Subulussalam – Puluhan warga dari beberapa desa di Kota Subulussalam mendatangi pos perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Lotbangko, minggu 2 November Kedatangan masyarakat tersebut bertujuan untuk mencari solusi agar portal jalan yang berada di kawasan HGU perusahaan dapat dibuka kembali.

Masyarakat yang berasal dari Desa Namo Buaya, Batu Napal, dan sekitarnya menilai bahwa jalan portal tersebut merupakan satu-satunya akses menuju lahan perkebunan yang menjadi sumber penghidupan mereka sehari-hari. Penutupan jalan itu disebut telah menyulitkan aktivitas warga yang menggantungkan hidup dari hasil kebun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut perwakilan warga, jalan tersebut sebenarnya merupakan jalan hibah dan termasuk dalam jalan milik Pemko Subulussalam. Namun sejak terbitnya HGU PT Lotbangko pada tahun 2021, akses jalan itu kini berada di dalam kawasan perusahaan dan ditutup dengan portal.
“Kami hanya meminta agar portal dibuka. Jalan ini bukan milik pribadi, tapi jalan umum yang menjadi akses menuju lahan kebun masyarakat,” ujar salah seorang warga saat diwawancarai di lokasi.

Warga juga berharap ketulusan hati Haji Sudirman selaku tokoh masyarakat beserta Kepala Desa Namo Buaya dapat turut membantu menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan pembukaan akses jalan tersebut, agar masyarakat bisa kembali melintas untuk bekerja di kebunnya masing-masing tanpa hambatan.
Masyarakat menegaskan bahwa tuntutan mereka murni demi kepentingan bersama, tanpa bermaksud melanggar aturan, namun sebagai upaya mencari solusi yang adil bagi semua pihak. [Reporter: Parlindungan]





































