Warga Bireuen Diculik & Disiksa Oknum Paspampres Hingga Tewas di Jakarta

REDAKSI OPOSISI NEWS 86

- Redaksi

Minggu, 27 Agustus 2023 - 07:26 WIB

50411 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta, Oposisi-News,86.Com –
Imam Masykur (25) seorang pedagang kosmetik di Jakarta, sembari menangis berujar menggunakan bahasa Aceh.

“Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beh. Abang kajipoh nyoe! (Dik, bilang sama mamak, kirim uang Rp50 juta. Abang tidak tahan lagi disiksa,” Ujar Iman Masyur terakhir melalui Pesan WhatsApp/Video yang dikirim Oleh Pelaku penculikan Imam Masyur Kepada Keluarga Almarhum.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sang pemuda, sebelum ditemukan meninggal dunia di sebuah tempat di Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/08/2023).

Dalam video pendek tersebut, pelaku yang berinisial Praka R Manik, oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan teman-temannya merekam kondisi bagian punggung Imam Masykur yang telah memar sangat parah karena terus-menerus dipukuli menggunakan selang seukuran gagang sapu.

Sembari dijongkokkan di dalam sebuah tempat gelap, Imam Masykur diminta berbicara kepada keluarganya, supaya mengirimkan uang Rp50 juta, agar Imam segera dibebaskan. Dalam video amatir yang merekam kondisi punggung Imam yang dalam kondisi, merah, hitam, dan biru penuh luka, sang pemuda asal Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, mengulang tiga kali permohonanan kepada adiknya, supaya meminta ibunya segera mengirimkan uang 50 juta rupiah.

Baca Juga :  Dilantik Untuk Periode Ketiga, Haji Uma: Alhamdulillah dan Terima Kasih Rakyat Aceh Atas Kepercayaan Nya

“Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beh. Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beh. Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beh. Abang kajipoh nyoe!”

Suara permohonan bantuan supaya keluarga segera mengirimkan uang dilanjutkan dengan tangisan yang menyayat.

Pada sebuah video lain, pelaku merekam sedang memukuli punggung Imam masykur yang dijongkokkan di dalam kabin sebuah mobil MPV. Wajah korban ditutup pakai kain, dan tubuhnya yang telanjang dipukul tanpa henti menggunakan selang plastik tebal seukuran gagang sapu. Korban menangis, sembari sesekali menyebut asma Allah.

Ada tiga video penyiksaan terhadap Imam Masykur yang masuk ke Komparatif.id, pada Sabtu (26/08/2023) sore. Ketiga video tersebut berisi informasi tentang penyiksaan terhadap pemuda berkulit kuning langsat yang lahir di perkampungan habaib di Mon Keulayu, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Imam diculik di toko kosmetik di ibukota, pada Sabtu (12/08/2023) pada waktu Magrib. Seorang kerabat korban kepada Komparatif.id, Minggu (27/08/2023) dinihari menjelaskan bila Imam diculik oleh Praka R Manik. Dalam kasus ini melibatkan tiga oknum TNI. Menurut sang kerabat, kejadian yang menimpa Imam masykur merupakan perampokan. Antara korban dan pelaku tidak saling kenal. Mereka tidak berteman.

Baca Juga :  Ketua Umum IWO Indonesia Mengecam Keras Tindakan Pengusiran Terhadap Jurnalis

Setelah sempat memohon supaya keluarga membantunya agar tidak lagi disiksa, kabar dari para penculik tidak lagi terdengar. Keluarga yang mencari-cari keberadaan korban, kehilangan arah. Akhirnya sang pemuda ditemukan telah meninggal dunia di sebuah tempat di Karawang, Jawa Barat.

Jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat. Jasad almarhum diserahkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jakarta, kepada keluarga pada Kamis (24/8/2023) pukul 21.30 WIB. Pihak Polisi Militer yang menyerahkan jenazah bernama Serka Agus Sepyawan yang menjabat Balakidiktipidsus-3 Kesatuan Pomdam Jaya. Dalam berita acara penyerahan mayat itu, disebutkan bahwa salah seorang terduga bernama Praka R Manik, anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

Jenazah kemudian diterbangkan ke Aceh, dan tiba di Mon Keulayu pada Sabtu (26/8/2023) sore. Jasad Almarhum segera dikuburkan di kampung halamannya.

Peristiwa itu menimbulkan luka di hati keluarga. Perlakuan terhadap korban tidak dapat diterima. Para pelaku bertindak sangat kejam. Korban dianiaya di luar batas kemanusiaan. Tangisan korban yang memelas meminta tolong, meninggalkan luka yang tidak terobati. Mereka berharap hukum ditegakkan. (Muhajir Juli)

 

 

Berita Terkait

Penghargaan Pers Nasional 2026 PWI Pusat Gelar Lima Ajang Prestisius di HPN: Total Hadiah Lebih dari Setengah Miliar Rupiah
Kemitraan Strategis Berusia 79 Tahun: Kapolri-PWI Kian Erat, Jamin Mekanisme Dewan Pers untuk Delik Jurnalis
Mengukir Jejak Budaya Inklusif: PWI Pusat Siapkan Anugerah Kebudayaan 2026
Langkah Lanjut di Tengah Ancaman Zat Baru PWI dan BNN Kunci Janji Perang Narkoba Lewat Pena
Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026
PBN Ucapkan Selamat HUT ke-80 TNI: “TNI Kebanggaan Bangsa, Benteng Pertahanan!
PWI Pusat Menapak Tilas Sejarah di Monumen Pers: Pengukuhan Pengurus 2025–2030 Siap Digelar
Kartu Tanda Liputan Istana Dikembalikan, Biro Pers Akui Khilaf.

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 20:42 WIB

Anggota Koramil 1607-07/Lunyuk Tingkatkan Patroli Malam untuk Perkuat Keamanan Wilayah

Senin, 17 November 2025 - 19:47 WIB

29 Desa Dapat SHU? Ketua Gempar NTB Soroti Kejanggalan Mekanisme Dan Logika kebijakan

Senin, 17 November 2025 - 18:20 WIB

Ketua LSM Lingkar Hijau, Bung Taufan: “Aroma Rekayasa Semakin Menyengat, IPR Koperasi SBL Harus Dicabut!”

Senin, 17 November 2025 - 17:02 WIB

GEMPAR NTB Bongkar Kejanggalan di Balik Panggung Panen Raya Emas dan Pembagian SHU IPR Lantung

Senin, 17 November 2025 - 16:03 WIB

Perkuat Kepedulian Lingkungan, Koramil Lunyuk Bersama PT AMMAN Tanam Pohon di Danau Jelapang

Senin, 17 November 2025 - 13:28 WIB

Balai Pemasyarakatan Kelas II Sumbawa Besar Gelar Donor Darah Peringati Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan ke-1 Tahun 2025

Senin, 17 November 2025 - 13:24 WIB

Bapas Kelas II Sumbawa Besar Terima Kunjungan Kerja Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas NTB

Senin, 17 November 2025 - 13:20 WIB

Bapas Kelas II Sumbawa Besar Hadiri Kegiatan Penanaman Jagung di Lahan SAE Ai Maja Lapas Sumbawa Besar sebagai Dukungan terhadap Program Ketahanan Pangan Nasional

Berita Terbaru