Ganja Gayo Lues: Bisnis Lintas Provinsi yang Berakhir di Tangan Polisi

REDAKSI OPOSISI NEWS 86

- Redaksi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 13:51 WIB

50429 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues – sebuah kabupaten di Provinsi Aceh yang dijuluki “Negeri Seribu Bukit,” kembali menjadi sorotan. Bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena perannya sebagai “sumber” peredaran ganja dalam skala besar.

Operasi yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polres Gayo Lues pada Rabu, 13 Agustus 2025, berhasil membongkar jaringan sindikat yang mengangkut 183 kilogram ganja dari Gayo Lues menuju Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penangkapan lima tersangka ini membuka tabir modus operandi yang canggih, melibatkan tim “pembuka jalan” dan komunikasi terenkripsi.

Penangkapan yang berawal dari informasi masyarakat ini menunjukkan bagaimana Gayo Lues menjadi hub utama dalam rantai pasokan ganja. Informasi awal menunjuk ke Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, yang diduga menjadi lokasi transaksi.

Tim investigasi kemudian disebar, dengan satu tim memantau pergerakan di Blangkejeren dan tim lainnya di Putri Betung, sebuah kecamatan yang strategis karena merupakan pintu keluar menuju perbatasan.
Modus operandi yang digunakan para pelaku menunjukkan perencanaan yang matang. Mereka tidak hanya mengandalkan satu mobil pengangkut.

Polisi menemukan adanya dua mobil Toyota Avanza yang terlibat: satu mobil hitam dengan nomor polisi BK-1960-TAI yang membawa ganja, dan satu mobil silver dengan nomor polisi BK-1945-AFI yang berfungsi sebagai “pembuka jalan” atau tim pemantau. Tim pemantau ini bertugas memastikan jalur aman dan memberi sinyal jika ada patroli polisi.

Baca Juga :  Sat Samapta Polres Gayo Lues, Lakukan Pemantauan Dan Pengamanan Dilokasi Kebakaran Kota Blangkejeren

Operasi dimulai ketika tim mencurigai mobil Avanza hitam keluar dari Desa Agusen. Mobil tersebut dibuntuti hingga berhenti di SPBU Geumpang Pekan.

Di sana, polisi melakukan pemeriksaan mendalam. Dari balik enam karung goni, ditemukan 175 bungkus bal ganja dengan total berat 183 kilogram. Dua tersangka, RBJS dan DS, yang berada di dalam mobil, segera ditangkap.

Interogasi awal membongkar rute dan tujuan ganja ini. Keduanya mengaku akan mengantar barang haram tersebut ke Medan dan Pematangsiantar. Mereka juga menyebutkan adanya tiga rekan lain yang menggunakan mobil berbeda sebagai tim pemantau.

Berbekal informasi tersebut, tim investigasi segera melakukan pengejaran. Sekitar pukul 13.00 WIB, mobil Avanza silver tersebut berhasil dihentikan di Pos Perbatasan Rumah Bundar. Di dalamnya, tiga tersangka lain, RCDS, FPH, dan RFS, diamankan.

Selain ganja, polisi menyita sejumlah barang bukti lain yang menguatkan keterlibatan mereka, di antaranya dua unit mobil Toyota Avanza, dua lembar STNK, empat unit telepon genggam, dan uang tunai Rp700.000.

Baca Juga :  Masyarakat Pining Mengeluh tidak Adanya Dokter di Puskesmas Pining

Pengungkapan ini tidak berhenti pada lima tersangka yang ditangkap. Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa para pelaku sempat memberikan “kode” atau membocorkan informasi kepada jaringan mereka yang lain. Sinyal ini ditujukan kepada pelaku penampung di Pematangsiantar dan pemilik ladang ganja di Gayo Lues.

Hal ini menunjukkan bahwa jaringan ini terstruktur dan terorganisir dengan rapi, melibatkan produsen, kurir, hingga penampung. Kepala Satresnarkoba Polres Gayo Lues, IPTU Bambang Pelis, S.H., M.H., menegaskan bahwa identitas para buronan ini sudah diketahui dan saat ini sedang dalam pengejaran.

Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan polisi untuk memutus mata rantai peredaran ganja lintas provinsi. Modus operandi yang semakin canggih menuntut aparat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan strategi investigasi.

Hingga kini, para tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolres Gayo Lues untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana Gayo Lues, dengan kondisi geografisnya yang ideal untuk perkebunan ganja, menjadi titik kritis dalam suplai narkotika ke wilayah lain di Sumatera. [MK]

Sumber: Humas Polres Gayo Lues.

Berita Terkait

Gayo Lues: Ikrar Abadi di Kaki Leuser
Kapolres Gayo Lues Beri Apresiasi Personel Berprestasi
Sinergi Meja Kopi Kapolres Gayo Lues: Merajut Kehadiran Polri di Jantung Masyarakat
Gerakan Sapu Jagat Gayo Lues: Mahasiswa dan Pelajar Bersihkan Sampah 573 Kg
Penipuan” aktor Palsu “: Waspada Skema Jual Beli Mobil Yang Catut Nama Kasat Reskrim Polres Gayo Lues.
Kecelakaan Tunggal di Gayo Lues, Tujuh Penumpang Mobil Calya Dievakuasi ke Puskesmas
Bisnis Gelap” Gayo Kita “: Cuan Koruptor Derita Petani
Upacara di Sekolah, Kapolres Gayo Lues Sampaikan Pesan Kapolda Aceh: Membangun Karakter Generasi Muda di Tengah Ancaman Kenakalan Remaja

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:59 WIB

Tuha Peut Dua Desa di Geureudong Pase Resmi Dilantik, Warga Harap Jadi Penjaga Aspirasi

Sabtu, 27 September 2025 - 16:51 WIB

Sekda Aceh Utara Hadiri Acara Puncak Bulan Bakti Karang Taruna 2025

Kamis, 25 September 2025 - 13:04 WIB

Wakil Rektor I UIN SUNA Lhokseumawe Tegaskan Wisuda Bukan Akhir, Melainkan Awal Pengabdian

Rabu, 24 September 2025 - 22:54 WIB

AKP Dr. Boestani: Dari Perwira Masa Konflik, Kini Menjadi Sosok Inspiratif di Aceh Utara

Selasa, 23 September 2025 - 20:28 WIB

Meriahkan Bulan Bakti, Karang Taruna Aceh Utara Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting

Senin, 22 September 2025 - 12:15 WIB

TNI Peduli: Danramil 27 Geureudong Pase Berikan Bantuan Sembako kepada Warga Kurang Mampu di Desa Binaan

Senin, 22 September 2025 - 09:56 WIB

Danramil 27 Aceh Utara Jadi Inspektur Upacara di SMAN 1 Geureudong Pase

Sabtu, 20 September 2025 - 21:47 WIB

Meriahkan Bulan Bakti Karang Taruna Aceh Utara: Kemensos Adakan Pengobatan Gratis

Berita Terbaru

GAYO LUES

Gayo Lues: Ikrar Abadi di Kaki Leuser

Kamis, 2 Okt 2025 - 08:07 WIB