Gayo Lues – Operasi Satresnarkoba Polres Gayo Lues (Polres Galus) pada akhir Oktober 2025 berhasil memutus mata rantai peredaran narkotika yang ironisnya melibatkan ibu dan anak, serta menemukan ladang ganja seluas 0,5 hektar di kawasan Hutan Lindung Desa Uring.
Pengungkapan yang didasarkan pada dua Laporan Polisi (LP/32/X/2025 dan LP/33/X/2025) ini mengamankan tiga tersangka, total 16,5 kilogram ganja kering, dan ratusan batang tanaman terlarang.
Penyelidikan bermula dari informasi yang diterima polisi pada Senin, 27 Oktober 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, mengenai upaya pengangkutan ganja dari Blangkejeren menuju Takengon. Pengejaran di Jalan Lintas Gayo Lues–Aceh Tengah, dekat Kafe Puncak Godang, Desa Pantan Cuaca, berujung pada penangkapan yang berinisial (A) (35 tahun, Buruh Bangunan) dan putranya, (J) (19 tahun, Pelajar), sekitar pukul 13.00 WIB.
Dari tangan keduanya yang beralamat di Desa Uning Sepakat, polisi menyita tiga wadah berisi ganja kering dengan berat total 16,5 kilogram, bersama dengan sepeda motor Honda Karisma, timbangan, dan HP merk OPPO. Keduanya diduga kuat tengah mengemban misi mengedarkan ganja ke Kabupaten Bener Meriah.
Interogasi intensif terhadap (A) dan (J) langsung membuahkan hasil. Keduanya kompak menyebut nama (S) Alias (G) (45 tahun, Petani), yang tinggal di Desa Uring, Kecamatan Pining, sebagai pemasok ganja tersebut.
(S) pun menjadi target operasi berikutnya. Keesokan harinya, Selasa, 28 Oktober 2025, pukul 07.00 WIB, tim Satresnarkoba berhasil meringkus S di kediamannya.
(S) yang merupakan pemilik ladang ganja, mengaku menjual hasilnya kepada (A),
Pengakuan (S) menjadi kunci untuk menemukan hulu dari peredaran ganja ini. Pada Kamis, 30 Oktober 2025, pukul 10.00 WIB, petugas bersama (S) dan perangkat desa menempuh perjalanan sulit selama tiga jam berjalan kaki ke lokasi kebun ganja di pegunungan Hutan Lindung Desa Uring.
Di sana, tim menemukan ladang ganja seluas 0,5 (setengah) hektar yang ditanami antara 300 hingga 400 batang tanaman ganja siap panen setinggi 2 hingga 3 meter. Seluruh batang di ladang tersebut—kecuali 6 batang sampel yang dibawa untuk penyidikan—dimusnahkan di tempat untuk mencegah peredaran. Titik koordinat ladang telah dicatat: N 04.00007′ – E 097.33308′. Barang bukti berupa parang turut disita dari lokasi.
Kapolres Gayo Lues, dalam rilis pers resminya, menegaskan bahwa ketiga tersangka akan diproses hukum sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. A dan J (Pengedar/Pembawa) dikenakan Pasal 111 ayat (2), Jo Pasal 114 ayat (2), Jo Pasal 115 ayat (2), sementara S Alias G (Penanam/Pemilik Ladang) dikenakan Pasal 111 ayat (2) Jo Pasal 114 ayat (2).
Ancaman hukuman bagi ketiganya adalah pidana penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun. Kasus ini saat ini telah masuk dalam proses penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut, menunjukkan komitmen serius Polri dalam pemberantasan narkotika hingga ke akarnya. [MK]




































