Perayaan Kemerdekaan: Mengupas Makna di Balik Upacara HUT ke-80 RI di Gayo Lues

REDAKSI OPOSISI NEWS 86

- Redaksi

Minggu, 17 Agustus 2025 - 17:11 WIB

50360 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues — Minggu, 17 Agustus 2025, sebuah fenomena sosial dan kultural yang signifikan terjadi di Lapangan Pancasila, Blangkejeren.

Lebih dari sekadar perayaan rutin, upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Gayo Lues ini menyajikan lapisan makna yang patut diinvestigasi.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

lapangan ini menyoroti bagaimana serangkaian ritual kenegaraan, interaksi simbolis, dan manifestasi emosional berkumpul, menciptakan narasi yang lebih dalam tentang identitas kolektif dan harapan masa depan.

Sejak Pukul 08.00 WIB, lapangan mulai dipenuhi oleh berbagai elemen masyarakat yang terorganisir secara hierarkis. Barisan siswa berseragam, yang mewakili generasi penerus, menempati posisi sentral, menyimbolkan kelanjutan estafet perjuangan bangsa. Sebaliknya, para pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta anggota TNI-Polri ditempatkan di area khusus, merefleksikan struktur kekuasaan dan penjagaan stabilitas.

Kedatangan Bupati Gayo Lues, Suhaidi SPd, MSI, bersama Wakilnya, H. Maliki, SE, dan Anggota DPR RI H Irmawan, MM yang disambut dengan sorak-sorai, bukan sekadar protokoler, melainkan sebuah ritual penguatan otoritas. Jas putih berhias pin Garuda yang dikenakannya adalah artefak visual yang mempertegas peran kepemimpinan sebagai perwujudan negara.

Pengibaran Bendera
Inti dari upacara ini adalah pengibaran Sang Saka Merah Putih, sebuah prosesi yang berlangsung dengan presisi dan penuh makna.

Baca Juga :  TP-PKK Galus Berhasil Raih Penghargaan Pada Rakon PKK Aceh. Dan Ini Kata Hj. Nurmasidah Rasyidin Porang

Pada pukul 09.00 WIB, semua pandangan terfokus pada momen penyerahan bendera dari Bupati kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Gerakan tangan yang “kokoh” Suhaidi saat menyerahkan bendera dan penerimaan yang “khidmat” oleh Paskibraka dapat diinterpretasikan sebagai transfer tanggung jawab dari generasi tua kepada generasi muda.

Langkah tegap Paskibraka, yang merupakan hasil dari seleksi ketat dan latihan intensif, bukan hanya menunjukkan disiplin militer, tetapi juga simbolisasi pergerakan maju bangsa.

Ketika bendera ditarik perlahan, keheningan yang menyelimuti lapangan—diselingi oleh tiupan sangkakala—menciptakan ruang resonansi emosional.

Fenomena ini, di mana ribuan orang menahan napas secara serentak, menunjukkan sebuah kondisi kesadaran kolektif yang mendalam, di mana individu-individu bersatu dalam penghormatan terhadap simbol kedaulatan.

Peran Bahasa dan Ritual Kultural
Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ketua DPRK Gayo Lues, H. Ali Husin, SH, dengan suara yang “tegas,” berfungsi sebagai pengingat audial akan momen historis.

Gema dari kata-kata tersebut berusaha untuk menjembatani jurang waktu, membawa ingatan kembali ke 17 Agustus 1945.

Ini adalah sebuah upaya untuk mengintegrasikan masa lalu ke dalam kesadaran masa kini, memastikan bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup.

Setelah bagian formal, upacara bertransisi ke dalam ekspresi budaya. Tarian Saman yang dipimpin langsung oleh Bupati dan di ikuti oleh Anggota DPR RI H. Irmawan,Ketua DPRK Gayo Lues,H.Ali Husin,SH, Anggota DPRK H. Ibnu Hasim dan para Anggota DPRK lainya, Para Pejabat seperti Asisten 1, II dan III, Kepala Dinas,PNS serta hiburan dari artis lokal seperti Erfan Ceh Kul dan bukan sekadar hiburan.

Baca Juga :  Semangat Gotong Royong Jelang Hari Bhayangkara ke-79: Polres Gayo Lues Bersihkan Dua Masjid

Ini menunjukkan bahwa elemen-elemen ini adalah mekanisme pemersatu yang memecah formalitas kenegaraan. Seni dan budaya menjadi jembatan yang menghubungkan ritual formal dengan identitas lokal, memperkuat ikatan emosional antara rakyat dan perayaan.

Lapangan Pancasila sebagai Laboratorium Harapan. Secara keseluruhan, peringatan HUT ke-80 Proklamasi RI di Gayo Lues bukan sekadar rangkaian acara, melainkan sebuah laboratorium sosial di mana nilai-nilai sejarah, otoritas politik, dan identitas budaya di uji cobakan dan diperbarui.

Lapangan Pancasila menjadi saksi bagaimana masyarakat Gayo Lues tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga memproyeksikan harapan untuk masa depan melalui partisipasi aktif dan ekspresi emosional, mulai dari kebanggaan hingga keharuan.

Perayaan ini menegaskan bahwa kemerdekaan adalah entitas hidup yang terus-menerus dibangun dan dirayakan dalam setiap langkah tegap, setiap kibaran bendera, dan setiap nada tarian. []

Berita Terkait

Gayo Lues: Ikrar Abadi di Kaki Leuser
Kapolres Gayo Lues Beri Apresiasi Personel Berprestasi
Sinergi Meja Kopi Kapolres Gayo Lues: Merajut Kehadiran Polri di Jantung Masyarakat
Gerakan Sapu Jagat Gayo Lues: Mahasiswa dan Pelajar Bersihkan Sampah 573 Kg
Penipuan” aktor Palsu “: Waspada Skema Jual Beli Mobil Yang Catut Nama Kasat Reskrim Polres Gayo Lues.
Kecelakaan Tunggal di Gayo Lues, Tujuh Penumpang Mobil Calya Dievakuasi ke Puskesmas
Bisnis Gelap” Gayo Kita “: Cuan Koruptor Derita Petani
Upacara di Sekolah, Kapolres Gayo Lues Sampaikan Pesan Kapolda Aceh: Membangun Karakter Generasi Muda di Tengah Ancaman Kenakalan Remaja

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:41 WIB

Kapolres Badung Ajak Lapisan Masyarakat Manfaatkan Layanan SIM di Satpas Badung

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:16 WIB

Pengabdian dan Prestasi, Dandim 1607/Sumbawa Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat dan Purna Tugas

Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:41 WIB

DARAH PENGKHIANAT G30S/PKI, DALAM LUKA KOLEKTIF DAN TANTANGAN GENERASI MUDA

Selasa, 30 September 2025 - 17:47 WIB

Selamat Menempuh Hidup Baru, Do,a Terbaik Untuk Kedua Mempelai Semoga Terpilih Menjadi Pasangan yang Bahagia

Sabtu, 27 September 2025 - 12:05 WIB

FISIP Unwar Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Lebih: Aksi Bersih Pantai hingga Edukasi Lingkungan

Selasa, 23 September 2025 - 09:23 WIB

Dipandang Perlu Pemerintah dan DPR Dapat Mencari Solusi Lain untuk Meningkatkan Efektivitas Perampasan Aset Terpidana Korupsi

Selasa, 23 September 2025 - 04:38 WIB

Geram “Anak Timur ” Kerap Jadi Sasaran, Pembina Flobamora Bali Minta APH Tangkap dan Proses Hukum Pelaku Onar

Senin, 22 September 2025 - 07:51 WIB

Disupport Wayan Suyasa Rapat DPW FBN RI Bali, Sepakati Pelantikan Berlangsung Dibulan Oktober

Berita Terbaru

GAYO LUES

Gayo Lues: Ikrar Abadi di Kaki Leuser

Kamis, 2 Okt 2025 - 08:07 WIB