Jejak Tanah Ilegal di Batam: Terseret Nama Oknum Aparat di Balik Bukit yang Terkikis

KABIRO BATAM

- Redaksi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:14 WIB

50120 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BATAM — Bau tanah basah dan debu yang mengepul di sepanjang Jalan Brigjen Katamso, Tanjung Uncang, Batam, seolah menjadi penanda bisu atas praktik pengerukan bukit yang kian liar.

Aktivitas pertambangan yang kuat dugaan ilegal ini tak hanya menampakkan tiga unit alat berat yang terus merenggut isi perut bumi, namun juga menyeret nama seorang oknum aparat kepolisian berinisial TB sebagai terduga pemegang kendali operasi.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keterlibatan aparat penegak hukum dalam lingkaran kegiatan terlarang ini memunculkan pertanyaan kritis tentang integritas penegakan hukum di Batam.

TB disebut-sebut tak hanya “memayungi” pengerukan bukit tanah bebatuan di Tanjung Uncang, tetapi juga memiliki peran vital dalam bisnis cut and fill di belakang Rumah Tahanan (Rutan) Batam, Sagulung.

Saksi di Lapangan: Peran Aktif Sang Oknum
Di lokasi pengerukan, gerak cepat lori roda 6 yang hilir mudik mengangkut material hasil tambang menjadi pemandangan harian yang tak terhindarkan. Kegiatan yang sempat terhenti ini, kini kembali berdenyut, seolah mendapat jaminan kekebalan.

PG, seorang yang mengaku pengawas alat berat di lapangan, secara gamblang menyebutkan perubahan kendali operasi. “Baru jalan, Bang. Sekarang sudah si TB, seorang oknum kepolisian, di sini yang megang aktivitas di belakang rutan,” ujar PG pada Jumat (7/10).

Baca Juga :  Siapa Di Balik Kios Ilegal di Buffer Zone RW 10, Berani Lecehkan SP Kelurahan Bengkong Laut

Pengakuan ini adalah titik terang pertama yang mengarah pada dugaan adanya ‘beking’ seragam cokelat di balik keuntungan jutaan rupiah dari setiap lori tanah bebatuan yang terjual.

Pelanggaran Berulang dan Senyapnya Penindakan

Aktivitas pengerukan tanah bebatuan ini, menurut informasi, bukanlah kisah baru, tetapi sebuah pelanggaran berulang yang kembali beroperasi tanpa hambatan.

Fakta di lapangan menunjukkan, operasi ini berjalan mulus tanpa mengantongi izin esensial seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL-UKL), apalagi Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diwajibkan oleh undang-undang.

Kondisi ini menciptakan ironi yang menusuk: aparat penegak hukum yang seharusnya bertindak tegas terhadap pelanggaran Pasal 158 Undang-Undang Minerba — yang mengancam pelaku tambang tanpa izin dengan pidana penjara maksimal 5 tahun dan denda hingga seratus miliar rupiah — justru diduga menjadi fasilitator utama.

Keberadaan oknum ini dituding sebagai tameng yang membuat kegiatan ilegal ini bebas beroperasi.

Baca Juga :  Kapolresta Barelang Gelar Konferensi Pers Ungkap Kasus Penganiayaan Hingga Korban Meninggal Dunia.

Seruan Mendesak: Ujian Transparansi bagi Aparat

Mencuatnya isu ini memicu kegelisahan masyarakat yang menuntut keadilan dan transparansi. Mereka berharap, institusi berwenang tidak berdiam diri. Publik Batam meminta klarifikasi resmi dan tindakan nyata dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan oknum kepolisian berinisial TB.

Penegasan dari warga jelas: siapa pun yang terlibat dalam praktik ilegal demi keuntungan pribadi, termasuk oknum berjaket hukum, harus diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Kasus ini menjadi ujian integritas bagi penegak hukum, apakah mereka akan memilih untuk melindungi kepentingan oknum atau kepentingan publik yang dirugikan oleh kerusakan lingkungan dan kerugian negara.

Penyelidikan mendalam akan segera dilakukan.

Awak media menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Dirkrimsus Polda Kepri, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, serta DPRD Komisi III yang diketahui pernah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tambang batu cadas di Tanjung Uncang beberapa bulan silam.

Diharapkan, koordinasi ini dapat membuka tirai kasus ini selebar-lebarnya dan mengakhiri bisnis gelap yang merusak lingkungan dan mencoreng citra penegak hukum. [ALBAB]

Berita Terkait

Oki Indra Purnama Siap Maju di Musda Hanura Kepri ke-IV.
Kompolnas Award 2025: Polsek Batu Ampar Raih Predikat Terbaik se-Indonesia
Eksploitasi Tanpa Hati Di Kabil: Harga Bauksit, Harga Hukum Yang Tergadai?
Polda Kepri Gelar Razia Tempat Hiburan Malam. 
Rutan Kelas IIA Batam Gelar Razia Bersama APH, Dukung Pemberantasan HP dan Narkoba. 
Ultimatum Warga Bengkong: Kapolda Kepri dan Kapolri Diminta Segera “Bersihkan” Judi KIM Yang Merusak Mental Anak.
JANJI KEPALA BEA CUKAI KEPRI: SEKADAR UCAPAN?
Goncangan Batam: Judi KIM Menari Bebas di Tengah Sorotan Mata Aparat!

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:53 WIB

Oki Indra Purnama Siap Maju di Musda Hanura Kepri ke-IV.

Kamis, 16 Oktober 2025 - 16:24 WIB

Eksploitasi Tanpa Hati Di Kabil: Harga Bauksit, Harga Hukum Yang Tergadai?

Senin, 13 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Polda Kepri Gelar Razia Tempat Hiburan Malam. 

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:22 WIB

Rutan Kelas IIA Batam Gelar Razia Bersama APH, Dukung Pemberantasan HP dan Narkoba. 

Jumat, 10 Oktober 2025 - 19:42 WIB

Ultimatum Warga Bengkong: Kapolda Kepri dan Kapolri Diminta Segera “Bersihkan” Judi KIM Yang Merusak Mental Anak.

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:33 WIB

JANJI KEPALA BEA CUKAI KEPRI: SEKADAR UCAPAN?

Kamis, 9 Oktober 2025 - 09:31 WIB

Goncangan Batam: Judi KIM Menari Bebas di Tengah Sorotan Mata Aparat!

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:14 WIB

Jejak Tanah Ilegal di Batam: Terseret Nama Oknum Aparat di Balik Bukit yang Terkikis

Berita Terbaru

SUBULUSSALAM

KEBEBASAN PERS DICABIK-CABIK DI SUBULUSSALAM:

Sabtu, 18 Okt 2025 - 21:35 WIB

KARIMUN KEPRI

Konsolidasi partai PSI di hotel Royal Karimun

Sabtu, 18 Okt 2025 - 20:36 WIB

KARIMUN KEPRI

Konsolidasi partai PSI di hotel Royal Karimun

Sabtu, 18 Okt 2025 - 17:47 WIB

BATAM KEPRI

Oki Indra Purnama Siap Maju di Musda Hanura Kepri ke-IV.

Sabtu, 18 Okt 2025 - 11:53 WIB