Agen-Agen Grenti Di Pelabuhan Tanjung Bale Karimun Kebal Hukum

SAJIRUN SARAGIH

- Redaksi

Minggu, 9 November 2025 - 19:31 WIB

5032 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diduga Kerja Sama dengan Aparat Penegak Hukum

Karimun, Kepri/Oposisi News86.com – Aksi pungutan liar (pungli) berkedok “uang gerenti” yang dilakukan oleh sejumlah agen di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dilaporkan terus berlangsung tanpa tersentuh hukum, menimbulkan dugaan adanya bekingan kuat yang melindungi praktik ilegal tersebut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengamatan di lapangan, pada Minggu (09/11/2025), menunjukkan bahwa kegiatan pengambilan uang dari calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat ke Malaysia tetap berjalan lancar.

Praktik yang dikategorikan sebagai pungli karena tidak memiliki payung hukum yang jelas ini diduga telah meresahkan masyarakat dan merugikan para pekerja yang baru akan memulai perantauan.

Modus Pungli Berkedok Uang Gerenti
Menurut keterangan salah seorang warga Karimun yang enggan dipublikasikan namanya, pungutan tersebut secara spesifik ditujukan kepada calon pekerja yang hendak menuju Malaysia.

“Kasihan juga calon pekerja itu, baru mau berangkat kerja sudah harus bayar uang gerenti, kalau tak salah sekarang sudah 1 juta lebih. Ratusan orang yang berangkat tiap hari,” ujar sumber tersebut, mengindikasikan besaran kerugian yang terakumulasi.

Baca Juga :  Bantahan Keras Pengelola: Gelper Hotel Satria Klaim Bebas Judi, Siap Ajak Tangkap Pelaku

Konfirmasi langsung dari salah satu terduga pelaku, yang dikenal sebagai “Pak De,” membenarkan adanya pungutan ini.

“Sama semua pak gerenti di pelabuhan ini, Rp 1.150.000,” ungkap Pak De, salah seorang agen gerenti.

Sumber terpercaya menyebutkan beberapa nama yang diduga terlibat dalam jaringan agen gerenti ini, antara lain Hendri dan kawan-kawan, Pak De, Jn, Py, Ij, dan agen-agen lainnya.

Respons Aparat Dinilai Menghindar dan Menghambat Jurnalistik
Upaya konfirmasi kepada petugas terkait di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun menuai respons yang dinilai tidak kooperatif, bahkan berpotensi menghalangi tugas jurnalistik.

Saat diminta keterangan, Jamal, seorang petugas Imigrasi di pelabuhan, dilaporkan langsung berlalu dan bergegas pergi. Lebih lanjut, ketika dihubungi melalui nomor telepon seluler, nomor petugas Imigrasi tersebut dilaporkan sudah terblokir dan tidak dapat dihubungi.

Tindakan pejabat yang memblokir nomor telepon wartawan dinilai sebagai tindakan yang tidak terpuji dan berpotensi menghambat fungsi kontrol sosial pers.

Baca Juga :  Arsitektur Kekuasaan & Konstruksi Korupsi: Sorotan Proyek-Proyek Bermasalah Dinas PUPR Karimun

Pejabat publik, sesuai undang-undang, seharusnya bersikap transparan, komunikatif, dan siap menerima pertanyaan. Sikap ini diartikan sebagai upaya menghindari akuntabilitas publik.

Dugaan Kerja Sama dengan Aparat Penegak Hukum

Sorotan tajam diarahkan kepada penegak hukum di wilayah tersebut. Beberapa kali upaya konfirmasi dan permintaan tanggapan telah dilayangkan kepada Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, S.I.K., M.H., terkait maraknya pungli berkedok uang gerenti ini.

Namun, hingga berita ini diturunkan, Kapolres Karimun tidak pernah memberikan tanggapan maupun balasan terhadap pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp.
Ketiadaan respons resmi ini memunculkan asumsi serius di tengah masyarakat, bahkan memicu pertanyaan retoris, “Apakah sudah ada kerja sama?”.

Keengganan pejabat terkait, baik dari Imigrasi maupun Kepolisian, untuk merespons dan menindaklanjuti praktik pungli yang sudah berulang kali diberitakan ini memperkuat dugaan adanya ‘kekebalan hukum’ dan ‘bekingan kuat’ yang memungkinkan jaringan agen gerenti terus beroperasi secara leluasa di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun. [SAJIRUN, S]

Berita Terkait

Pungli Berkedok ‘Uang Gerenti’ di Pelabuhan Karimun: Mafia Tiket Pekerja Migran?.
Transparansi ‘Buntung’ di Pelabuhan: Proyek Pelindo Karimun Tanpa Plang, Melawan Asas Akuntabilitas
Pungli Berkedok ‘Uang Gerenti’ Menjajah Pelabuhan Karimun: Jerat Pahlawan Devisa di Tanah Sendiri
Karimun Diguncang Skandal ‘Gelper’ Berkedok Permainan Anak: Anak-anak di Arena Judi Terselubung, Dinas Pariwisata Ancam Cabut Izin!
Gegara Duit Judi KIM: Karimun Terancam Jadi Kota Gelap Perjudian Misteri Bekingan Kuat Di Balik Riuh Tebak Lagu Di Pusat Kota
Karimun Darurat Moral: Anak-Anak Bebas Main ‘Jackpot’ Judi di Oriental, Pengawasan Pemerintah Tumpul!
Pemkab Karimun Lelang 11 Jabatan Kadis Dan Kaban
Bupati Karimun Resmikan Peternakan Ayam Petelur Bumdes Pongkar Jaya.

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 21:13 WIB

Babinsa Koramil 1607-04/Alas Intensifkan Patroli Wujudkan Kamtibmas Kondusif

Minggu, 9 November 2025 - 11:02 WIB

‎Koramil 1607-02/Empang Berhasil Amankan Terduga Pengedar Narkoba di Plampang ‎

Sabtu, 8 November 2025 - 21:52 WIB

Air Mati, Warga BTN Green Hill Muak! PDAM Batu Lanteh Dinilai Gagal dan Cuci Tangan! 

Sabtu, 8 November 2025 - 17:19 WIB

‎Perkuat Kebersamaan, Babinsa Hadiri Pengukuhan Pengurus PWRI dan Kerta Wredatama ‎

Sabtu, 8 November 2025 - 06:22 WIB

‎Dukung Semangat Olahraga dan Persaudaraan, Babinsa Desa Sabedo Turut Sukseskan Kades Cup II

Jumat, 7 November 2025 - 22:53 WIB

‎Babinsa Koramil 1607-09/Utan Rhee Aktif Laksanakan Patroli Jaga Stabilitas Wilayah ‎

Jumat, 7 November 2025 - 20:07 WIB

Polres Sumbawa Sigap Salurkan Air Bersih Untuk Warga Btn Green Hill Residence

Jumat, 7 November 2025 - 15:00 WIB

Wujudkan Kesiapsiagaan Bencana, Koramil 1607-02/Empang Gelar Gotong Royong di Eks Kantor Kehutanan

Berita Terbaru

KARIMUN KEPRI

Agen-Agen Grenti Di Pelabuhan Tanjung Bale Karimun Kebal Hukum

Minggu, 9 Nov 2025 - 19:31 WIB