BATAM, KEPULAUAN RIAU – Praktik perjudian daring dan konvensional, khususnya jenis Sie Jie, Togel, dan HK Polls, kembali menjadi sorotan di Kota Batam.
Berdasarkan data lapangan yang dihimpun pada Senin (04/08/2025), operasional perjudian ini tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan, bahkan dilaporkan meluas ke berbagai kecamatan, termasuk Batu Ampar, Jodoh, Bukit Senyum, dan Bengkong.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan kritis terkait efektivitas penegakan hukum dan struktur organisasi di balik jaringan perjudian tersebut.
Metodologi Operasional dan Struktur Jaringan
Jaringan perjudian ini diduga beroperasi dengan sistem yang terdesentralisasi namun terorganisir.
Modus operandi utamanya adalah penggunaan teknologi komunikasi modern, yaitu SMS dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, untuk memfasilitasi transaksi taruhan.
Para pemain (bettor) mengirimkan angka taruhan mereka kepada agen-agen yang beroperasi di level akar rumput. Jika taruhan berhasil, pembayaran dilakukan secara tunai oleh agen, yang menunjukkan adanya sistem manajemen kas yang efisien dan tertutup.
Berdasarkan sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, struktur jaringan ini memiliki hierarki yang jelas.
Terdapat sejumlah nama dan inisial yang diduga berada di puncak piramida, seperti “Indra CS Grup”, serta individu berinisial GL GLNG, STP, dan ART. Keberadaan entitas ini sebagai “otak” di balik operasionalisasi perjudian menjadi poin krusial.
Sistem ini memungkinkan operasi skala besar tanpa memerlukan lokasi fisik yang tetap, sehingga sulit dilacak oleh aparat penegak hukum.
Dinamika Taruhan dan Mekanisme Pasar
Tipe-tipe perjudian yang mendominasi di Batam memiliki jadwal dan mekanisme yang bervariasi:
– Sie Jie: Dikenal sebagai primadona di kalangan penjudi, mengacu pada pasaran dari Singapura. Pengundiannya dilakukan pada hari Rabu, Sabtu, dan Minggu.
– HK Polls: Memiliki jadwal pengundian setiap malam pada pukul 23.00 WIB. Ini memungkinkan pemain untuk mendapatkan hasil taruhan dan pencairan dana dalam waktu yang sangat singkat.
– Togel: Tipe perjudian yang sudah lama dikenal, dengan mekanisme yang serupa.
Kombinasi dari berbagai jenis taruhan ini menciptakan pasar yang aktif dan berkelanjutan, menjangkau berbagai segmen masyarakat dengan preferensi dan jadwal yang berbeda.
Analisis Penegakan Hukum: Pertanyaan atas Kapasitas dan Integritas
Keresahan masyarakat Batam tidak hanya terletak pada maraknya perjudian, tetapi juga pada dugaan impunitas yang dinikmati oleh para pengelolanya.
Nama-nama yang disebut sebagai pengendali jaringan ini tampaknya “tak tersentuh” oleh aparat penegak hukum, mulai dari tingkat Polsek hingga institusi yang lebih tinggi. Situasi ini mengarah pada dua hipotesis utama:
– Keterbatasan Kapasitas: Aparat penegak hukum menghadapi kendala teknis dan operasional dalam melacak jaringan yang menggunakan teknologi komunikasi terenkripsi dan sistem pembayaran tunai yang tidak meninggalkan jejak digital.
– Dugaan Keterlibatan Oknum: Adanya anggapan bahwa operasional besar seperti ini dapat terus berjalan karena ada oknum yang melindungi atau terlibat secara langsung. Ini memicu erosi kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.
Merespons situasi ini, masyarakat Batam mendesak Kapolda Kepulauan Riau dan seluruh jajaran Polri untuk melakukan tindakan tegas. Instruksi dari Kapolri tentang pemberantasan perjudian menjadi dasar moral dan legal bagi aparat untuk bertindak tanpa pandang bulu.
Kesimpulan dan Proyeksi ke Depan
Fenomena perjudian di Batam bukan sekadar masalah sosial, melainkan sebuah isu kriminologi kompleks yang melibatkan struktur jaringan terorganisir, adaptasi teknologi, dan tantangan serius dalam penegakan hukum.
Pemberantasan efektif memerlukan pendekatan yang holistik, tidak hanya menargetkan pemain dan agen di tingkat bawah, tetapi juga membongkar jaringan finansial dan manajerial di tingkat atas.
Kegagalan untuk menindak tegas “Indra CS Grup” dan jaringan sejenis akan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di wilayah tersebut, sekaligus menguji komitmen nyata Polri dalam memerangi kejahatan terorganisir di Indonesia. [Tim]