Pengelolaan BUMG Matang Bayu Diduga Tidak Transparan: Ini Tanggapan Ketua BUMG

Siwah Rimba

- Redaksi

Senin, 10 Februari 2025 - 14:17 WIB

50290 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Aceh Utara – Diduga tidak transparannya pengelolaan BUMG Desa Matang Bayu, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara, yang ketuai oleh Syafi’i menuai sorotan.
Hal itu diduga tidak adanya keterbukaan oleh pengelola.

Dugaan tidak adanya transparansi pengelolaan itu di sampaikan RU salah satu warga Matang Bayu pada media ini, sabtu 8 Febuari 2025.
Menurut RU, Syafi’i membeli kebun sawit untuk BUMG di Desa Ujung Dama seluas 5, 6 hektare dengan harga Rp 110 juta per hektarenya itu tanpa musyawarah umum.
Syafi’i hanya bermusyawarah dengan beberapa orang tokoh saja itu terjadi didalam rapat khusus, tetapi didalam rapat umum agar semua masyarakat mengetahui, itu tidak dilakukan, pada saat peninjauan ke lokasi kebun tersebut yang datang hanya beberapa tokoh saja, sedangkan masyarakatnya tidak ada yang datang,, ujar RU.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut RU, hasil panen dari kebun sawit tersebut juga sangat tidak sesuai dengan luas areal, kalau kita kalkulasikan per hektarenya itu tidak mencapai 500 kg, itu sangat tidak wajar, ditambah lagi dengan pembelian lahan tersebut tidak mendongkrak ekonomi masyarakat Matang Bayu, karena lahan tersebut seluruh pekerjanya adalah warga Ujung Dama, tidak ada warga Matang Bayu selaku pemilik modal yang direkrut untuk dipekerjakan di kebun tersebut,, pungkas RU.

Baca Juga :  Safari Ramadhan Hari ke-2, Pj Bupati Kunjungi Masjid di Pesisir Seunuddon

Ketua BUMG Desa Matang Bayu, Syafi’i
saat dikonfirmasi media ini, minggu 9 Februari 2025 membantah tudingan tersebut, menurut Syafi’i, tudingan terhadap dirinya yang kurang terbuka terhadap pengelolaan BUMG yang dia kelola tersebut tidaklah benar.

Lebih lanjut Syafi’i mengatakan, saya dalam setiap mengambil sikap atau tindakan terkait BUMG saya selalu bermusyawarah terlebih dahulu dengan Aparatur Desa, tokoh dan masyarakat, dimananya yang kurang terbuka,, tutur nya .

Mengenai pembelian lahan sawit BUMG 5,6 hektar dengan harga 110 juta per hektare nya, itu sebelum pembelian, saya sudah melakukan musyawarah dengan tokoh serta aparatur Desa dan masyarakat.

Disaat kita melakukan peninjauan ke kebun tersebut, masyarakat juga banyak yang ikut ke lokasi lahan untuk sama – melakukan peninjauan,, jelasnya .

Terkait hasil dari kebun sawit yang katanya tidak sesuai, itu perlu ditinjau kembali, karena dari luas 5, 6 hektare, yang sudah produksi cuma 60 % , sementara 20 % nya lagi baru berbuah pasir, dan sisa 20 % nya baru selesai kita tanami, jadi wajar saja kalau hasilnya tidak sesuai dengan luas arealnya,, ujar Syafi’i.

Terkait pekerja di lahan BUMG tersebut menurut Syafi’i itu juga harus dikaji kembali, kenapa saya katakan demikian, karena lahan itu berada di Desa Ujung Dama, setiap Desa punya aturan atau Qanun nya sendiri, jadi jika kebun BUMG kita yang di sana pekerjanya warga Desa Ujung Dama, itu memang sudah aturan Desa mereka, kita harus menghargai aturan itu.

Baca Juga :  Kodim 0103/Aceh Utara Gelar Fogging untuk Cegah DBD di Lhokseumawe

Selama saya jadi pengurus BUMG ini, sudah banyak manfaat yang diterima oleh masyarakat Matang Bayu, mulai dari santunan anak yatim/piatu setiap tahunnya, santunan kemalangan atau warga yang meninggal Rp 1 juta di setiap kemalangan, jerih untuk marbot atau bilal meunasah, serta 10 % untuk khas pemuda, itu semua dari hasil BUMG, dan masih banyak kegiatan-kegiatan sosial lainnya kita lakukan.
Saya rasa, belum ada BUMG di Baktiya Barat ini bisa melakukan seperti apa yang sudah saya kerjakan .

Dalam hal ini, jika ada oknum warga yang menuding saya dengan tudingan kurang enak, ya silahkan itu hak dia , tetapi, semua masyarakat melihat dan merasakan selama saya yang mengurus BUMG Matang Bayu sudah banyak manfaat positif yang telah diterima oleh masyarakat.
Saya juga mengamati bahwa keadaan BUMG Desa Matang Bayu dalam keadaan baik-baik saja.
Silahkan tanya langsung ke Aparatur Desa dan masyarakat Matang Bayu ,, pungkas nya. (Muh)

Berita Terkait

Tuha Peut Dua Desa di Geureudong Pase Resmi Dilantik, Warga Harap Jadi Penjaga Aspirasi
Silaturrahmi Komandan Kodim dengan Kepala SPPG dan Owner Dapur MBG
Sekda Aceh Utara Hadiri Acara Puncak Bulan Bakti Karang Taruna 2025
Wakil Rektor I UIN SUNA Lhokseumawe Tegaskan Wisuda Bukan Akhir, Melainkan Awal Pengabdian
AKP Dr. Boestani: Dari Perwira Masa Konflik, Kini Menjadi Sosok Inspiratif di Aceh Utara
Meriahkan Bulan Bakti, Karang Taruna Aceh Utara Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting
TNI Peduli: Danramil 27 Geureudong Pase Berikan Bantuan Sembako kepada Warga Kurang Mampu di Desa Binaan
Danramil 27 Aceh Utara Jadi Inspektur Upacara di SMAN 1 Geureudong Pase

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:59 WIB

Tuha Peut Dua Desa di Geureudong Pase Resmi Dilantik, Warga Harap Jadi Penjaga Aspirasi

Sabtu, 27 September 2025 - 16:51 WIB

Sekda Aceh Utara Hadiri Acara Puncak Bulan Bakti Karang Taruna 2025

Kamis, 25 September 2025 - 13:04 WIB

Wakil Rektor I UIN SUNA Lhokseumawe Tegaskan Wisuda Bukan Akhir, Melainkan Awal Pengabdian

Rabu, 24 September 2025 - 22:54 WIB

AKP Dr. Boestani: Dari Perwira Masa Konflik, Kini Menjadi Sosok Inspiratif di Aceh Utara

Selasa, 23 September 2025 - 20:28 WIB

Meriahkan Bulan Bakti, Karang Taruna Aceh Utara Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting

Senin, 22 September 2025 - 12:15 WIB

TNI Peduli: Danramil 27 Geureudong Pase Berikan Bantuan Sembako kepada Warga Kurang Mampu di Desa Binaan

Senin, 22 September 2025 - 09:56 WIB

Danramil 27 Aceh Utara Jadi Inspektur Upacara di SMAN 1 Geureudong Pase

Sabtu, 20 September 2025 - 21:47 WIB

Meriahkan Bulan Bakti Karang Taruna Aceh Utara: Kemensos Adakan Pengobatan Gratis

Berita Terbaru

GAYO LUES

Gayo Lues: Ikrar Abadi di Kaki Leuser

Kamis, 2 Okt 2025 - 08:07 WIB