Gayo Lues, 18 Agustus 2025 – Di balik kilau malam resepsi peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Bale Musara, Kabupaten Gayo Lues, tersimpan sebuah narasi tentang sinergi, keteguhan, dan dedikasi.
Penyerahan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kepada jajaran Polres Gayo Lues bukan sekadar seremonial biasa.
Ia adalah pengakuan atas serangkaian operasi senyap yang telah membawa dampak signifikan, mulai dari pemberantasan narkotika hingga penguatan ekonomi lokal.
Nama AKBP Hyrowo mencuat sebagai penerima penghargaan utama berkat keberhasilannya dalam pengungkapan ladang ganja seluas 25 hektare di wilayah pegunungan Gayo Lues, yang berujung pada penyitaan 501 kilogram ganja kering. Operasi ini bukan sekadar statistik, melainkan puncak dari kerja keras unit Satresnarkoba yang dipimpin IPTU Bambang Pelis.
Penyelidikan mendalam dan medan yang sangat berat selama berhari-hari menjadi tantangan yang berhasil ditaklukkan. Keberhasilan ini tidak hanya merusak rantai pasok narkotika di Aceh, tetapi juga mengirimkan pesan tegas kepada para pelaku.
Penghargaan juga menyoroti keberhasilan unit-unit khusus lainnya. Unit Tipidter yang diwakili oleh IPTU Muhammad Abidinsyah mendapat apresiasi atas keberanian mereka mengungkap perdagangan satwa dilindungi—sebuah kejahatan yang seringkali terorganisir dan melibatkan jaringan luas.
Kasus ini menunjukkan bahwa Polres Gayo Lues tidak hanya fokus pada kejahatan konvensional, tetapi juga kejahatan lingkungan.
Sementara itu, Unit PPA dan Buser, yang diwakili AIPDA Munawir dan Kanit Buser Idrus Fuad, mendapat pengakuan atas pengungkapan kasus pemerkosaan terhadap anak.
Penanganan kasus ini menuntut sensitivitas tinggi dan ketelitian, memastikan korban mendapatkan keadilan sekaligus perlindungan.
Narasi ini tidak lengkap tanpa melihat peran polisi di luar fungsi penegakan hukum. AIPTU Joko Ansari, yang dijuluki “Polisi Penggerak Ekonomi Rakyat,” mendapat penghargaan atas inisiatifnya membantu petani tembakau varietas unggul Gayo Lues.
Langkah ini menunjukkan bagaimana polisi bisa menjadi fasilitator pembangunan, membangun kepercayaan dengan masyarakat melalui aksi nyata yang berdampak pada kesejahteraan.
Demikian pula dengan Brigadir Muhammad Ali, yang diakui sebagai Bhabinkamtibmas Terbaik. Kedekatannya dengan masyarakat bukan sekadar basa-basi, tetapi fondasi dari sistem keamanan yang solid. Keamanan yang tercipta di tingkat akar rumput adalah hasil dari komunikasi, pemahaman, dan kepercayaan yang dibangun oleh personel seperti Brigadir Ali.
Seperti yang disampaikan Bupati Gayo Lues Suhaidi, SPd, MSi dalam sambutannya, keberhasilan pembangunan daerah tidak lepas dari stabilitas keamanan.
Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap capaian besar, ada dedikasi dan kerja keras personel yang tak kenal lelah, memastikan roda pemerintahan dan ekonomi dapat berjalan dengan lancar.
Sinergi antara Polres dan Pemkab bukan lagi sekadar slogan, melainkan sebuah realitas yang membawa Gayo Lues menuju masa depan yang lebih aman dan sejahtera. [MK]