Kepedihan Janda Tiga Anak Yatim Aceh Utara Sedikit Terobati Penggiat Sosial Lazis Kahmi Dan BFLF berikan Bantuan

Siwah Rimba

- Redaksi

Jumat, 12 April 2024 - 21:29 WIB

501,484 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara – Aceh adalah Provinsi yang dikenal dengan otonomi khusus di Indonseia , setelah berakhirnya konflik bersenjata antara pemerintah pusat dengan Gerakan Aceh Merdeka di ditanda tanganinya MoU Helsinki pada tahun 2005 lalu .

Sejak tahun 2006 – 2021 , Aceh sudah menerima dana otonomi khusus dari pemerintah pusat sebesar Rp 88, 43 triliun , sungguh sangat di sayangkan anggaran yang begitu fantastis tidak sepenuhnya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat aceh .

Dana yang begitu luar biasa besarnya belum bisa mensejahterakan masyarakat di provinsi paling barat Indonesia , apa lagi Aceh Utara daerah yang dikenal sebagai penghasil migas terbesar di negeri ini , lagi lagi yang sejahtera cuma elit elitnya saja , sementara hampir separuh masyarakatnya tetap hidup dalam extrimnya kemiskinan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal tersebut di buktikan oleh keadaan ibu Nani Suryani (43) warga Desa Pulo Meuria , Dusun Bukit Sandi , Kecamatan Geureudong Pase , Aceh Utara , Salah satu janda dari sekian banyak masyarakat miskin Aceh Utara yang belum tersentuh dan luput dari perhatian pemerintah.

Janda dengan tiga anak yatim yang usia anaknya sekira duduk di bangku Sekolah Dasar, yang salah satu anaknya mengalami disabilitas sejak lahir , tingal di gubuk reot yang berukuran 3 × 4 meter berlantai tanah , berdinding kayu rongsokan yang sudah lapuk dan beratap daun rumbia yang sudah mulai bocor , hanya pasrah menerima nasib .

Baca Juga :  Puluhan Ekor Gajah  Liar Berkeliaran Diareal  Plasma Warga Lubuk Pusaka

Wanita yang ditinggal mati suaminya berprofesi sebagai tukang jaga anak orang ini mengaku pasrah , saat kedua kalinya di jumpai media ini ,Jum’at 12 /4/2024 , Suryani menuturkan , dirinya tidak bisa berbuat banyak dan pasrah dengan keadaan .
” saya hanya bisa pasrah pak , mau bagai mana lagi saya tidak bisa bekerja seperti orang lain karena saya harus menjaga anak saya yang disabilitas ini , saya cuma bisa bekerja menjaga dua orang anak tetangga , satu hari saya dapat cuma Rp 20 ribu ” tutur nya sedih

Suryani melanjutkan , kami hanya orang kecil , walau pendapatan saya tidak mencukupi , ya harus saya cukupkan karena memang segitu yang bisa saya hasilkan untuk anak saya , dan kitiga anak saya satupun tidak ada yang sekolah , karena saya tidak mampu membeli baju seragam untuk mereka , untuk makan kami cukup cukupkan .
Dari pemerintah Gampoeng ALHAMDULILLAH saya mendapat bantuan BLT itu pun tidak bisa mencukupi kebutuhan kami , ujarnya.

Baca Juga :  Angin Kencang Landa Aceh Utara, TNI Dirikan Dapur Umum Untuk Korban Bencana

Saya mengharapkan kepada Pemda , Baitul mal dan Perkim Aceh Utara mohon perhatiannya untuk kami , yang sangat kami butuhkan saat ini adalah tempat tinggal yang nyaman , karena dinding rumah kami sudah lapuk dan bolong saya takut kalau malam masuk binatang berbisa yang membahayakan keselamatan anak anak , semoga pemerintah daerah tidak menutup mata dengan keadaan kami , dan besar harapan kami kepada Pemda , Baitul Mal dan Perkim Aceh Utara mau membangun satu unit rumah yang layak untuk kami tempati ” tuturnya penuh harap.

Dia melanjutkan , Alhamdulillah , jum,at 29/3 2024 saya dan anak anak mendapat kunjungan dan bantuan dari penggiat sosial LAZIS KAHMI Aceh Utara , Alhamdulillah terimakasih banyak atas bantuannya dan ini saya gunakan untuk membeli baju lebaran buat anak anak .

Dan kamis 4/4/2024 , kami juga dikunjungi oleh ibu Mutia Sari , penggiat sosial Blood For Life Foundation ( BFLF ) Aceh Utara , terimakasih ibu Mutia atas kunjungan dan bantuannya untuk anak saya , Alhamdulillah bantuan dari ibu saya gunakan untuk beli daging mengang dan bayar zakat fitrah .
sekali lagi terimakasih LAZIS KAHMI dan BFLF Aceh utara , terimakasih orang orang baik ,pungkasnya haru. [Red]

Berita Terkait

Jalan Nasional Lhokseumawe ‘Neraka’ Pengguna Jalan: BPJN Aceh Dibungkam, Presiden Diminta Turun Tangan!
TK SBB Kupula Terjerat Dugaan Pungli, Kepsek Ancam Wartawan dengan Gugatan
Sekretaris IPNU Aceh Utara Desak Pemerintah Cabut SK Mendagri Terkait Empat Pulau Aceh yang Diklaim Sumut
Zulkifli, SE., Anggota DPRK Aceh Utara: Pemerintah Pusat Harus Kembalikan Empat Pulau Aceh yang Dimasukkan Ke Wilayah Sumatra Utara
Training Implementasi Sertifikasi Halal, Adhifatra Agussalim: Komitmen Wujudkan Produk Air Minum yang Suci dan Aman
Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Serahkan Anugerah Penghargaan Kepada Hariandaerah.com
Sentuhan Qurban di Pesisir Aceh: 200 Kantong Daging untuk Warga Kuala Meuraksa
TMMD ke-124 Resmi Ditutup, Tuntas Bangun Infrastruktur dan Perkuat Ketahanan Desa Pase Sentosa

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 22:04 WIB

Proyek Rabat Beton di Subulussalam Diduga Tidak Sesuai RAB, Anggaran Rp 70,25 Juta Dipertanyakan: Sebuah Kasus Penyelewengan Dana Desa?

Minggu, 15 Juni 2025 - 07:24 WIB

Pencemaran Mengerikan: Warga Subulussalam Geruduk Pabrik Sawit PT MSB

Sabtu, 24 Mei 2025 - 16:14 WIB

Siswa Berprestasi dari Subulussalam Dapat Undangan Kuliah di Universitas Ternama, Namun Terkendala Biaya

Jumat, 23 Mei 2025 - 16:20 WIB

PT MSSB II Kembali Beroperasi Sementara, Meski Belum Kantongi Izin Gubernur

Selasa, 20 Mei 2025 - 00:30 WIB

Warga Rantau Panjang Bentuk Pengurus Dan Sosialisasi Koperasi Merah Putih

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:30 WIB

Pengurus DPD SWI Kota Subulussalam Mengajak Warga Aceh Doakan Mualem

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:46 WIB

BPK Bukit Alim Tanggapi Pernyataan Kepala Kampong Terkait Laporan ke Inspektorat

Minggu, 11 Mei 2025 - 13:06 WIB

Diduga Tumpang Tindih, Proyek Drainase di Desa Danau Tras Dipertanyakan Warga

Berita Terbaru