Aceh Utara – Indonesia adalah Negara satu satunya di dunia yang memilik kekayaan keanekaragaman budaya , memiliki ribuan pulau dan ratusan suku membuat negara ini terkenal akan adat istiadat yang memiliki segudang filosofi dan makna .
Ini adalah warisan yang harus di pelajari dan dilestarikan oleh generasi masa kini agar tidak hilang di gerus zaman.
Negeri ini memiliki adat istiadat yang beragam karena penduduknya yang heterogen memiliki kebiasaan yang berbeda di setiap daerah , norma , nilai dan tradisi masyarakat Indonesia masih berlaku hingga saat ini.
Pelan tapi pasti , seiring perputaran masa tradisi yang begitu unik dan luhur ini terkikis oleh kemajuan zaman , sehingga kekayaan budaya yang begitu luar biasa mulai hilang seiring bergesernya waktu.
Tidak terkecuali dengan adat Aceh yang dulu sangat membuming tetapi sekarang redup di tengah masyarakatnya sendiri.
Seperti halnya bumi Malikussaleh Aceh Utara , daerah yang begitu kental dengan adat istiadat , masyarakat nya dikenal alim dan santun membuat negeri samudra pasai ini di kenal ke belahan dunia di masa yang lalu.
Ironisnya tradisi yang begitu fenomena dimasa lalu perlahan lahan mulai tenggelam , adat yang seharusnya di pertahankan tetapi tersengkir dengan kemajuan globalisasi.
Menanggapi situasi ini ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Utara , Rahmadi SE , di konfirmasi media ini di kediamannya Minggu 21/01/2024 menuturkan , Adat dan budaya merupakan warisan dari Indatu (leluhur) yang harus di jaga kelestariannya , karena ini merupakan kekayaan yang sangat luar biasa yang harus di pertahankan keberlangsungannya .
Kami di MAA dengan segenap kemampuan terus berupaya untuk mengangkat kembali adat istiadat yang sekarang mulai luntur di tengah masyarakat , oleh karena itu kami pihak MAA selalu menerima saran dan masukan dari siapapun untuk keberlangsungan tradisi yang kita cintai ,,tutur Rahmadi.
Rahmadi melanjutkan , kami (MAA)selalu berupaya turun ke daerah daerah di Aceh Utara untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya di hidupkan kembali budaya dan adat istiadat yang sudah mulai meredup.
MAA dengan keterbatasan anggaran yang sangat tidak memadai tetap berupaya semaksimal mungkin mendongkrak agar adat istiadat kita tetap terjaga kelestariannya.
Saya mengimbau kepada anak muda sebagai generasi penerus mari kita jaga dan kita lestarikan semua warisan adat istiadat yang di warisi oleh pendahulu kita dahulu, ini bukan semata mata tanggung jawab MAA , akan tetapi ini adalah tanggung jawab kita bersama selaku anak penerus bangsa , karena siapapun , dan bangsa apapun yang melupakan akan adat istiadat , budaya dan sejarahnya maka dia adalah orang atau bangsa yang kehilangan jati dirinya.
Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak terutama Pemda Aceh Utara untuk memberikan perhatian lebih terkait anggaran untuk MAA , juga DPRK Aceh Utara dan seluru pemangku kepentingan yang ada agar bekerja sama untuk mengangkat kembali tradisi warisan para leluhur kita agar lebih di kenal dan fahami oleh generasi di masa kini ,” pungkas Rahmadi .
[Siwah rimba]