MWCNU Kerambitan Gelar Pengajian Akbar Perayaan Maulid Nabi, Hadirkan Ustadz Solichin Al Munawar
Oposisinews86.com – TABANAN | Suasana khidmat dan penuh syukur menyelimuti Mushola Harjo Kubu, Kerambitan, pada Sabtu (13/9/2025) malam. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kerambitan bersama Ranting Banom NU berhasil menyelenggarakan Pengajian Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah. Acara dengan tema “Kemuliaan Nabi sebagai Rahmat bagi Seluruh Alam” ini berhasil menyedot perhatian dan dihadiri oleh ratusan jamaah dari berbagai penjuru Tabanan.
Acara yang dibuka untuk umum ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat umum, tetapi juga diramaikan oleh kehadiran sejumlah pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, dan pimpinan organisasi keagamaan setempat, yang menunjukkan pentingnya acara ini dalam membangun ukhuwah islamiyah dan kerukunan antarumat beragama.
Tausyiah Penuh Hikmah dari Ustaz Solichin Al Munawar
Sebagai penceramah utama, Ustaz Solichin Al Munawar menyampaikan tausyiah yang mengalir penuh hikmah dan mudah dicerna. Di awal ceramahnya, beliau menyampaikan kerendahan hati dan rasa hormatnya yang dalam kepada seluruh hadirin, terutama para tokoh senior yang hadir.
“Saya merasa canggung dan sungkan harus berbicara di depan para sesepuh, seperti Analogi seorang Lurah yang harus berbicara di depan Bupati,” ujarnya dengan nada santun, disambut tawa hangat jamaah.
Sebelum memasuki tema utama, Ustaz Solichin mengajak seluruh jamaah untuk bersama-sama melantunkan Al-Fatihah. Doa tersebut beliau niatkan untuk keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, khususnya Pulau Bali.
Dalam ceramah intinya, Ustaz Solichin menyampaikan empat syarat inti yang disarikan dari keteladanan Nabi Muhammad SAW, yaitu:
1. Ijma’un Nas (Berkumpulnya Manusia): Menekankan pentingnya silaturahmi dan kebersamaan umat.
2. Bikiratul Qur’an (Bahasa Al-Qur’an): Pentingnya membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan.
3. Bikiratul Sholat (Sholat): Menegaskan bahwa sholat adalah tiang agama yang tidak boleh ditinggalkan.
4. Shodakah (Sedekah): Keutamaan sedekah sebagai pembersih harta dan jiwa.
Beliau juga menyebutkan adanya syarat kelima yang tidak dijelaskan lebih detail, memberikan ruang bagi jamaah untuk merenungi makna yang lebih dalam.
Lantunan Sholawat Semarakkan Malam
Suasana semakin syahdu dan meriah dengan kehadiran Grup Al-Banjari Darul Musthopa. Lantunan sholawat dan dzikir yang mereka persembahkan berhasil menyentuh relung hati jamaah, mengiringi perenungan atas sirah nabawiyah dan menambah kekhusyukan acara. Ribuan jamaah terlihat antusias menyimak dan ikut bersenandung, menciptakan gelombang kecintaan kepada Rasulullah SAW di seluruh penjuru mushola.
Dihadiri Seluruh Unsur Masyarakat dan Tokoh
Keberhasilan acara ini juga terlihat dari kehadiran para tamu undangan terhormat, yang mencerminkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, TNI-Polri, tokoh adat, hingga organisasi keagamaan. Berikut di antaranya:
1. Dr. KH. Ketut Imaduddin Djamal SH, MM
2. Direktur Putra-Putri PP. BBI Al Mukarrom, Al Ust. Sholihin Ali Munawar
3. Perwakilan Bapak Camat Kabupaten Tabanan (yang juga merupakan Ketua PCNU)
4. Kapolsek Kec. Kerambitan
5. Danramil Kec. Kerambitan
6. Perbekel dan Bendesa Adat Desa Melling
7. Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Melling
8. Kanwil dan Klian Adat Desa Melling
9. Perwakilan MWCNU se-Kabupaten Tabanan
10. Seluruh Jajaran Syuriah dan Tanfidziah MWCNU Kec. Kerambitan
11. Perwakilan Banom NU (Muslimat, Ansor, Fatayat, dan Pagar Nusa)
12. Serta Ketua Majelis Taklim se-Kecamatan Kerambitan.
Momentum Perkuat Persatuan dan Dorong Generasi Muda
Menurut Haji Mansyur Pasaribu, Ketua Panitia yang juga Mustasyar NU Tabanan, penyelenggaraan acara ini memiliki tujuan strategis. “MWCNU Kerambitan menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan utama mendorong generasi muda untuk terus berkarya dan berpartisipasi dalam kompetisi mendatang. Ini juga agar mereka menyadari pentingnya memperjuangkan nilai-nilai Islam dan agama lainnya di masa depan,” ujarnya kepada media.
Lebih lanjut, Haji Mansyur menyampaikan harapan agar persatuan di kalangan umat Muslim terus terjaga, khususnya di masa-masa sulit. Acara seperti ini juga diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dan kerja sama antarumat beragama, baik Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, maupun agama dan kepercayaan lainnya untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian di Bali.
Acara yang dimulai pukul 19.00 WITA tersebut berlangsung lancar dan khidmat hingga selesai, Pengajian akbar ini ditutup dengan doa bersama untuk kebaikan bangsa dan negara, serta ramah tamah bagi seluruh tamu undangan.