Gayo Lues — Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Gayo Lues mengungkap jaringan peredaran sabu yang melibatkan dua pemuda, FS dan ZS. Keduanya ditangkap di halaman Mesjid Asal Penampaan, Blangkejeren, Rabu, 20 Agustus 2025. Dari penyelidikan awal, terungkap bahwa narkotika tersebut diperoleh dari ayah kandung FS. Kini, polisi memburu ayah pelaku yang telah ditetapkan sebagai buronan.
Penangkapan ini bermula dari informasi warga yang mencurigai adanya aktivitas mencurigakan di sekitar mesjid yang dikenal sebagai salah satu mesjid tertua di daerah itu. Menurut Kepala Satresnarkoba Polres Gayo Lues, Iptu Bambang Pelis, S.H., M.H., petugas langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan.
Pada pukul 16.30 WIB, petugas mendapati FS dan ZS sedang berada di halaman mesjid, diduga menunggu pembeli. Saat digeledah, dari dompet FS, polisi menemukan dua paket sabu seberat 2,32 gram, satu kaca pirex, dan satu sendok takar dari pipet. Sementara itu, dari kantong jaket ZS, ditemukan satu paket sabu seberat 0,56 gram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari keterangan awal, kedua pelaku mengakui mendapatkan barang haram itu dari ayah kandung FS yang tinggal di Desa Agusen,” ujar Bambang.
Petugas kemudian langsung bergerak ke rumah orang tua FS di Desa Agusen untuk melakukan pengembangan. Namun, sang ayah tidak berada di tempat.
Dengan didampingi kepala dusun dan warga setempat, polisi tetap melakukan penggeledahan di rumah itu.
Hasilnya, petugas menemukan bukti yang menguatkan keterlibatan sang ayah: dua paket sabu seberat 16,46 gram, satu timbangan digital, dan satu alat hisap (bong) yang terbuat dari botol susu bayi.
Barang bukti ini semakin menguatkan dugaan bahwa sang ayah adalah pemasok utama bagi anak dan rekannya.
Saat ini, status ayah FS adalah buronan dan sedang dalam pengejaran pihak kepolisian. “Kami terus memfokuskan untuk memburu mereka, baik pengedar maupun kurir narkotika,” tegas Bambang.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat komunikasi dengan masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba.
“Langkah preventif dan sistem komunikasi akan terus kami bangun dengan masyarakat guna membasmi narkoba dari Negeri 1000 Bukit dan Hafidz,” pungkasnya.
Penangkapan ini menjadi pengingat bahwa peredaran narkoba bisa menyasar siapa saja, bahkan melibatkan lingkaran keluarga terdekat. []





































