Minimnya Anggaran Publikasi Kunjungan Menteri Pertanian ke Aceh Utara Picu Kritik

Siwah Rimba

- Redaksi

Selasa, 10 Desember 2024 - 19:17 WIB

50199 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Aceh Utara – Kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia ke Aceh Utara yang berlangsung meriah pada Selasa (10/12) menyisakan ironi di balik gemerlap acara. Meskipun pemerintah menggelontorkan bantuan hingga puluhan miliar rupiah kepada para petani, anggaran yang dialokasikan untuk publikasi acara ini dilaporkan hanya sebesar Rp. 600 ribu rupiah untuk 6 media.

Kondisi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan jurnalis lokal yang meliput kegiatan tersebut. Beberapa media bahkan mengaku kesulitan menjalankan tugasnya secara optimal karena tidak adanya dukungan memadai untuk mendokumentasikan acara yang diklaim strategis tersebut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini seperti paradoks. Anggaran bantuan besar-besaran diumumkan dengan gegap gempita, tetapi anggaran untuk publikasi hampir tidak ada. Padahal, publikasi itu penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara luas,” ujar salah satu jurnalis lokal yang enggan disebutkan namanya.

Dirinya menilai alokasi anggaran publikasi yang sangat minim tersebut mencerminkan kurangnya apresiasi terhadap peran media dalam menyebarluaskan informasi pembangunan. “Publikasi adalah elemen penting dalam memastikan program pemerintah dapat diketahui dan dipahami masyarakat. Bagaimana informasi ini akan tersampaikan jika medianya tidak difasilitasi dengan layak?” kritiknya.

Baca Juga :  Dandim 0103/Aceh Utara Hadiri Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 H

Acara yang berlangsung di Desa Nga Matang Ubi Kecamatan Lhokseukon sebagai sentra pertanian di Aceh Utara itu dihadiri oleh ratusan petani dan pemangku kepentingan lokal. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan), bibit unggul, hingga subsidi pupuk, dengan total nilai bantuan yang disebut-sebut mencapai puluhan miliar rupiah.

Namun, meskipun acara berlangsung meriah dan penuh sorotan dari pejabat setempat, minimnya anggaran untuk publikasi dinilai sebagai bentuk ketimpangan yang mencolok. “Anggaran besar untuk bantuan akan lebih bermakna jika masyarakat luas dapat mengetahui dampaknya. Sayangnya, dengan anggaran publikasi yang hanya Rp600 ribu, pemerintah seperti tidak serius memastikan informasi ini sampai ke publik,” tegas Jurnalis tersebut.

Baca Juga :  Senyum Bahagia Anak Yatim Piatu Saat Terima Bantuan Dandim 0103/Aceh Utara

Kritik juga datang dari sejumlah Jurnalis yang menyoroti kurangnya perencanaan yang komprehensif dalam kegiatan besar semacam ini. “Penganggaran harus mencerminkan visi pemerintah untuk menyebarluaskan manfaat program kepada masyarakat. Jika publikasi diabaikan, maka program ini hanya menjadi ajang seremonial tanpa dampak komunikasi yang nyata,” ujar salah satu jurnalis lainnya.

Kadis Pertanian dan Pangan Aceh Utara Erwandi MSi saat dikonfirmasi oleh salah seorang wartawan via chat WhatsApp terkait anggaran publikasi mengatakan , Hana info bak lon bang, kamo cuma menyediakan tempat. (tidak ada info sama saya bang, kami cuma menyediakan tempat), jawabnya singkat.

Hingga berita ini diturunkan, pihak media belum mendapat klarifikasi terkait minimnya anggaran publikasi tersebut. Jurnalis dan masyarakat berharap pemerintah segera mengevaluasi perencanaan anggaran agar kunjungan kerja pejabat tinggi di masa depan tidak hanya berfokus pada seremoni, tetapi juga memperhatikan aspek komunikasi yang lebih inklusif dan strategis. (Red)

Berita Terkait

Puskesmas Simpang Keramat Gelar Maulid Nabi, Momentum Perkuat Ukhuwah dan Pelayanan Umat
Posyandu Mawar Gampong Peudari, Binaan Puskesmas Geureudong Pase, Raih Predikat Kader Terbaik II Aceh Utara
Hari Kesehatan Nasional: Ns, Jasroni Raih Penghargaan Kapus Favorit Aceh Utara, Simbol Dedikasi di Tengah Keterbatasan
Dana ketahanan pangan Gampong Blang Bidok Diduga Raib, Geuchik Jadi sorotan
Dana APBN Ratusan Juta untuk SDN 8 Langkahan Diduga Digarap Serampangan
Aroma Busuk Pengelolaan Dana Desa Tanjong Drein Mencuat:
Proyek Pembangunan Desa Diduga Mangkrak, Geuchik Tanjong Drien Paya Bakong Tantang Wartawan
Kantor Imigrasi Lhokseumawe Diduga Jadi Sarang Percaloan: Masyarakat Mengeluh, Transparansi Dipertanyakan

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:49 WIB

Skandal Lahan di Kuta Simboling: Dana Desa Rp 24 Juta Diduga Jadi “Proyek Siluman” di Tanah Warga

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:15 WIB

AMPAS Menggugat Bawaslu Aceh Singkil: Angka Misterius Bimtek Di Luar Masa Pemilu

Rabu, 24 September 2025 - 21:59 WIB

Dialog Sipil dan Aparat di Warung Kopi: Kopi Worning, Ruang Aspirasi dari Warga Hingga Isu Cambuk bagi Pelaku Judi

Minggu, 22 Juni 2025 - 18:25 WIB

Skandal Emsen Lestari: DLHK Aceh Diduga Bekingi Pabrik Sawit, Jurnalis Dihalangi, Kejahatan Lingkungan Dibungkus Rapat!

Sabtu, 31 Mei 2025 - 20:01 WIB

Musdesus koprasi Desa Merah Putih Kampung Pangi Berjalan dengan lancar Dan sukses

Selasa, 20 Mei 2025 - 00:23 WIB

DPC LAKI Aceh Singkil, Hadiri Rakernas Ke 18 Di Bekasi Jabar.

Senin, 5 Mei 2025 - 21:07 WIB

Allah Mak, Gawatt, !!!. M, SE Diduga Terlibat Fiktifkan Laporan Keuangan, Akibat Ulahnya, Aceh Singkil Tercoreng.

Sabtu, 26 April 2025 - 20:50 WIB

Askab PSSI Aceh Singkil Gelar Open Seleksi Prapora 2025, Saktiawan Sinaga Ditunjuk Jadi Pelatih

Berita Terbaru

NASIONAL

Babinsa Bunga Eja Ikut Meriahkan Jalan Santai HUT Desa ke-15

Minggu, 16 Nov 2025 - 17:45 WIB

KARIMUN KEPRI

PT MPK Akan Kelola Parkir Pelabuhan Taman Bunga Dengan Sistim Digital

Sabtu, 15 Nov 2025 - 21:52 WIB