Sumbawa Besar | NTB – Kejuaraan menembak terbuka Rajawali Shooting Club Cup 1 2025 resmi ditutup dengan sukses pada Minggu (29/6/2025). Event bergengsi ini diselenggarakan di Lapangan Tembak Kompi Senapan B 742, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, dan diikuti oleh para penembak dari berbagai kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat yang bernaung di bawah Perbakin.
Kejuaraan yang berlangsung sejak Jumat, 26 Juni hingga Minggu, 29 Juni 2025 ini menjadi momentum penting kebangkitan olahraga menembak di Sumbawa, setelah vakum selama enam tahun. Tercatat sejumlah klub dari berbagai daerah turut ambil bagian, antara lain RBC (Bima), DMC dan SKS (Dompu), Phoenix Shooting Club, Rajawali Club, LSC, BSSC, Mata Jitu (Sumbawa), Elang Merah (KSB), Datu Seran, dan Pagah SC (Lombok Praya).
Dalam ajang ini, panitia mempertandingkan tiga kelas: kelas 25, kelas 33, dan kelas 41, dengan sistem pertandingan yang memungkinkan setiap peserta menembak hingga empat kali, bahkan lintas kelas. Dengan 80 peserta terdaftar, total jumlah penembakan tercatat lebih dari 320 kali selama dua hari pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Harian Rajawali Shooting Club Perbakin, Drs. A. Hadiputra Datulong, M.Si., Med., mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran kegiatan.
“Alhamdulillah pada pagi hari ini, penutupan kegiatan kejuaraan menembak Rajawali Cup 1 ini berjalan lancar, aman, dan terkendali. Peserta merasa puas dengan pelaksanaan lomba yang mengikuti SOP menembak yang berlaku. Ini momentum kebangkitan. Klub-klub di Sumbawa berkomitmen kembali aktif membina atlet secara berkesinambungan,” ujarnya saat diwawancarai awak media usai acara penutupan, Minggu (29/6/2025).
Hadi juga menyoroti pentingnya dukungan dari KONI dan Perbakin Kabupaten Sumbawa dalam hal pembinaan, penyediaan fasilitas, serta alat perlengkapan menembak yang selama ini masih sangat minim di daerah.
“Kami berharap Perbakin dan KONI bisa lebih memperhatikan kami. Jangan hanya menonton kami berkembang sendiri. Bimbing kami agar bisa mencetak atlet-atlet yang mampu bersaing di Porprov bahkan PON. Sumbawa belum punya lapangan tembak indoor 10 meter, 25 meter pun tidak ada, dan alat sangat terbatas. Ini yang kami harap bisa diperbaiki,” tegasnya.
Dalam kejuaraan ini, panitia memberikan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp1.500.000 untuk juara 1, Rp1.000.000 untuk juara 2, dan Rp750.000 untuk juara 3, ditambah piala dan piagam. Sertifikat ini juga berperan penting bagi para peserta untuk memperpanjang Kartu Tanda Anggota (KTA) Perbakin serta meningkatkan kapasitas mereka sebagai atlet menembak resmi.
Senada dengan itu, Dhega, perwakilan dari Phoenix Shooting Club, menyampaikan harapan agar pembinaan atlet serta penyediaan sarana-prasarana dapat menjadi perhatian utama.
“Kami berharap setelah event ini, pembinaan atlet lebih diperkuat. Sarana indoor dan outdoor sangat kami butuhkan. Kami berterima kasih kepada Rajawali Shooting Club yang sudah memotori kejuaraan ini. Semoga ini menjadi awal kebangkitan kembali olahraga menembak di Sumbawa dan NTB,” ujarnya.
Penutupan kegiatan juga dirangkaikan dengan pemberian hadiah dan penghargaan kepada para juara dari tiap kelas. Dengan antusiasme peserta dan dukungan panitia, kejuaraan ini menjadi bukti nyata semangat kebangkitan dunia olahraga menembak di NTB, khususnya Kabupaten Sumbawa. (Af)