Gayo Lues – Api perubahan pendidikan di Aceh berkobar semakin terang, dan Kabupaten Gayo Lues tak tinggal diam.
Dengan penuh kebanggaan dan antusiasme membara, pemerintah daerah menyambut hangat pelantikan Pengurus Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Provinsi Aceh masa bakti 2025–2030 di Banda Aceh, Selasa (01/07/2025).
Momen historis ini bukan sekadar pergantian kepengurusan, melainkan penegasan babak baru bagi dunia pendidikan Aceh yang siap melesat lebih progresif, adaptif, dan berkarakter.

Bupati Gayo Lues, Suhaidi, SPd, M. Si.
Bupati Gayo Lues, Suhadi, S.Pd., M.Si., tak menyembunyikan optimismenya. Pada 1 Juli 2025, beliau secara langsung menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi mendalam, menegaskan bahwa pelantikan KGBN adalah langkah strategis, bukan sekadar rutinitas birokrasi.
“Ini adalah momentum vital untuk memperkuat kualitas guru, garda terdepan perubahan di sekolah-sekolah kita,” ujar Bupati Suhadi penuh keyakinan.
Ia percaya, para pengurus KGBN yang baru dilantik akan menjadi “lokomotor” sejati yang membawa dampak positif signifikan, khususnya dalam peningkatan mutu pendidikan di seluruh Aceh, dan secara khusus di “Negeri Seribu Bukit” ini.
Dukungan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues terhadap eksistensi dan program-program KGBN tak perlu diragukan lagi. Bupati Suhadi menambahkan, pihaknya siap memfasilitasi setiap inisiatif yang berorientasi pada peningkatan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran.
“KGBN adalah oase inspirasi, wadah kolaborasi, dan sarana pengembangan diri yang produktif bagi para guru. Hanya melalui sinergi kuat antara organisasi profesi guru, pemerintah, dan komunitas pendidikan, kita bisa mencetak generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan tangguh menghadapi masa depan,” tegasnya.

Senada dengan semangat Bupati, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues, Dra. Juraida, M.M., turut menggemakan pandangan serupa.
Baginya, kepengurusan baru KGBN ini bukan sekadar simbol struktural, melainkan “amanah raksasa” untuk memajukan pendidikan Aceh secara menyeluruh.
“KGBN adalah organisasi strategis yang menjadi rumah bagi para guru untuk berinovasi, berkolaborasi, dan meningkatkan kompetensi profesional secara berkelanjutan,” ungkap Juraida dengan antusias.
Ia menggarisbawahi bahwa “semangat belajar dan berbagi” yang menjadi ruh KGBN adalah kunci utama transformasi pendidikan yang tak hanya berkelanjutan, tetapi juga relevan dengan denyut nadi zaman.
Juraida menantikan kolaborasi konkret dan sinergi positif antara KGBN Provinsi dan Pemkab Gayo Lues.
“Dengan semangat kebersamaan ini, saya optimistis Gayo Lues akan menjadi pilar penting dalam gerakan kolektif menciptakan ekosistem pendidikan yang jauh lebih baik,” tandasnya.
Momen pelantikan pengurus KGBN Provinsi Aceh tahun ini menyimpan kebanggaan tersendiri bagi Gayo Lues. Tiga putra-putri terbaik dari “Negeri Seribu Bukit” ini dipercaya mengisi posisi strategis di tingkat provinsi:
1. Rahmah Wati, S.Pd., M.Pd., Gr. (Kepala SD Negeri 4 Blangkejeren) – dipercaya sebagai Bendahara Umum KGBN Provinsi Aceh.
2. Aramico, S.Pd. – menjadi pengurus di Bidang Pengembangan Anggota dan Penggerak.
3. Ria Fitriani, S.Pd., M.Pd. – masuk dalam jajaran pengurus di Bidang Pengelola dan Penyebaran Informasi.
Keterlibatan tiga figur berprestasi ini adalah bukti nyata bahwa kualitas pendidik dari Gayo Lues diakui dan mampu berkiprah di panggung provinsi.
Ini juga menjadi cambuk motivasi bagi guru-guru lainnya di Gayo Lues untuk terus mengasah kapasitas, membangun jejaring, dan mengambil peran lebih luas dalam kancah pendidikan nasional.
Ke depan, komitmen Gayo Lues tak berhenti di tingkat provinsi. Pemerintah Kabupaten Gayo Lues mengumumkan rencana pembentukan dan pelantikan kepengurusan KGBN tingkat kabupaten dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan menjadi katalisator bagi pembentukan komunitas belajar yang lebih kuat, solid, dan relevan dengan konteks lokal.
Melalui kepengurusan daerah, KGBN akan mampu menjangkau lebih banyak guru, menjawab tantangan spesifik di wilayah masing-masing, dan menciptakan budaya pembelajaran yang partisipatif serta berkelanjutan.
Bupati Suhadi dan Kadisdik Juraida sama-sama menyuarakan harapan besar: hadirnya kepengurusan KGBN di semua level akan membangun sinergi tak terpisahkan antara guru, sekolah, dan pemerintah.
Sinergi ini diyakini akan menjadi fondasi kokoh untuk melahirkan generasi Aceh yang unggul, tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kaya karakter dan peka sosial.
Pelantikan KGBN Provinsi Aceh bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan fajar dari kerja besar bersama. Ini adalah panggilan tulus bagi seluruh guru di Aceh untuk terus bergerak, belajar, dan berbagi demi masa depan pendidikan yang lebih gemilang.
Dan dari Gayo Lues, sebuah sinyal kuat telah terpancar: bahwa bahkan dari negeri di tengah Bukit Barisan, cahaya perubahan pendidikan dapat menyala terang benderang, menerangi setiap sudut kelas dan jiwa anak bangsa. [MK]





































