Pengusaha Jagung di Sumbawa Angkat Bicara: HPP Tidak Realistis, NTB Terancam Krisis Penyerapan

REDAKSI NTB

- Redaksi

Selasa, 15 April 2025 - 21:32 WIB

50691 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumbawa Besar | NTB,– Menyusul pemberitaan di media online yang menyoroti desakan Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, agar pemerintah menindak pengusaha dan tengkulak yang membeli jagung di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), serta inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori ke sejumlah perusahaan jagung pada Kamis (10/4/25), pelaku usaha jagung di Kabupaten Sumbawa akhirnya buka suara.

Dalam siaran pers yang diterbitkan Selasa (15/4/25), perwakilan pengusaha jagung di Sumbawa menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan HPP jagung nasional sebesar Rp5.500 per kilogram. Menurut mereka, kebijakan tersebut tidak mencerminkan realitas kondisi di lapangan, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tengah menghadapi stagnasi penyerapan jagung secara masif.

“NTB merupakan salah satu sentra produksi jagung nasional, tetapi tidak memiliki industri pakan ternak berskala besar. Jagung dari NTB harus dikirim ke Pulau Jawa agar dapat diserap industri, dengan biaya logistik mencapai Rp700/kg. Ini membuat harga jagung tidak bisa mengikuti HPP yang ditetapkan,” ujar salah satu pelaku usaha jagung lokal.

Situasi tersebut menyebabkan pasar jagung menjadi stagnan, stok menumpuk di gudang, dan petani kehilangan kepastian harga. Di sisi lain, para pelaku usaha juga mengalami tekanan karena tidak adanya kepastian margin keuntungan.

Salah satu kritik utama yang disampaikan pengusaha adalah ketiadaan peran aktif dari Perum BULOG dalam menyerap jagung petani secara langsung di NTB. Menurut mereka, seharusnya BULOG sebagai buffer stock nasional hadir di tengah krisis harga, bukan absen.

“Ironisnya, institusi yang seharusnya menjadi penyangga pasar justru tidak memainkan peran. Akibatnya, petani dan pengusaha lokal menanggung seluruh risiko dari ketimpangan distribusi nasional yang tidak adil.”

Jika kondisi ini tidak segera diatasi, NTB berpotensi mengalami penurunan minat tanam jagung pada musim berikutnya. Biaya produksi yang terus meningkat tanpa jaminan harga yang layak akan mendorong petani, terutama generasi muda, untuk beralih ke komoditas lain atau meninggalkan pertanian.

Baca Juga :  Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Moyo Hulu, Warga Desak Pemerintah Tindak Tegas Pangkalan dan Agen Nakal

Pengusaha menegaskan bahwa mereka bukanlah pihak yang menyebabkan harga jatuh, melainkan sama-sama terdampak oleh kebijakan pusat yang tidak mempertimbangkan biaya logistik dan struktur industri di daerah.

“Tanpa insentif, subsidi angkut, atau keterlibatan nyata BULOG, memaksakan HPP sama dengan memaksa kami merugi. Kami bukan lawan petani, tapi mitra dalam rantai pasok pangan nasional. Jangan jadikan kami kambing hitam dari sistem yang tidak kami ciptakan.”

“Kami bukan musuh petani, kami mitra. Tapi kami butuh dukungan nyata dari pemerintah agar tetap bisa menjalankan peran kami, dan kami siap mendukung petani dan pemerintah. Tapi harus dengan kebijakan yang realistis” pungkasnya.

Dengan pernyataan ini, para pelaku usaha berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pencitraan kebijakan, tetapi benar-benar hadir di tengah persoalan untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. (An)

Berita Terkait

Polemik CV. RPM Memanas: Aliansi Pemantau Tenaga Kerja Sumbawa Tuntut Perlindungan Hak Karyawan
Pastikan Wilayah Kondusif, Koramil 1607-02/Empang Sasar Titik Rawan di Empang dan Plampang
Koramil 1607-04/Alas Dukung Program GPM, Bantu Masyarakat Dapatkan Beras Murah
‎Dandim 1607/Sumbawa Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Kantor Bupati
‎Patroli Malam, Koramil 1607-09 Pastikan Situasi Tetap Kondusif ‎
Babinsa Hadiri Penutupan Open Turnamen Kades Banda Cup 2025
Danramil Empang Dukung Pelestarian Tradisi Rembung Rame Masyarakat Boal
Jejaring Rantai Pasok berbasis Lokal MBG, Bappeda Sumbawa Fasilitasi Stakeholder Terrkait

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:19 WIB

Dituduh Curi Dokumen di Hotel Miliknya, Pasutri Pemilik Hotel Menjerit Cari Keadilan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 16:16 WIB

Pengabdian dan Prestasi, Dandim 1607/Sumbawa Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat dan Purna Tugas

Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:41 WIB

DARAH PENGKHIANAT G30S/PKI, DALAM LUKA KOLEKTIF DAN TANTANGAN GENERASI MUDA

Selasa, 30 September 2025 - 17:47 WIB

Selamat Menempuh Hidup Baru, Do,a Terbaik Untuk Kedua Mempelai Semoga Terpilih Menjadi Pasangan yang Bahagia

Sabtu, 27 September 2025 - 12:05 WIB

FISIP Unwar Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Lebih: Aksi Bersih Pantai hingga Edukasi Lingkungan

Selasa, 23 September 2025 - 09:23 WIB

Dipandang Perlu Pemerintah dan DPR Dapat Mencari Solusi Lain untuk Meningkatkan Efektivitas Perampasan Aset Terpidana Korupsi

Selasa, 23 September 2025 - 04:38 WIB

Geram “Anak Timur ” Kerap Jadi Sasaran, Pembina Flobamora Bali Minta APH Tangkap dan Proses Hukum Pelaku Onar

Senin, 22 September 2025 - 07:51 WIB

Disupport Wayan Suyasa Rapat DPW FBN RI Bali, Sepakati Pelantikan Berlangsung Dibulan Oktober

Berita Terbaru