala Bapas Sumbawa Besar, Tommy Ardy, serta seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-NTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Agung Krisna memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya CV. Cahaya Mulya dan Bapas Sumbawa Besar yang telah menunjukkan kepedulian besar terhadap pembentukan Pokmas Lipas sebagai bagian dari program nasional 2025.
“Kerja sama Pokmas Lipas ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian tujuan sistem pemasyarakatan, dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat. Dalam hal ini, program penggemukan sapi pedaging menjadi program prioritas Bapas Kelas II Sumbawa Besar sebagai bimbingan kemandirian bagi klien Pemasyarakatan,” jelas Agung.
Ia menekankan bahwa pembimbingan kemandirian memainkan peran strategis dalam membangun pola pikir serta mengubah mindset klien agar mereka siap kembali ke tengah masyarakat dengan kemampuan baru yang produktif.
Senada dengan itu, Kepala Bapas Sumbawa Besar, Tommy Ardy, menjelaskan bahwa program ini juga merupakan implementasi nyata dari Asta Cita Presiden dan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI.
“Melalui pemberdayaan klien Pemasyarakatan dalam program ini, mereka tidak hanya dibina tetapi juga dilibatkan secara langsung dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ini bagian dari upaya memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara, serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan,” ujar Tommy.
Program penggemukan sapi ini diharapkan mampu menjadi pilot project yang menginspirasi berbagai daerah lain dalam upaya reintegrasi sosial klien Pemasyarakatan berbasis kemandirian dan pemberdayaan ekonomi produktif.
Dengan sinergi yang kuat antara instansi pemasyarakatan, pelaku usaha, dan masyarakat, Bapas Sumbawa Besar optimistis mampu mencetak klien-klien yang lebih siap, mandiri, dan berdaya guna di masa depan. (*)