Runtuhnya Kepemimpinan Abal-Abal

Siwah Rimba

- Redaksi

Sabtu, 16 Maret 2024 - 23:08 WIB

50328 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OPINI

BANDA ACEH – Rabu 13 Maret 2024 adalah hari dimana Allah SWT menjawab semua keresahan rakyat Aceh selama ini, terhadap kepemimpinan Ahmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh. Kekuasaannya yang baru berjalan sekitar 1 tahun 8 bulan, tetapi memiliki daya rusak yang hebat. Tata kelola pemerintahan Aceh serasa menggunakan managemen “kedai kopi dan timpan”, komunikasi antar relasi institusi dibiarkan liar, penggunaan APBA serasa belanja hari-hari karena hanya keluarga dan oligarki lokal yang dapat menikmati, sementara Pendopo Gubernur yang memiliki nilai historis telah berubah fungsi menjadi arena “main batu”.

Konfigurasi potret Aceh yang sudah porak poranda akibat kepemimpinan sebelumnya, semakin menjadi “kapal pecah” karena badai Arogansi, kedunguan, tak beretika dari seorang pemimpin. Sebagaimana ungkapan pepatah Indatu “Tajak ube lot tapak, taduk ube lot punggong; tajak beulaku linggang, tapinggang beulaku ija; tangui beulaku tuboh, tapajoh beulaku atra.”, memiliki arti yang sangat sakral “Berjalanlah sesuai dengan ukuran telapak kaki, duduklah sesuai ukuran pantat, Berjalanlah sesuai gaya lenggang sendiri, bersarunglah sesuai keadaan kain”. Nampaknya Ahmad Marzuki telah melanggar pepatah Indatu, mungkin  dia     berjalan  dengan menggunakan ukuran telapak kaki Sofyan Daud dan dengan lenggang Nova Iriansyah. Sehingga sosok Ahmad Marzuki sebagai pemimpin Aceh, tidak mampu menjadi diri sendiri atau telah membohongi diri sendiri, bagaimana mungkin bisa jujur terhadap rakyat Aceh.

Fenomena kepemimpinan Ahmad Marzuki, sangat naïf jika dinilai dengan menggunakan tolok ukur nilai-nilai kepemimpinan militer, karena sesungguhnya jika diamati secara seksama, Kepemimpinan Ahmad Marzuki lebih dipengaruhi oleh nilai bawaan lahir alias “tabiat & sifat dasar” serta sosialisasi nilai yang berada disekitar Ahmad Marzuki. Jika kepemimpinan Ahmad Marzuki harus diberi nilai, nampaknya amat sulit bagi pemberi nilai untuk menentukan nilai yang harus diberikan kepada Ahmad Marzuki, pasalnya kita harus berani jujur untuk menyatakan bahwa Ahmad Marzuki selama 1 tahun 8 bulan menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur Aceh, hanya dua kali saja beliau benar-benar memposisikan diri sebagai Pj Gubernu Aceh, yaitu pada saat dilantik pertama kali dan saat dilantik kedua kali, selebihnya Ahmad Marzuki tidak lebih sebagai broker proyek APBA dan representative investor tambang minyak.

Baca Juga :  Sudah Jelas Dilarang Ngotot Pula, Setelah itu teriak di Curangi, Hallo Kawan Apa Enggak Salah Tu.

Kepada Pj Gubernur Aceh yang baru Bapak Bustami, tentunya rakyat Aceh menaruh harapan besar diatas pundak Bapak. Rasanya   semudah

membalikan telapak tangan untuk bapak lebih berprestasi dari para pendahulunya yang amburadul. Kepada Pj Gubernur baru, mohon diingat pesta sudah usai, kini saatnya Bapak berbenah cuci piring, raihlah kesempatan cuci piring yang singkat ini, saya yakin rakyat Aceh akan mengenang Bapak sebagai juru selamat rakyat Aceh yang patut memperoleh penghargaan untuk melanjutkan memimpin Aceh pada 2024-2029. Tapi tolong diingat, jika untuk cuci piring saja Bapak tidak mampu, apalagi menjalankan tugas sebagai Gubernur Aceh.

 

Pemerhati Aceh

Sri radjasa MBA

Berita Terkait

Kapolda Aceh Marzuki Ali Basyah Resmi Sandang Pangkat Irjen
Truk Tangki CPO Rusak Jalan Nasional, KPA Dorong Investasi Pelabuhan CPO untuk Solusi Jangka Panjang
Paskibraka Gayo Lues: Sebuah Langkah Taktis Menuju Cita-Cita
Kolaborasi Strategis TNI dan Satgas Swasembada Pangan di Aceh
Latsar Calon ASN Kemenkumham Aceh: Fondasi Integritas di Era Disrupsi
Gayo Lues Siap Perangi Stunting dan Perkuat Keluarga dengan Anggaran DAK BKKBN 2025
SWI Aceh Mengutuk Keras Penyerangan Terhadap Jurnalis dan Pengurus IWOI Di Aceh Besar
Benteng Pertahanan Narkoba Gayo Lues Kokoh: 640 Kg Ganja Berhasil Diamankan!

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:59 WIB

Tuha Peut Dua Desa di Geureudong Pase Resmi Dilantik, Warga Harap Jadi Penjaga Aspirasi

Sabtu, 27 September 2025 - 16:51 WIB

Sekda Aceh Utara Hadiri Acara Puncak Bulan Bakti Karang Taruna 2025

Kamis, 25 September 2025 - 13:04 WIB

Wakil Rektor I UIN SUNA Lhokseumawe Tegaskan Wisuda Bukan Akhir, Melainkan Awal Pengabdian

Rabu, 24 September 2025 - 22:54 WIB

AKP Dr. Boestani: Dari Perwira Masa Konflik, Kini Menjadi Sosok Inspiratif di Aceh Utara

Selasa, 23 September 2025 - 20:28 WIB

Meriahkan Bulan Bakti, Karang Taruna Aceh Utara Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting

Senin, 22 September 2025 - 12:15 WIB

TNI Peduli: Danramil 27 Geureudong Pase Berikan Bantuan Sembako kepada Warga Kurang Mampu di Desa Binaan

Senin, 22 September 2025 - 09:56 WIB

Danramil 27 Aceh Utara Jadi Inspektur Upacara di SMAN 1 Geureudong Pase

Sabtu, 20 September 2025 - 21:47 WIB

Meriahkan Bulan Bakti Karang Taruna Aceh Utara: Kemensos Adakan Pengobatan Gratis

Berita Terbaru

GAYO LUES

Gayo Lues: Ikrar Abadi di Kaki Leuser

Kamis, 2 Okt 2025 - 08:07 WIB