Masyarakat Geureudong Pase Dikhianati, Tokoh Masyarakat: PT Perkebunan Satya Agung Penjajah

Siwah Rimba

- Redaksi

Selasa, 26 Agustus 2025 - 09:49 WIB

50801 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara — Aroma kekecewaan kian menyelimuti Geureudong Pase. Kehadiran PT Perkebunan Satya Agung yang awalnya digadang-gadang mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian, justru dianggap sebagai bentuk “penjajahan gaya baru”. Alih-alih mensejahterakan, perusahaan ini dinilai telah menggerus hak rakyat atas tanah, hutan, dan air.

Abdisyah, tokoh masyarakat setempat dengan lantang menyebut bahwa PT Satya Agung tidak lebih dari “penjajah” yang memanfaatkan kelengahan negara. “Kami dikhianati. Tanah kami dirampas, hutan kami dibabat, CSR entah bagai mana bentuknya, kebun PIR dan plasma yang dijanjikan hanya omong kosong belaka, belum lagi tenaga kerja lokal yang hanya segelintir yang dipakai oleh mereka. Ini bukan investasi, tapi perampasan hak rakyat. PT Satya Agung adalah penjajah di atas tanah Aceh Utara,” tegasnya pada awak media.

Amanat Konstitusi Dikhianati

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemarahan warga bukan tanpa alasan. Pasal 33 UUD 1945 secara tegas mengatur bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun realita di Geureudong Pase berbanding terbalik.

Baca Juga :  Pemberdayaan Masyarakat dan Generasi Muda Aceh Utara Melalui Inisiatif Tarmizi A. Karim

Alih-alih mengutamakan kepentingan rakyat, pemerintah daerah justru memberi karpet merah kepada korporasi. “Ketika negara absen dan membiarkan perusahaan berbuat sewenang-wenang, itu sama saja mengkhianati konstitusi. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan amanat UUD 1945.

Rakyat Dipinggirkan, Alam Hancur

Selain persoalan tanah, aktivitas perusahaan juga berdampak buruk terhadap ekologi. Hutan yang selama ini menjadi penyangga kehidupan masyarakat mulai rusak,
sementara keuntungan dibawa keluar daerah. Masyarakat ring satu perusahaan hanya jadi penonton, Ini merupakan wajah kolonialisme modern.

Negara Diminta Hadir

Warga Geureudong Pase kini menuntut pemerintah pusat maupun daerah untuk segera turun tangan. Tuntutan itu disampaikan saat rapat Panitia Khusus (Pansus) dengan Komisi I DPRK Aceh Utara yang digelar di aula paripurna, Rabu 20/8/2025.
Mereka mendesak pengembalian hak rakyat atas tanah mereka yang telah dirampas. “Kalau pemerintah tidak berani bertindak, rakyat akan mengambil langkah sendiri. Kami tidak akan tinggal diam,” ujar Abdisyah geram.

Baca Juga :  PPA Sebut Sikap PPK Lapang Memalukan

Gelombang perlawanan diprediksi akan semakin membesar jika aspirasi warga terus diabaikan. Tokoh masyarakat bahkan mengingatkan bahwa konflik agraria di Aceh berpotensi meluas bila negara terus berpihak pada korporasi.

“Negara harus berpihak pada rakyat, bukan pada perusahaan. Jika tidak, sejarah akan mencatat bahwa pemerintah turut menjadi bagian dari penjajahan baru atas tanah Aceh,” pungkasnya.

Sementara Menajement PT Satya Agung melalui Head Legal, Hendra Khan saat dikonfirmasi media ini via WhatsApp pribadinya Sabtu, 23/8/2025 mengatakan, Senin kami berikan konfirmasinya ya bang, kami siapkan drafnya dulu, jawabnya singkat.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak Menajement belum memberikan klarifikasinya. (SR)

Berita Terkait

Sertifikasi Guru Madrasah di Aceh Utara Selalu Molor, Kemenag Janji Cair “Segera”
Sulaiman Terpilih Sebagai Geuchik Gampong Peudari, Warga Sambut Dengan Harapan Baru
Tekan Inflasi Pangan, Kodim 0103/Aceh Utara Gelar Pasar Murah di Geureudong Pase
Dua Dekade Aceh Damai, Kesejahteraan dan Ketimpangan Masih Menyelimuti Rakyat
Membongkar Dana PIP SDN 4 Nibong: Jejak Dugaan Penyelewengan dan Pengkhianatan Terhadap Siswa Kurang Mampu
Baru Diperbaiki, Jalan Lintas Nasional di Lhokseumawe Masih Dipenuhi Lubang Maut
Kebakaran Rumah di Aceh Utara Terungkap, Dua Tersangka Diamankan
BLT Tak Kunjung Cair, Geuchik Blang Majron Aceh Utara Ditegur Keras Tuha Peut

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 19:43 WIB

TNI Hadir di Tengah Warga: Koramil 1607-02/Empang Gencarkan Patroli Keamanan

Sabtu, 13 September 2025 - 17:19 WIB

‎Dandim 1607/Sumbawa Bersama Ketua Persit KCK Hadiri HUT Pepabri ke-66 di Sumbawa ‎

Jumat, 12 September 2025 - 13:04 WIB

‎Menjelang HUT ke-80 TNI, Koramil Lunyuk Gelar Karya Bhakti TNI Prima di Wilayah Binaan ‎

Jumat, 12 September 2025 - 12:59 WIB

‎Dandim 1607/Sumbawa Bersama Forkopimda Sambut Wamen PKP di Bandara Sultan Kaharuddin IV ‎

Kamis, 11 September 2025 - 20:19 WIB

HUT PMI ke-80 di Sumbawa, Dandim 1607 Tanam Pohon dan Ajak Perkuat Semangat Kemanusiaan

Kamis, 11 September 2025 - 15:32 WIB

Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung, Kasdim 1607/Sumbawa Tekankan Nilai Persatuan

Kamis, 11 September 2025 - 15:29 WIB

Koramil 1607-01/Sumbawa Kawal Program Makan Bergizi untuk 3.711 Pelajar Unter Iwis

Kamis, 11 September 2025 - 08:15 WIB

Syiar Islam di Alas Barat, Babinsa Bersama Warga Meriahkan Lomba Solawatan

Berita Terbaru