Galian C Geureudong Pase: Ketika Keringat Dan Harapan Rakyat Dianggap Ancaman

Siwah Rimba

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 08:21 WIB

50170 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara — Di tengah himpitan ekonomi dan minimnya lapangan kerja, tambang rakyat di Geureudong Pase yang selama ini menjadi tumpuan hidup warga akhirnya terpublis di media resmi.

Warga pun hanya bisa menatap pilu dan jeritan kesusahan mulai terdengar.

Padahal, tambang itu bukan sekadar tumpukan batu dan pasir, melainkan simbol perjuangan warga setempat dalam menyambung hidup ditengah himpitan dan kesulitan ekonomi.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini bukan tempat cari kaya, ini tempat kami bertahan hidup,” ujar masyarakat yang kini kehilangan mata pencahariannya, Rabu 9/7/2025.
Mungkin bagi sebagian orang, ini hanyalah tambang ilegal. Tapi bagi kami, ini adalah sumber kehidupan.

“Kami sedih bukan karena tambang ini diberitakan, tapi jika tambang ini ditutup. Hidup kami mau dibawa ke mana, kemana kami haris mencari nafkah ? ”ucap seorang janda ibu rumah tangga yang sehari – hari bekerja sebagai pengumpul batu dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga :  Penjual Narkotika di Lhokseumawe di Bekuk Polisi Amankan 20 Paket Sabu

Masih warga “kami akui galin C kami tidak lagi memiliki izin, tetapi dengan hasil dari tambang ini kami masyarakat bisa menyambung hidup, bukan itu saja dari hasil tambang tersebut kami dapat menghidupkan balai pengajian, meyediakan daging setiap hari megang dan santunan pada seluruh anak yatim-piatu yang ada di kecamatan kami ini, itu semua dari hasil galian C”

Lebih lanjut para warga mempertayakan “selama ini kami dipedalaman tidak ada yang perduli dengan kondisi kami dan para anak yatim-piatu.
Setiap hari megang dari hasil galian C tersebut kami upayakan seluruh anak yatim-piatu yang ada di Kecamatan ini semuanya harus mendapatkan daging dan uang santunan.
Siapa yang pernah membatu dalam hal tersebut ? tidak ada, termasuk media yang telah memberiatakan kegiatan kami, coba tanya sama media tersebut berapa Ribu Rupiah yang pernah dia bantu untuk anak yatim – piyatu kami disini” pungkas warga.

Baca Juga :  Fachrul Razi: Jaga Aceh Dengan Akidah Ahlusunnah Waljamaah

Pemberitaan tambang rakyat itu justru memunculkan tanda tanya besar,
warga pun mencium adanya permainan dari oknum yang tak berpihak kepada masyarakat kecil.

Ironi ini semakin menyakitkan karena banyak warga tak punya pilihan lain. Lahan sempit, dan pekerjaan formal yang langka membuat tambang rakyat menjadi satu-satunya jalan keluar bagi mereka.

Hasil investigasi media ini dilapangan, sektor tambang ini justru menyerap tenaga kerja dan menjadi penopang ekonomi warga.
Represif harus diganti dengan pola pemberdayaan, dan legalitas tambang rakyat harus difasilitasi, bukan dimatikan.

Masyarakat Geureudong Pase kini hanya bisa menunggu, sambil berharap mereka tidak diabaikan oleh telinga kekuasaan yang makin tuli terhadap jeritan rakyat kecil (SR)

Berita Terkait

Meneladani Kasih Nabi di Ruang Pelayanan: Maulid Penuh Makna di UPTD Puskesmas Murah Mulia
Persoalan Agraria Masyarakat Geureudong Pase Aceh Utara dengan PT Satya Agung Masih Meniti Jalan Buntu
Tuha Peut Dua Desa di Geureudong Pase Resmi Dilantik, Warga Harap Jadi Penjaga Aspirasi
Silaturrahmi Komandan Kodim dengan Kepala SPPG dan Owner Dapur MBG
Sekda Aceh Utara Hadiri Acara Puncak Bulan Bakti Karang Taruna 2025
Wakil Rektor I UIN SUNA Lhokseumawe Tegaskan Wisuda Bukan Akhir, Melainkan Awal Pengabdian
AKP Dr. Boestani: Dari Perwira Masa Konflik, Kini Menjadi Sosok Inspiratif di Aceh Utara
Meriahkan Bulan Bakti, Karang Taruna Aceh Utara Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:42 WIB

Santri Berprestasi di Lapangan Hijau: SMA dan SMP Dayah Perbatasan Minhajussalam Raih Juara 1 Mini Soccer Kapolres Cup II

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:23 WIB

Aksi Barbar di Subulussalam, Ancaman Nyata Terhadap Kebebasan Pers

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:54 WIB

Diduga Berawal dari Cekcok, Warga Simpang Kiri Laporkan Kasus Penganiayaan dan Perusakan Mobil ke Polres Subulussalam

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:41 WIB

Subulussalam Menggugat: Ketika Kaca Pecah Mobil Menjadi Simbol Demokrasi yang Terluka

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Kasi Intel Kejari Subulussalam Lakukan Pengawasan Proyek Revitalisasi SMA Muhammdiyah

Senin, 13 Oktober 2025 - 13:17 WIB

Santri Dayah Perbatasan Minhajussalam Harumkan Nama Subulussalam di Ajang MQKI 2025

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana BOS Tingkat SMA, SMK/SLB Se-Kota Subulussalam Tahun Anggaran 2025 Resmi Dibuka

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:16 WIB

Warga Desa Darul Makmur Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Penuh Khidmat

Berita Terbaru

SUBULUSSALAM

Aksi Barbar di Subulussalam, Ancaman Nyata Terhadap Kebebasan Pers

Minggu, 19 Okt 2025 - 19:23 WIB