Subulussalam – Pekerjaan bronjong yang diduga dikerjakan secara asal jadi di Desa Danau Tras mengakibatkan ancaman serius bagi makam umum setempat. Masyarakat khawatir bahwa saat terjadi banjir di Sungai Belegen, makam yang berjarak hanya satu meter dari tebing sungai bisa hanyut terseret arus air.
Kekhawatiran ini muncul mengingat kondisi tebing yang semakin rawan longsor. Proyek pembangunan bronjong tersebut dibiayai dengan anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp 50.500.000 dari sumber APBN tahun 2024, dengan volume 20,0 x 3,5 meter. Namun, hasil pekerjaannya justru menimbulkan pertanyaan dan ketidakpuasan di kalangan warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sangat disayangkan, bronjong yang seharusnya melindungi justru berpotensi membahayakan makam yang Ada di kami,” Ujar Warga setempat yang tidak mau disebutkan indentitasnya, Selasa (15/10/2024).
Pertanyaannya, bagaimana proyek ini bisa selesai dalam waktu hanya satu minggu dan langsung ambruk ini sungguh aneh.
Bahkan, Kondisi ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Desa Danau Tras, yang meminta pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan evaluasi dan memastikan kualitas pekerjaan di masa mendatang.
Mereka berharap langkah cepat dapat diambil untuk mencegah potensi kerugian lebih lanjut bagi masyarakat dan makam yang ada di desa tersebut. [ER.K]