Gayo Lues, Aceh – Di tengah kepungan tantangan keamanan dan ketertiban masyarakat, Polres Gayo Lues membuka ruang komunikasi yang hangat, alih-alih formal. Dengan tajuk “Polri Hadir untuk Masyarakat”, Kepala Polres Gayo Lues, bersama jajaran Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan beberapa personel, menggelar coffee morning dengan para insan pers setempat.
Pertemuan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan upaya terstruktur untuk merajut sinergi yang lebih dalam antara institusi penegak hukum dan pilar keempat demokrasi.
Mengaktifkan ‘Dapur’ Informasi: Grup Humas sebagai Katup Pengaman
Salah satu agenda krusial yang digarisbawahi oleh Kapolres adalah pentingnya mengaktifkan kembali grup humas Polres Gayo Lues. Langkah ini merupakan cetak biru untuk memastikan arus informasi dua arah berjalan tanpa hambatan.
“Akses cepat dan komunikasi yang intens adalah kunci,” ujar Kapolres dalam sesi diskusi santai tersebut.
“Kita tak mau ada informasi yang terlambat sampai ke publik. Grup humas ini harus menjadi katup pengaman bagi koordinasi yang cepat antara Polres dan rekan-rekan pers.”
Tujuan utamanya jelas: menjadikan jurnalis sebagai mitra strategis dalam meningkatkan kesadaran publik dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban—sebuah tugas yang tak mungkin diemban Polri sendirian.
Dengan mengaktifkan ‘dapur’ informasi ini, diharapkan narasi keamanan yang konstruktif dapat terdistribusi secara efektif.
Transparansi di Balik Ganja:
Konferensi Pers sebagai Bukti Kehadiran Negara
Komitmen Polres Gayo Lues terhadap transparansi diuji dengan rencana tindak lanjut yang spesifik. Kapolres menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan diselenggarakan konferensi pers (press release) terkait penemuan ladang ganja dan pemusnahan barang bukti narkotika.
Pengumuman ini, menurut Kapolres, adalah penegasan bahwa Polri tidak bermain mata dalam penegakan hukum, khususnya terhadap ancaman narkoba yang menggerogoti generasi muda.
“Kami ingin masyarakat tahu, setiap temuan akan kami sampaikan secara terbuka. Ini adalah wujud transparansi dan akuntabilitas kami,” tegasnya.
Press release ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa kehadiran negara (Polri) di Gayo Lues adalah nyata, bekerja memberantas kejahatan, dan berupaya memberikan informasi yang seakurat mungkin kepada publik.
Membangun Jembatan: Rutinitas untuk Kepercayaan Publik, Lebih dari sekadar pertemuan insidental, Kapolres berharap acara serupa dapat diaktifkan secara rutin. Pola interaksi berkala ini diyakini sebagai medium paling efektif untuk membangun dan memelihara jembatan komunikasi yang kokoh dengan insan pers.
“Pertemuan seperti ini bukan hanya tentang menyerap kritik atau membagi informasi. Ini tentang membangun kepercayaan,” jelas seorang JPU yang turut hadir.
Dengan menumbuhkan komunikasi dan kerja sama yang baik secara berkelanjutan, Polri dan pers berharap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, di mana kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan (Kamtibmas) terus meningkat.
Sinergi ini ditandai sebagai sebuah upaya bersama dalam merawat keamanan wilayah Gayo Lues, menjadikan Polri benar-benar hadir, bukan hanya sebagai aparatur, melainkan sebagai bagian tak terpisahkan dari denyut nadi masyarakat. [MK]