Subulussalam, 5 Desember 2024 – Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 11 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Aceh mencapai puncaknya dengan diadakan acara Festival Panen Hasil Belajar. Acara yang berlangsung meriah di Gedung Aula Pendopo Walikota Subulussalam ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk pengawas sekolah, MKKS, K3S, perwakilan komunitas guru, Bank Aceh, dan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Subulussalam.
Dua tokoh penting turut hadir dalam acara ini, yakni Sufriati, M.Si, yang mewakili Kepala BBGP Aceh, dan Antoni Berampu, S.Pd, M.Pd, yang hadir atas nama Wali Kota Subulussalam serta mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Singkil-Subulussalam.
“Festival Panen Hasil Belajar” menjadi ajang untuk menampilkan hasil karya para guru penggerak setelah menjalani serangkaian tahapan pembelajaran intensif dalam program ini. Lokakarya ini bertujuan untuk menunjukkan implementasi praktik baik yang telah dirancang dan diterapkan oleh para guru di sekolah masing-masing, mulai dari strategi pembelajaran inovatif hingga pendekatan kepemimpinan berbasis kolaborasi.
Sufriati, M.Si, dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap dedikasi para guru penggerak yang telah menginspirasi perubahan dalam pendidikan, khususnya di Subulussalam. “Guru penggerak adalah motor perubahan yang membawa semangat Merdeka Belajar ke dalam kelas dan komunitas. Hasil belajar ini adalah bukti nyata komitmen kita bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan relevan,” ungkap Sufriati.
Antoni Berampu, S.Pd, M.Pd, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mendukung keberhasilan program ini. “Kita membutuhkan sinergi antara pemerintah, komunitas guru, hingga sektor swasta, seperti yang telah ditunjukkan melalui dukungan Bank Aceh dan MPD. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk memperkuat ekosistem pendidikan di Subulussalam,” jelasnya.
Acara Festival Panen Hasil Belajar diisi dengan berbagai kegiatan menarik, di antaranya:
Pameran Praktik Baik: Para guru penggerak memamerkan hasil inovasi yang telah diterapkan di sekolah masing-masing.
Panel Diskusi: Diskusi interaktif dengan pengawas sekolah dan komunitas pendidikan untuk membahas tantangan serta solusi dalam implementasi hasil belajar.
Melalui kegiatan ini, program Pendidikan Guru Penggerak diharapkan tidak hanya menghasilkan inovasi di tingkat sekolah, tetapi juga dapat menginspirasi perubahan sistemik di seluruh Aceh. Semangat transformasi yang dibawa oleh para guru penggerak diharapkan dapat terus berlanjut, membentuk generasi penerus yang unggul dan berdaya saing.
“Panen hari ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi, kami yakin perubahan besar akan terwujud,” tutup Antoni Berampu.
Acara ini memberikan kesan mendalam dan menjadi bukti bahwa pendidikan yang berfokus pada siswa dan komunitas dapat tercapai melalui sinergi serta kerja keras semua pihak. [ER.K]