Gayo Lues – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Dabun Gelang, Gayo Lues, pada Rabu sore menyebabkan putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Pepalan dengan wilayah sekitarnya.
Dua warga dilaporkan hanyut terseret arus sungai setelah tali utama jembatan mendadak putus ketika debit air meningkat tajam.
Peristiwa itu terjadi Selasa (26/11/2025) sekira pukul 17.00 WIB, tepat saat aliran sungai meluap akibat intensitas hujan yang tinggi sejak siang hari.
Kedua korban disebut baru selesai menderes getah pinus dan dalam perjalanan pulang menuju rumah ketika jembatan yang mereka lintasi tidak mampu menahan derasnya arus. Putusnya tali jembatan membuat mereka terjatuh ke sungai yang saat itu tengah berada dalam kondisi berarus kuat.
Upaya pencarian langsung dilakukan oleh warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut. Namun, derasnya arus dan kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat pencarian berlangsung sulit.
Warga kampung yang berada di sepanjang aliran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan dan ikut memantau kemungkinan munculnya tanda-tanda keberadaan korban.
Komunikasi dengan aparatur kampung setempat dilaporkan terhambat karena jaringan telekomunikasi di wilayah itu melemah sejak hujan deras mengguyur.
Hingga laporan ini disusun, konfirmasi resmi dari pihak berwenang terkait kondisi dua warga yang hanyut masih menunggu perkembangan terbaru dari lapangan.
Sementara itu, banjir yang melanda sejumlah titik di Gayo Lues turut menyebabkan sebagian warga kehilangan tempat untuk berteduh. Puskesmas Kota Blangkejeren telah membuka fasilitasnya bagi warga yang terdampak dan membutuhkan tempat berlindung sementara.
Petugas kesehatan dan relawan bersiap memberikan bantuan darurat kepada masyarakat yang memerlukan.
Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan maupun longsor mengingat cuaca tidak menentu dan curah hujan masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah daerah didorong untuk segera melakukan langkah darurat, termasuk memastikan akses komunikasi, membuka jalur evakuasi, serta memperkuat koordinasi dengan tim SAR dan relawan setempat agar proses pencarian korban dapat berjalan lebih efektif.
Tragedi di jembatan gantung Pepalan menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kondisi infrastruktur di wilayah rawan bencana.
Kondisi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi menuntut kesiapsiagaan lebih baik, terutama bagi masyarakat yang sehari-hari menggantungkan aktivitas pada jembatan gantung dan jalur akses yang rentan terhadap kerusakan ketika sungai meluap. Semoga kedua korban segera ditemukan dan masyarakat yang terdampak banjir dapat memperoleh penanganan yang memadai. []




































