Gayo Lues – Kisah berani para penegak hukum di Provinsi Aceh terukir kembali saat tim gabungan yang terdiri dari Ditresnarkoba Polda Aceh dan Polres Gayo Lues berhasil menemukan dan memusnahkan ladang ganja seluas 25 hektar.
Penemuan ini bukan sekadar keberuntungan, melainkan hasil kerja keras dan sinergi yang dimulai dari sebuah informasi kecil dari masyarakat.
Semuanya bermula pada 24 Juli 2025, ketika laporan masyarakat tentang keberadaan ladang ganja di kawasan Pegunungan Pantan Dedep, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sampai ke telinga Kapolres Gayo Lues.
Tak buang waktu, tim Satresnarkoba Polres Gayo Lues segera dikerahkan untuk melakukan penyelidikan.
Selama empat hari, para personel menelusuri medan berat pegunungan, bersembunyi dari pandangan, dan mengamati setiap petunjuk.
Akhirnya, kerja keras mereka membuahkan hasil. Mereka menemukan bukan hanya satu, melainkan empat titik ladang ganja. Luasnya mengejutkan, mencapai total 25 hektar, dengan perkiraan bobot tanaman ganja sekitar 37,5 ton.
Laporan temuan ini langsung disampaikan kepada Direktur Resnarkoba Polda Aceh, yang dengan cepat membentuk tim gabungan untuk operasi pemusnahan.
Tim besar yang terdiri dari puluhan personel dari Polda Aceh, Polres Gayo Lues, dan Brimob, bersama perwakilan TNGL, berangkat pada 28 Juli.
Perjalanan mereka penuh tantangan. Setelah menempuh medan yang sulit, tim akhirnya tiba di lokasi pada 29 Juli sore. Pemusnahan segera dimulai, namun karena hari mulai gelap, tiga titik lainnya baru bisa diselesaikan keesokan harinya.
Seluruh ladang ganja, yang terdiri dari 4 hektar, 7 hektar, 8 hektar, dan 6 hektar, berhasil dimusnahkan.
Namun, kejutan tidak berhenti sampai di situ. Saat tim dalam perjalanan pulang menyusuri sungai, mereka menemukan dua karung besar berisi ganja kering seberat 80 kilogram yang tersembunyi.
Diduga, ganja kering ini sudah siap untuk didistribusikan. Penemuan ini menambah bukti bahwa jaringan narkotika di wilayah tersebut sangat terorganisir.
Operasi ini juga menguji ketangguhan para personel. Enam anggota Polres Gayo Lues terpaksa ditinggal di lokasi karena salah satunya sakit. Sementara itu, dua personel lainnya mengalami kecelakaan terjatuh ke jurang saat perjalanan pulang.
Keduanya kini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit, menjadi saksi bisu betapa berbahayanya operasi ini.
Wadirresnarkoba Polda Aceh, AKBP Andy Sumarta, S.I.K., M.H., dan Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., menegaskan komitmen mereka. “Kami tidak hanya memusnahkan ladang ganja, tapi juga memutus mata rantai peredarannya,” ujar Kapolres.
“Kami akan terus meningkatkan upaya pencegahan, penindakan, dan penyuluhan agar masyarakat sadar akan bahaya narkoba. Kami mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga Gayo Lues dari bahaya narkotika.”
Keberhasilan operasi ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam memerangi narkotika.
Operasi serupa akan terus dilakukan untuk memberantas jaringan produksi ganja hingga ke akarnya, demi menjaga generasi muda dari bahaya narkoba. [MK]
Sumber: Humas Polres Gayo Lues.